“Tadinya aku berniat ingin membunuhmu. Tapi, tidak seru jika pahlawan mati tanpa memulai pertarungan.”
Gordon meninggalkan Centauri dalam keadaan terluka parah di bagian perutnya. Darah segar terus-menerus keluar. Batin Centauri berharap bahwa masih ada kesempatan hidup. Pandangannya mulai kabur, terlebih melihat Hana yang terbaring tak sadarkan diri akibat ledakan granat.
Athena, apakah ini akan berakhir begitu saja? Maafkan aku yang tidak bisa menjaga Aegis.
Kesadaran Centauri hilang. Di atas hamparan gurun pasir, Centauri dan lainnya terkapar tak sadarkan diri. Granat yang dilemparkan Gordon memiliki efek cukup parah.
Deru suara beberapa langkah kaki menghampiri lima anak manusia di hamparan gurun pasir. Seseorang memerintahkan untuk membawanya ke dalam kereta kencana yang dikendarai oleh Pegasus.
“Anakku sungguh malang sekali. Jauh dari rumah untuk mempertahankan Aegis.”
Orang-orang itu membawa jauh Centauri, Hana, Haneul, Alpha, dan Zi menuju istananya. Membersihkan jejak ledakan dari perbuatan Gordon, agar manusia biasa tidak menaruh curiga lebih pada mereka, terutama dua anak alien.
Perlahan Hana membuka kedua matanya. Tempat yang sangat asing baginya. Banyak ornamen dan benda yang terbuat dari emas. Contohnya bejana dan gelas.
“Anda sudah bangun?” Masih dalam kondisi lemah, Hana bingung melihat seorang wanita yang mungkin seusia dengannya tersenyum.
“Anda siapa?” tanya Hana.
“Aku Artemis, putri dari Dewa Zeus dan Leto. Tugasku menjaga alam agar selalu suci.”
Hana ingat, Artemis memiliki benda kesayangan, yaitu busur dan panah. Yang tentu saja, benda milik Artemis tengah mereka cari di Parthenon. Tempat terakhir dalam perburuan mereka.
“Tempat ini apakah di Parthenon?”
Artemis tersenyum menggeleng. Tentu saja bukan di Parthenon yang sesuai dengan titik koordinat keberadaan benda magis milik Aegis.
“Kalian berada di Olympian. Istana para Dewa dan Dewi Yunani. Sekaligus, menjadi rumah baru untuk tamu. Tamu yang berasal dari negeri jauh, Dewa Horus.”
Hana teringat juga kepada adiknya dan juga Centauri. Artemis mencegah Hana untuk melihat kondisi langsung Centauri. Karena, kondisinya yang parah dan sedang dipulihkan oleh Athena.
“Istirahat saja di sini. Centauri mengalami luka yang sangat parah. Dewi Athena sedang mengobati Centauri dengan dibantu oleh Zeus, Poseidon, dan Horus.”
Hana menurut, ia kembali merebahkan tubuhnya. Artemis pamit dan meninggalkan Hana untuk kembali menuju tempat pemulihan Centauri.
Sementara, di lain tempat. Athena bersama Zeus, Poseidon, dan Horus mencoba memulihkan keadaan Centauri.
“Centauri terus mengalami pendarahan. Jika sampai malam bulan merah muncul dan keadaannya belum stabil, kita harus membawanya ke Osiris, Ayah dari Horus.”
Centauri tertidur di alas batu. Entah apa yang tengah dialami oleh laki-laki ini dalam kondisi sekarat.
“Tempat apa ini? “
Centauri nampak kebingungan. Melihat ruangan hampa berlatarkan putih. Ditambah lagi dengan penampilan dirinya yang mengenakan seragam putih, lengkap dengan mahkota kecil yang melingkar dari kening hingga ke belakang kepala.
“Ayah? Ibu?”
Centauri melihat sosok kedua orang tuanya yang berjalan ke arahnya.
“Centauri, putraku.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Aegis : The Raise of Power [Ending] ✅️
FantasyTentang kisah petualangan mencari lima benda magis