“Xie Juan dan Jiang Nng mohon dengarkan baik-baik,” Liu Yuning yang berdiri di tengah panggung memulai permainannya. “Lebih suka musim dingin atau musim panas? Angkat tangan kanan jika suka musim dingin, angkat tangan kiri jika suka musim panas.”
Yang ditanya sama-sama mengangkat tangan kanan dan langsung disambut gemuruh tepuk tangan dari penonton.
Kemudian Liu Yuning melontarkan pertanyaan berikutnya, apakah Jiang Ning dan Xie Juan lebih menyukai kopi atau teh? Tangan kanan untuk kopi, tangan kiri untuk teh. Lagi-lagi mereka memberi jawaban serupa, mengangkat tangan kanan. Gemuruh tepuk tangan kembali menggema.
Ke tiga, Liu Yuning menanyakan apakah Xie Juan dan Jiang Ning lebih menyukai siang atau malam? Siang untuk tangan kanan, malam untuk tangan kiri. Awalnya Jing Ning menjawab dengan mengangkat tangan kiri. Xie Juan masih terdiam beberapa saat, kemudian dia mengangkat tangan kirinya. Penonton bersorak lagi.
“Wow, mereka benar-benar pasangan serasi! Para penonton pasti setuju, kan?” seru Liu Yuning sambil tersenyum lebar. Ucapannya yang bersemangat disambut keriuhan dari penonton yang antusias, termasuk Zhou Ye juga ikut meneriakkan kata setuju.
“Cih, serasi apanya?” dumel Jiang Ning pelan, sementara Xie Juan tampak tersenyum menikmati dukungan dari orang-orang.
“Permainan selanjutnya adalah get closer, get me!” Liu Yuning kembali memberi arahan, kali ini Jiang Ning dan Xie Juan akan diajukan beberapa pertanyaan lagi. Jika setuju, mereka mundur selangkah, jika tidak maka tetap diam di tempat. Xie Juan dan Jiang Ning yang masih menutup mata mengangguk paham. “Di sini kejujuran kalian yang bekerja. Apakah kalian sudah siap?”
Yang ditanya mengangguk lagi. Setelah memastikan dua orang itu sudah siap bermain kembali, Liu Yuning pun mengajukan pertanyaan, “apakah kalian percaya setiap orang memilih belahan jiwa dalam hidupnya?”
Dua orang yang ditanya sama-sama mundur selangkah. Para penonton kembali heboh.
“Pertanyaan berikutnya, apakah kalian suka diberi kejutan oleh pasangan?” tanya Liu Yuning lagi.
Kembali Xie Juan dan Jiang Ning mundur selangkah. Beberapa pertanyaan terus dilontarkan seperti apakah mereka memiliki rahasia yang hanya disimpan sendiri? Apakah pernah merasakan patah hati begitu dalam saat kehilangan seseorang? Apakah mereka berdua pernah tertawa lepas bersama?
Semua pertanyaan itu sama-sama dijawab dengan mundur satu langkah oleh Xie Juan dan Jiang Ning. Semakin dekat jarak punggung mereka, semakin ramai teriakan penonton.
“Sepertinya mereka benar-benar pasangan yang diciptakan oleh takdir.”
“Aku rasa mereka lebih dari sekedar teman.”
“Jangan-jangan mereka saling suka, atau malah sudah berpacaran?”
Para penonton saling berbisik satu sama lain sambil menyaksikan jalannya permainan.
“Wah wah wah, semuanya sangat antusias menanti bagaimana akhir permainan ini ya? Saya juga, hahaha,” Liu Yuning yang begitu lihat mengendalikan suasana tampak mengusap telapak tangannya dengan bersemangat. “Baiklah, pertanyaan terakhir. Apakah kalian saling percaya satu sama lain atau tidak?”
Tanpa ragu Xie Juan melangkah mundur, sementara Jiang Ning tetap diam di tempat. Suara-suara bingung dan heran terdengar di antara penonton, Liu Yuning mengernyitkan dahi mendapat jawaban berbeda dari dua orang yang dia tanya.
“Mengapa Ning Jie tidak mundur?” tanya Zhou Ye pada Wang Xingyue.
“Mungkin dia tidak percaya pada CEO Xie?” Wang Xingyue juga penasaran.
Harusnya saat ini punggung Xie Juan dan Jiang Ning bersentuhan, sayangnya masih tersisa jarak beberapa senti sebab Jiang Ning masih tak bergeming. Di balik penutup mata wajah Xie Juan juga tampak menyiratkan berbagai pertanyaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/365472742-288-k78772.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REBLOOM (Zhang Linghe & Bailu)
RomantikCerita tentang sepasang kekasih yang terpisah karena sesuatu, dalam waktu beberapa tahun mereka hidup masing-masing di negara berbeda. Mencoba saling melupakan meski sesekali kenangan di antara mereka muncul menyapa. Hingga suatu hari takdir mempert...