Azel yang di buat kesal pun membanting pintu kamar nya, tak lama kemudian andra pun masuk ke dalam membuat azel menolehkan kepala nya
" Kesel gue bangsat!!!" ucap azel dengan merebahkan tubuh nya dengan kasar di atas kasur
" Sabar " jawab andra yang masih meletakkan pakaian azel ke dalam lemari
" Sabar lo bilang? Kurang sabar gimana lagi gue selama ini? Lo pikir gue harus sabar terus di saat mereka mglontarin kata kata yang gak pantes buat di lontarin ke gue? "
" Ya mau gimana pun kan mereka orang tua lo " jawab andra, azel yang mendengar tutur kata andra pun segera mengubah posisi nya duduk dengan gerakan cepat
" WAIT? orang tua? Lo sadar gak gimana sikap mereka ke gue selama ini? Lo buta? Bahkan gue sama mereka layaknya pembantu sama majikan "
" Apa apa kudu nurutin yang mereka mau, apa apa gak boleh bantah ucapan nya, apa apa harus diem aja di saat mereka nglakuin hal yang tak senonoh "
" Ntah itu nindas "
" Bentak "
" Sinis "
" Lo pikir gue ini bodoh? Gue gak bakal sudi di manfaatin sama orang yang lebih bodoh dari gue! Liat aja besok sekali lagi mereka bentak gue "
" Gue robek mulutnya " tekad azel dengan tangan yang terkepal kuat, andra yang mendengar ucapan akhir azel pun melototkan mata nya
Dengan segera ia menghampiri dan duduk di sebelah azel, ia menempelkan punggung tangan nya di kening azel..
" Gak panas " ucap nya dengan menurunkan tangan
" Sehat? " tanya andra menatap azel
Azel yang bingung pun mengerutkan kening nya..
" Lo pikir gue gila ha? " kesal azel dengan nada tinggi nya
" Siapa tau, karna berat nya beban di pundak lo bikin gila pikiran lo sendiri " ucap andra dengan mengangguk-anggukan kepala nya
" Abang sialan " umpat azel dengan melirik nya tajam
" Ahahhahahaha tenang aja, masih ada gue gak usah terlalu pikirin " jawab andra dengan meyakinkan adik kecil nya
" Mending lo istirahat, nanti sakit lagi " tutur andra yang di angguki oleh azel
Sedangkan Xavier kini ia masih berjalan ke dalam ruangan kerja milik papa zerga dengan langkah kaki yang cepat
Saat sudah sampai ia langsung membuka pintu dan langsung menggebrak meja milik papa zerga
Papa zerga pun langsung berdiri menghadap Xavier...
BRAKKKK
Suara tangan Xavier yang dengan keras menggebrak meja kerja milik papa zerga, secangkir kopi langsung saja tumpah mengenai beberapa berkas
Papa zerga pun dengan cepat mengalihkan berkas yang akan tertumpah oleh air kopi yang mengalir tersebut
" Mau apa kamu " tanya papa zerga
" Mau apa papa bilang? Xavier udah bilang berapa kali sih sama papa? Perlakuin azel yang bener pah layaknya seorang anak! "
" Apa papa gak mikir gimana perasaan azel? Gak mikirin gimana mental sama fisik azel ha? "
" Papa kok jadi se enak nya sendiri gini sih? Mana janji dulu yang papa pernah ucapin? "
" Xavier dulu udah baik hati banget sama kalian berdua, bahkan permintaan xavier, xavier ajuin ya karna apa? Karna xavier sayang sama kalian "