Hana dan Haneul berkunjung ke rumah peristirahatan terakhir ibunya. Kedua perempuan itu menatap sendu abu milik ibunya yang tersimpan di dalam tempat berlapiskan tanah liat. Di sekitar tempat abu, ada foto Hana dan Haneul yang tengah tersenyum seraya bermain sepeda. Lengkap dengan foto pernikahan ibu dan ayahnya.
Sedangkan, Centauri bersama Pak Nakamoto berada di belakang mereka. Melihat dua perempuan saling menguatkan.
“Kita tidak boleh benci kepada makhluk asing itu. Biar bagaimanapun juga, dialah yang menjaga kita saat Ibu sudah meninggal. Kakak yakin, dia memiliki alasan logis untuk hal ini. Tugas kita sekarang adalah menolong Centauri mencari adiknya dan benda magis yang sampai sekarang tidak tahu keberadaannya dimana.”
Memikirkan Centauri, membuat Haneul tahu bagaimana caranya mengetahui lokasi tersebarnya benda-benda magis yang hilang.
“Kak, Haneul tahu cara untuk mengetahui lokasi tersebarnya benda magis yang hilang.” Hana melepaskan dekapannya dan memandang adiknya.
“Caranya?” tanya Hana.
“Orion mempunyai teknologi coordinate tracking system dengan mengandalkan GPS langsung dari NASA, tentunya Bangsa Emerald yang berpura-pura jadi Ibu kita bisa melakukannya.”
“Bisa, mungkin saja Bangsa Emerald itu mengetahui cara mencari titik lokasi tersebarnya empat benda magis yang hilang.” Bagus juga ide Haneul, berpura-pura tidak tahu perihal ibunya yang sudah meninggal, agar makhluk asing itu membantu misi mereka dalam pencarian benda magis pengisi Aegis.
Setelah selesai menjenguk rumah keabadian. Hana, Haneul bersama Centauri dan juga Yura segera pulang meninggalkan Kota Tokyo. Mengingat, misi pertamanya adalah membantu mencari keempat benda magis dan menyelamatkan adik Centauri, yakni Alpha.
Mereka berempat pulang ke Seoul tanpa membawa pesawat pemberian Pak Nakamoto.
“Setelah mendapatkan jawaban dari Bangsa Emerald, hubungi aku,” pinta Pak Nakamoto yang langsung di-iyakan oleh Hana.
Seperti biasa, Haneul yang memegang kendali penuh menjalankan helikopter Hana, yang sudah dibawakan dari Kota Fukuoka menuju laboratorium Pak Nakamoto.
Sebelum pulang, Centauri mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih atas kebaikan Pak Nakamoto yang tidak melakukan tindakan keji saat tidak sengaja melihat Bangsa Rigil ketika berkunjung ke Planet Mars untuk penelitian.
Baling-baling helikopter mulai berputar. Mereka semua masuk ke dalam helikopter dan Haneul menggerakkan kontrol navigasi.
***
Mr. Kim yang mengetahui kedua anaknya kembali bersama Centauri, segera membuka akses masuk ruang bawah tanah. Begitu Haneul mendaratkan helikopternya, tanpa basa-basi Hana menghampiri Ibunya dan meminta kepada wanita itu untuk berbicara jujur atas kejadian beberapa tahun lalu.
“Ibu,” panggil Hana. Baru juga Mrs.Yun ingin memeluk anak pertamanya. Tapi, Hana langsung menolak.
“Tumben sekali tidak ingin dipeluk,” ujar Mrs.Yun.
“Who are you? Are you really my Mom? Answer me, right now!” Tatapan kedua mata Hana meminta agar ibunya berbicara jujur. Meskipun sakit rasanya bagi Hana menerima kenyataan bahwa keluarganya selama ini hidup bersama alien yang telah menghancurkan kehidupan Centauri.
“Apa maksudmu, Nak? Aku ini Ibumu, Yun Sera.” Wajah Mrs.Yun tidak menunjukkan kepanikan.
“Lima tahun lalu, ada salah satu Bangsa Emerald yang tengah sekarat akibat disiksa oleh Gordon karena tidak menuruti perintahnya untuk membunuh ketiga bangsa di Agalea, Theatron, Rugby, dan Rigil. Alien itu ditemukan oleh Yun Sera dan temannya Nakamoto Yuka.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aegis : The Raise of Power [Ending] ✅️
FantasiTentang kisah petualangan mencari lima benda magis