20:Kedekatan

1.5K 51 0
                                    

" Iya gue " ucap azel dengan sombong jangan lupa dengan bersikedap dada

" Ngapain lo kesini? Mau cari ribut? " tanya azel yang mendekat ke arah kenzi

" Enggak, lagian gue ke sini cuma mau ya main aja, tapi di kira mau bikin rusuh " santai kenzi dengan melirik shaidan yang sudah menatapnya tajam

" Jadi lo sekolah di sini? " tanya kenzi yang mendapatkan anggukan dari azel

" Ooo jadi ini sekolah lo? Satu sekolah sama dia? Gak sudi sih gue " ucap kenzi dengan meninggikan suara nya jangan lupa dengan dirinya menunjuk shaidan menggunakan dagunya

" Sebenarnya gue juga ga sudi, ya tapi mau gimana lagi hahaha takdir " ucap azel dengan kekehan nya

Ingat! Azel hanya bercanda, HANYA! Ia hanya meladeni laki laki di depannya dengan ceplas ceplos tanpa tau apa yang ia baru saja lontarkan

" Lo gemes, gue suka " ucap kenzi dengan tersenyum

" Ckckckck " decak azel dengan menganggukan kepala nya berkali kali

" Jangan pernah suka sama gue! " imbuh azel

" Sana pergi, mau ngapain lagi? " tanya azel yang berusaha mengalihkan topik

" Oke oke gue balik, bay " ucap kenzi dengan melambaikan tangan nya ke arah azel

Sedangkan ciwi ciwi yang melihat nya pun berteriak histeris, bagaimana bisa? Seorang kenzi dekat dan juga akrab dengan azel mantan sicupu?

" Cabut " perintah kenzi, semuanya pun segera menuju motor nya masing masing dan nwnunggangi nya. Saat belum sepenuhnya pergi kenzi berkata...

" GUE TUNGGU PEMBALASAN LO, SHAIDAN " teriak kenzi yang terdengar tegas

Sedangkan shaidan hanya mengedihkan bahu nya acuh tak terlalu penting untuk meladeni nya, kini yang ada di pikiran mereka adalah azel dan kenzi ada hubungan apa mereka?

Selepas kenzi pergi, rafka dan saga pun menghela nafas nya kini mereka membubarkan semua siswa dan siswi dari aula untuk menuju ke kelas nya masing masing

Kini azel sudah berada di roftop, tadi shaidan dengan kasar menyeret nya hingga sampai lah ia di sini

" LEPAS ANJING! " murkah azel, shaidan pun segera melepaskan cengkraman di tangan azel yang begitu kuat

" Bangsat ya lo, sampe merah gini. Padahal gue juga gak ada masalah sama lo kenapa lo nyakitin gue? " tanya azel dengan sedikit sinis

Shaidan pun merasa bersalah, dirinya tadi hanya sedang emosi, apalagi di tambah melihat kedekatan azel dan kenzi, ia merasa sangat panas melihat nya

" Maaf " ucap shaidan dengan menunduk

" Maaf lo bilang? Dari maaf bisa buat gue gak ngrasa kesakitan? Kata maaf bisa balikin tangan gue biar gak nyut nyut an lagi? Bisa? Enggak kan! " kesal azel

Ya mau bagaimana lagi, apapun yang salah, apapaun yang di perbuat pasti laki laki hanya mengucapkan kata maaf paling terdepan, heran azel tuh eh bukan, author juga heran wkwk

" Iya, gue akui gue salah, gue kasar, gue minta maaf, gue emosi. Kalo gitu ayo di obatin dulu tangan lo biar gak sakit " ucap shaidan dengan menatap azel dengan tatapan sendunya

" Gak usah, makasih. Lo bawa gue kesini mau apa? " tanya azel to the point

" G-gue cuma mau nanya "

" Nanya apa? Buruan , gue gak punya banyak waktu "

" Lo kenal kenzi? " tanya shaidan yang di balas anggukan dari azel

Transmigrasi bad girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang