•
•
•Esok harinya, semua orang sudah berkumpul di ruang tamu, sedang membahas salah satu mahakarya Kakucho yang baru saja di selesaikan.
"siap-siap kalian semua, bakal terkagum-kagum sama masterpiece gua yang ini", ucap Kakucho dengan bangga.
"yaudah gausah banyak bacot, ayo buktiin", ucap Rindou.
"gimana bos? kita uji coba sekarang?", tanya Kakucho untuk meyakinkan.
"oke, ayo kita keluar", jawab Mikey.
Saat semuanya baru mau beranjak keluar, Hiruka mulai berlari ke arah mereka dan menanyakan apa yang akan di lakukan.
"tunggu, kalian mau kemana? kok ramean banget?", tanya Hiruka.
"urusan cowo, lo gausah ikut-ikut", jawab Sanzu.
"Sanzu", panggil Mikey dengan tatapan tajam.
"ck, iya iya", ucap Sanzu dengan kesal.
"kita mau uji coba alat baru nya Kakucho", jelas Mikey.
"gua boleh ikut ga?", tanya Hiruka.
"boleh".
Akhirnya mereka semua pergi keluar mansion. Mereka di suruh Kakucho untuk berdiri di depan pabrik. Kakucho lalu menaruh 1 benda kotak kecil ke beberapa sudut pabrik, membentuk 4 titik yang apabila di hubungkan akan menjadi titik persegi mengelilingi pabrik. Setelah selesai menaruh alat nya, Kakucho lalu kembali ke tempat yang lainnya berdiri.
"siap-siap takjub sama ciptaan gua yang ini", ucap Kakucho.
Dengan sedikit smirk di wajahnya, ia menekan semacam alat kontrol berbentuk remote kecil di tangan nya. Sepersekian detik dari itu, alat ciptaan nya mengeluarkan cahaya. Alat itu memancarkan semacam sinar keatas, persis seperti suar. Ketika sinar itu sudah meluncur ke atas, dari sinar itu pula mengeluarkan semacam tembok hologram yang saling menyatu dengan pancaran sinar dari alat kotak lain, hingga membentuk tembok tinggi dari hologram, langit-langit di atas pabrik pun tertutup. Pabrik seolah-olah ada di dalam kubus hologram.
"and, 3.. 2.. 1.. activate!", ucap Kakucho.
Begitu remote di itu tekan oleh Kakucho, seketika itu juga pabrik seolah-olah menghilang dari bagian bawah sampai ke atas, hingga sepenuhnya tidak terlihat.
"voila! gimana anak-anak?", tanya Kakucho.
Sanzu, Kokonoi, dan Rindou langsung berteriak kegirangan sembari memberikan tos bergantian pada Kakucho, yang lain masih tidak percaya dengan alat Kakucho yang kali ini.
"gimana? keren kan?", lanjut Kakucho.
"gua akuin, ini penemuan terbesar lo tahun ini, thanks for your hard work Kakucho", ucap Ran.
"gua ga nyangka alat lo beneran berhasil, pabrik ini beneran keliatan kaya hilang", ucap Mochizuki.
"thanks a lot Kakucho, berkat lo, markas kita ini jadi jauh lebih aman", ucap Mikey.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE.
Fiksi PenggemarBerkat ledakan suatu bom, mereka di pertemukan. Hiruka Hanazono, tadinya hanya gadis biasa yang berencana menjalani hidup apa adanya. Tapi karena suatu kejadian, membuatnya harus berurusan dengan Bonten, organisasi mafia terkenal saat ini. Ketidaks...