Cerita tentang sepasang kekasih yang terpisah karena sesuatu, dalam waktu beberapa tahun mereka hidup masing-masing di negara berbeda. Mencoba saling melupakan meski sesekali kenangan di antara mereka muncul menyapa. Hingga suatu hari takdir mempert...
Peringatan hari ulang tahun Tsinghua University yang memasuki dekade ke tiga berlangsung begitu meriah. Setelah seminggu diadakan acara bazar oleh semua fakultas yang memamerkan karya-karya terbaik dari beberapa mahasiswa terpilih, malam puncak acara menutup seluruh rangkaian kegiatan dengan keseruan yang lebih memukau.
Panggung yang didekorasi megah di dalam aula menyajikan berbagai macam pertunjukan, mulai dari pertunjukan seni modern hingga tradisional. Ada juga acara penghargaan untuk dosen dan mahasiswa paling berprestasi.
Salah satu yang menjadi bintang panggung malam itu adalah Chrysant Huang, mahasiswi cantik dari jurusan teater dan drama. Penampilannya sebagai ratu di zaman kerajaan mencuri perhatian semua orang. Acting-nya yang memukau mengaduk-aduk emosi semua orang. Ketika adegan marah, semuanya bisa merasakannya. Ketika dia beradegan sedih, orang-orang ikut menangis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terkecuali Jiang Ning yang duduk bersebelahan dengan Sean, pacar Chrysant. Beberapa kali dia terlihat mengelap air mata dengan tisu, sementara Sean menatap terus kekasihnya tanpa berkedip. Seolah-olah dia akan rugi besar jika melewatkan sedetik saja penampilan Chrysant di atas panggung.
Pertunjukan selesai dengan akhir bahagia. Putri yang diculik oleh iblis berhasil selamat akhirnya kembali ke kerajaan. Tepuk tangan membahana di seluruh penjuru aula, sebagai apresiasi dari semua orang yang merasa puas dengan pertunjukan yang baru saja disaksikan.
"Selamat atas pertunjukanmu, Sayang. Kau sangat luar biasa malam ini," Sean menyodorkan buket bunga yang telah disiapkannya untuk sang kekasih. Setelah pertunjukan selesai dia langsung menemui Chrysant di belakang panggung bersama Jiang Ning.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Senyum indah mengembang di wajah Chrysant sembari menghirup wangi bunga mawar di depannya, "terima kasih, Sayang. Aku suka bunganya."
"Sama-sama," Sean memeluk erat kekasihnya disertai kecupan lembut di pipi.
Setelah itu giliran Jiang Ning yang memberi selamat untuk sahabat baiknya itu. Mereka berpelukan hangat dan saling tersenyum, "suatu hari kau pasti akan menjadi bintang besar," puji Jiang Ning tulus.