Siang itu Nandy mengambil job di sebuah cafe menjadi MC untuk acara pembukaan Cafe baru.
Sejak kecil Nandy sudah berkecimpung dalam dunia seni, tak heran dia sering tampil percaya diri di panggung maupun acara tv, sampai saat inipun dia masih menggeluti hobi nya itu sebagai pendapatannya.
"Nan...makasih banget ya udah mau jadi MC di acara pembukaan Cafe gua..", ucap Bella, pemilik Cafe.
"Waduh gak usah bilang makasih-makasih gitu, kan saya juga kerja di tempatmu bukan dengan sukarela heheheh....", ucap Nandy.
"Heheh ya gak papa sih cuman mau bilang makasih aja, oh iya tadi gua ada titipan nih dari seseorang, ktanya sih vans lo.....", ucap Bella sembari memberikan sebuah kotak hitam.
"Oh....ok-ok kalo gitu gua pulang dulu ya! soalnya gua ada janji sama temen-temen yang lainnya...", ucap Nandy.
Sesampainya di apartment Nandy langsung beres-beres dan siap-siap untuk pergi menuju apartement Desta, namun ketika dia menoleh ke kotak hitam yang diberikan vansnya dia sedikit penasaran dan membawa kotak hitam tersebut untuk dia buka di mobil.
Tuk...tuk...tuk...
Sesampainya di apartment Desta, Nandy terkejut karena semua orang sudah sampai disana.
"Eh... Kenapa lo keliatan bingung kaya gitu sih Nan..?", tanya Randy.
"Hmmm......gua dapet sebuah kotak hitam dari seseorang tadi...", ucap Nandy, wajahnya keliatan kebingungan dan bimbang.
"Wah....pasti isinya kaya teror-teror gitu kan?", tanya Desta.
Rupanya bukan hanya Nandy yang mendapatkan kotak hitam tersebut, tapi mereka semua juga mendapatkan kotak hitam yang serupa.
"Nih liat kotak hitam gua isinya tulisan kaya ngancem gitu..!", ucap Nandy.
Merekapun membaca isi surat dalam kotak hitam yang di dapatkan Nandy, namun di sana hanya terdapat beberapa kata yang bertuliskan ~kamu adalah korban berikutnya~, lalu selanjutnya Desta yang menunjukan isi suratnya yang bertuliskan ~jangankan nabrak lo, gua buhun waktu itu juga bisa, cuman gua mau liat lo pada menderita kaya hidup gua~.
"Njir gila banget isinya gua juga dapet yang isinya ngancem bakal rusakin repotasi gua", ucap Ryza.
"Isi surat gua isinya tulisan ancaman bahwa kedepannya gua bakal menderita, tapi gua santai aja sih soalnya apa yang bakal gua ribetin dalam hidup gua...",ucap Randy.
Setelah itu mereka mendiskusikan dan beropini, bahwa orang yang meneror mereka adalah orang yang bersangkutan dengan mereka semua.
Tring...tring.....
Suara telfon berbunyi, Ketika mereka asik-asik berbicara, Nandy mendapatkan telfon dari adiknya yang baru saja pulang dari kampus untuk minta dijemput.
"Kalo gitu....gua pulang ya.... Soalnya adek gua udah nelfon nih....", ucap Nandy.
Nandypun keluar menuju parkiran. Ketika Nandi hendak membuka pintu mobilnya, dia melihat sebuah kertas di bagian depan kaca mobilnya yang bertuliskan ~temui gua di jln kamboja nomor 2, tepatnya di jembatannya, atau adek lo bakal jadi sasaran gua selanjutnya~.
Membaca isi tulisan kertas tersebut, Nandi mulai ketakutan akan ancaman yang mengancam adiknya, dengan terpaksa Nandi harus menghampiri tempat tersebut, namun sebelum itu Nandy mengirim pesan kepada teman-temannya agar mengikutinya dari belakang.
Citt....
Nandy sampai di tempat yang diminta, namun disana terlihat sepi tidak ada siapapun, bahkan tidak terlihat kendaraan yang melintas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is He?
Mystery / ThrillerCerita ini mengandung unsur LGBT, bagi yang tidak suka silahkan skip, jika tertarik silahkan mampir. "Kisah persahabatan dan percintaan yang penuh misteri........."