" Ngapa lo diem? " tanya shaidan dengan melirik azel yang diam membisu di samping nya
Mereka sudah berada di balkon kamar milik azel,menikmati hembusan angin yang menerpa wajah mereka
Azel pun hanya membalas dengan lirikan maut nya
" Sok asik " ucap azel pelan, shaidan yang mendengar nya pun hanya mengulas senyum tipis nya dan mengacak rambut azel pelan
" Apaan sih lo " ngegas azel dengan menghempaskan tangan shaidan dari atas kepala nya
" Galak banget " dengus shaidan
" Biarin! Suka suka gue " jawab azel sewot
" Lo tuh kenapa sih? Heran gue, gak biasanya gue punya ketertarikan sama perempuan tapi di saat gue pertama kenal lo? Hati gue tertarik sama lo "
" Lo tuh unik, beda dari yang lain, ntah itu sifat sama sikap lo yang bikin gue tergila gila sama lo dan yang pasti lo itu cantik " jujur shaidan dengan menatap azel
Azel yang mendengar nya pun malah mempraktekkan seolah olah dirinya sedang muntah
" Hoekkk "
" Alayy " jawab azel dengan nada bodoamat nya dan melirik shaidan sekilas
" Lo tuh ya bener bener!! cewek di luar sana di tatap gue aja udah pada tantrum,Lah lo? Gue udah ngrangkai kata kata dari Google aja malah balesan lo 'alay' "
" Gak ngehargain effort gue banget anjing " kesal shaidan dengan menatap jalanan yang padat di bawah sana
Azel pun memandang shaidan yang menundukkan wajah nya, apakah kata kata dirinya itu sudah keterlaluan? Lalu harus bagaimana dia?
" Utututututu cup cup cup " ucap azel dengan menggeserkan badan nya dan menangkup wajah shaidan yang lesu
" Adik kecil tidak boleh menangis ya nanti bunda marah lhoo " ucap azel lembut dengan menatap manik mata milik shaidan
Shaidan bukan nya marah, dirinya malah tambah mengerucutkan bibir nya
" Ulululuh kenapa bibir nya di gituin? Minta di cium? " tanya azel dengan senyuman menggoda nya, shaidan pun dengan cepat menganggukan kepala nya
" Adik kecil tidak boleh ciuman dosa! Sini pelukkk " ajak azel dengan menarik badan shaidan untuk ke dalam dekapan nya
Azel pun memeluk shaidan dengan erat dan mengelus elus rambut shaidan, sedangkan shaidan menduselkan kepala milik nya di ceruk leher azel
Nyaman, itu yang di rasakan perasaan mereka berdua...
Sudah lama mereka berdua berpelukan sampai shaidan yang akan terlelap terbawa di alam mimpi nya tiba tiba membuka mata nya lebar
" Hah? Mereka siapa anjir " ucap azel dengan spontan melepaskan pelukan nya, shaidan pun langsung membuka mata nya dan melihat yang di tunjuk oleh azel
" Gue gak tau yang pasti mereka masuk mansion lo! " jawab shaidan dengan cepat
" Temen lo? " tanya shaidan dengan mengangkat satu alis nya
" Gue gak tau, lo tau kan dari tadi gue gak pegang handphone? " ucap azel yang di angguki oleh shaidan
" Mungkin temen lo pada mau jenguk lo, kalo gitu gue duluan " pamit shaidan
" Lo mau keluar lewat? " tanya azel bingung
" Lo tenang aja, aman " jawab shaidan yang sudah berdiri dengan membersihkan celana nya
Cup
Kening azel yang di cium oleh shaidan dengan tiba tiba yang membuat azel sudah seperti kepiting rebus menahan rasa malu nya