•
•
•Sanzu mencoba membelokkan mobilnya ke jalan lain. Ia mencari jalan cepat untuk mendahului mobil musuh agar bisa menyusul Mikey. Saat ia berhasil menyusul, mobil Sanzu kini ada di depan mobil Mikey.
"ikut gua bos!", teriak Sanzu.
Mikey hanya mengangguk, Sanzu mengarahkan Mikey ke tempat yang lebih aman. Sementara itu, Hanma mulai mendapatkan ide. Ia melajukan motornya mendahului mobil musuh, sebelum itu ia berteriak pada sang supir.
"woy, ati-ati di depan lo!".
Sang supir hanya bingung mendengar ucapan Hanma, di depan tidak ada halangan apapun. Hanma mengebut, ia lalu menghentikan motornya, mengeluarkan satu alat hasil rancangan Kakucho. Semacam penembak tali. Tali ini bisa di bilang cukup kuat, bahkan untuk menarik beban 10 orang. Ia menembakkan tali itu dari sisi kiri jalan, ke sisi kanan jalan. Tali itu membentang sepanjang jalan.
"bye bye", monolog Hanma.
Hanma mengencangkan tali yang ia pegang, saat mobil melewati tali tersebut, mobil musuh pun terguling, ternyata hal ini berhasil.
"udah gua bilang kan, ati-ati".
Hanma langsung menembak kepala sang supir berkali-kali. Sniper kedua? sudah dibantai oleh Mochizuki.
"lo bunuh juga supir nya?", tanya Mochizuki.
Hanma hanya mengendikkan bahu nya, lalu berkata.
"lagi pengen".
"kita jadi ga bisa cari tau soal mereka tolol!".
"ck, berisik".
Hanma langsung menaiki motornya dan pergi dari sana. Kokonoi dan Mochizuki hanya mengambil foto wajah para pelaku. Tak lama sirine polisi terdengar.
"ayo cabut", ucap Mochizuki.
Kokonoi hanya mengangguk, lalu tancap gas dan menjauhi area itu.
━──────≪✷≫──────━
Saat ini, Sanzu berhasil mengantar Mikey dan Hiruka sampai di markas dengan selamat. Begitu sampai di markas, Mikey langsung mengecek badan Hiruka.
"ada luka? goresan?", tanya Mikey.
"eh, engga kok, ga ada".
Mikey lalu menghembuskan nafas lega. Kedatangan Mikey, Hiruka, dan Sanzu di sambut oleh Kakucho, Ran, dan Rindou yang ada di ruang tamu.
"gimana bos? gapapa kan?", tanya Ran.
"aman".
Tak lama dari itu, Hanma datang ke Markas, diikuti kedatangan mobil Kokonoi dan Mochizuki.
"gimana? ada info?", kali ini Kakucho yang bertanya.
"mungkin ada, kalau aja si tolol ga asal nembak", jawab Mochizuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENTALLY IN LOVE.
FanficBerkat ledakan suatu bom, mereka di pertemukan. Hiruka Hanazono, tadinya hanya gadis biasa yang berencana menjalani hidup apa adanya. Tapi karena suatu kejadian, membuatnya harus berurusan dengan Bonten, organisasi mafia terkenal saat ini. Ketidaks...