Kini azel berada di alam bawah sadar dirinya, ia terdampar di sebuah taman yang di kelilingi oleh banyak nya bunga yang tertanam rapi dan berjejer indah di sana
Dirinya berjalan dengan anggun sembari memetik setangkai bunga tulip berwarna pink yang sangat menyeruak di mata nya, sangat cantik batin azel
Ia membawa setangkai bunga itu ke kursi yang tersedia di sana, saat sedang asik mengamati dan menghirup keindahan,kewangian bunga tulip tersebut tiba tiba..
" DORR " kaget seseorang
" Bangsatt " reflek azel dengan nada yang lembut, percuma lembut tapi dirinya tetap mengumpat hanya saja kali ini dirinya tak memakai emosi
" Hahahhaha " tawa seseorang tersebut
Ya, ia adalah azel asli yang menertawakan azel palsu yaitu helen. Bagaimana tak kesel helen jika dirinya sedang me tima pasti makhluk halus itu selalu mengganggu nya!
" Aduh aduh, ngapain lo di sini? " tanya azel basa basi dengan tangan yang memegangi perut nya yang kram karna tertawa
" Buta lo? " jawab helen sinis ia pun segera mengalihkan pandangan nya ke bunga tulip yang ia pegang tadi
" Ya ampun santai napa " keluh azel sembali mengelus dada nya mendengar nada senggak yang keluar dari mulut helen
" Peduli apa gue? " jawab helen tanpa menatap azel
" Sensi banget si lo? " ketus azel
" Capek gue " jawab helen dengan menatap langit yang begitu indah bukan warna biru seperti umum nya tapi gradiasi ungu dan pink yang terpapang jelas di atas sana
" Sabar " ucap azel dengan menepuk pundak helen seakan menguatkan
" Sabar ndiasmu! " jawab helen dengan lirikan maut nya
" Masi aja bisa becanda lo mah, udah pas tadi suasananya bangkee "
" Lo mah gak asik gak bisa di ajakin serius " lanjut azel dengan kesal
" Lo mau seriusin gue? "
" Lo sadar gak kita beda alam? "
" Selain beda alam kita juga beda? " pancing helen dengan menatap manik mata azel yang sedang berpikir
" Sama gender " jawab azel dengan cepat
" Pinter, itu tau " ucap helen dengan tepuk tangan sebagai tanda mengapresiasi ucapan azel yang sudah menjawab pertanyaan nya
" Coba aja kalo lo cowok, maupun ada keseribuan perbedaan antara lo sama gue bakal tetep gue perjuangin sampe akhir hayat " ucap azel dengan tekad yang kuat
" Akhir hayat akhir hayat matamu! " ucap helen dengan meraup muka azel dengan telapak tangan nya berharap agar azel sadar akan ucapan nya
" Ih anjing ya lo! Tangan lo bauk! " sinis azel dengan menghempaskan tangan helen dari wajah nya
" Enak aja lo kalo ngomong, lagian lo tuh aneh makin kesana ngomong nya " sinis helen
" Ya, yakan biar adalah guyonan nya biar gak terlalu spaneng menghadapi kenyataan yang pahit ini " ucap azel dengan berdaramatis
" Gaya lo menghadapi kenyataan yang pahit ini " ucap helen dengan gemas nya Menonyorkan kepala azel
" Helen! Lo tuh ya bener bener anjing! " ucap azel tak terima ia pun membalas dengan cara menggelitik i helen