🎴 Chapter Five 🎴

54 9 1
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Setelah Mochizuki keluar, Mikey memberi perintah baru ke anak buah nya yang lain.

"Ran, Rindou, kalian berdua bisa susul Hanma?. Udah seminggu dia ga balik, gua takut dia kena masalah, bisa kan?", tanya Mikey.

Ran dan Rindou saling bertatapan, mereka lalu mengangguk sebagai jawaban dari perintah bos nya.

"bisa bos, kita berdua akan nyusul Hanma", jawab Ran.

"akhirnya bisa beraksi lagi, wohoo!", ucap Rindou dengan penuh semangat.

"Kakucho, lo masih bisa lacak posisi Hanma kan?", tanya Mikey.

"masih bos, titik dia ga berubah dari seminggu yang lalu. Dia masih ada di tempat yang sama, kemungkinan di base camp musuh", jelas Kakucho.

"oke, kalian berdua yakin bisa nyusul Hanma sendiri? atau butuh bantuan?", tanya Mikey sekali lagi untuk meyakinkan Haitani bersaudara.

"halah bos, kita berdua doang mah cukup buat basmi 1 base camp. Lagian itu bukan markas pusat mereka kan? jadi harusnya masih bisa kita handle", ucap Rindou.

"jangan meremehkan musuh, bagaimana pun kondisi nya, kita gatau apa yang akan terjadi, tetap hati-hati kalian berdua".

"siap bos!", jawab Rindou.

"baik bos!", sahut Ran.

Ran bersama dengan Rindou langsung bergegas pergi ke tujuan mereka, salah satu base camp musuh.

"Kakucho, lo pantau mereka bertiga dari jauh", perintah Mikey.

"aman bos".

"Kokonoi, lo jangan kemana-mana, kalau salah satu dari mereka butuh bantuan, lo akan di butuhkan. Tolong lo pantau juga gimana saham kita", lanjut Mikey.

"oke bos".

Mikey pergi ke ruang kerja utama, ia juga harus mencari tahu siapa yang sudah mengirim sniper-sniper ini untuk membunuh pak Sawata. Bisa jadi itu adalah musuh ia sekarang, atau bisa saja orang lain yang punya urusan pribadi dengan pak Sawata.

"anu, mereka semua akan baik-baik aja kan?", tanya Hiruka.

"aman sih harusnya, Mochizuki itu petarung yang kuat, dia juga lumayan handal soal tembak menembak, sniper andalan Bonten. Membunuh kroco-kroco kecil ini sih harusnya dia bisa. Soal Ran Rindou, mereka kalau udah kerjasama, pasti semua masalah terselesaikan. Mereka berdua penjahat terkenal dari Roppongi, ga akan kenapa-kenapa. Ya mungkin lecet-lecet dikit lah pas balik. Tapi mereka semua bakal oke-oke aja kok", jelas Kakucho.

"kalian ini, main nya taruhan sama nyawa terus ya tiap hari?", tanya Hiruka lagi.

"hahaha, emang menurut lo mafia kerja nya ngapain? mandi bola?".

Hiruka hanya bisa berdoa semuanya akan baik-baik saja dan tidak ada korban jiwa.

━──────≪✷≫──────━

ACCIDENTALLY IN LOVE. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang