Chapter 13# Putus

1 0 0
                                    

"Yank, AA lupa, kan mau jenguk keadaan Bella di Rumah Sakit! ", ucap Dimas.

Dimas teringat bahwa mereka harus menjenguk Bella di Rumah sakit , dia meminta mereka semua untuk terlebih dulu mampir ke Rumah sakit , namun tidak semua yang berangkat ke sana karena Iden yang harus mengurus pasiennya di tempat kerjanya yang ingin priksa rutin gangguan pikirannya.

Dalam perjalanan, mereka berhenti terlebih dahulu di sebuah toko buah dan membelikan beberapa buah untuk Bella.

Citt.........

"Woi yang bener dong parkirnya! ", ucap Dimas ke seseorang yang sedang memarkirkan mobilnya.

Desta turun dari mobil untuk membantu orang tersebut memarkirkan  mobilnya , karena dia tidak ingin sampai Dyas dan Dimas turun membuat keributan dengan orang tersebut.

Ketika Desta selesai memarkirkan mobil tersebut, orangnya keluar dari mobil dan meminta maaf karena sudah merepotkan nya.

" Desta?........ ", ucap seseorang itu.

" Eh... Ghea, Tara? ",tanya Desta.

Ternyata orang yang barusan di tolong Desta adalah teman lamanya di SMA yaitu Tara dan Ghea yang sudah lama tidak bertemu karena mereka dan lost contac ,yang bisa dikira kira sudah 5 kurang lebih 5 tahun mereka berpisah.

Di saat itu, Desta menyuruh Nandy dan Randi untuk turun dan menemui Tara dan Ghea.

" Eh... Tara, sekarang cakep ya gak culun kaya dulu! ", ucap Randi.

Ghea hanya tersenyum untuk membalas ucapan Randi.

Karena waktu yang mepet dan sepertinya Tara dan Ghea juga sibuk, mereka hanya bertukar kontak WA dan langsung menuju ruangan tempat Bella dirawat.

Dap...dap..dap...

Terlihat Bella yang terbaring di atas ranjang tak berdaya menatap dan menangis di hadapan Nandy, d
dokter pun menjelaskan Bella mengalami cidera yang serius di kaki dan di punggung yang menyebabkan Bella harus terbaring lumpuh tanpa melakukan aktifitas apapun.

Bella yang menangis ketika melihat Nandy datang menjenguknya dan dia meminta waktu kepada semuanya supaya bisa berbicara berdua dengan Nandy, dan menyuruh mereka keluar terlebih dahulu.

Seakan akan Bella mengetahui sesuatu hal, dia berbicara berbisik bisik mengatakan bahwa dia mengingat siapa yang menabraknya, bahkan walaupun Bella tidak tahu masalah peneror tersebut ternyata Bella mendengar berita tersebut dari Ervan yang menceritakan soal si peneror tersebut kepadanya.

Terdengar suara samar samar Bella yang berbisik menyebutkan nama seseorang yang ternyata orang tersebut tidak lain berada di lingkungan pertemanan mereka, bahkan bela memberitahukan pernah melihat orang tersebut bukan hanya satu melainkan 5 orang, karena dia melihat dengan matanya sendiri kelima orang tersebut memakai hoodie hitam dan kacamata hitam yang sama sedang membicarakan sesuatu, namun sayangnya Bella tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan Bella pun tak tahu siapa keempat orang selain orang yang dia kenal itu.

Dari situ, terlihat ekspresi Nandy yang berubah dari yang sedih menjadi marah, Bella yang melihatnya mencoba menenangkannya dan menyarankan untuk mencari bukti terlebih dahulu supaya tidak menyebabkan pertengkaran dan kesalah pahaman diantara mereka semua.

"Kecurigaan gua terbukti, dan gua gak nyangka banget Bel! ", ucap Nandy.

"Gua tau pasti lo syok, tapi inget, sebelum ada banyak bukti lo jangan asal ngomong ok", ucap Bella.

"Ia Bel, makasih ya infonya, kini kecurigaan gua terbukti! ", ucap Nandy.

Tak lama itu Nandy menenangkan dirinya sejenak sebelum menyuruh mereka semua masuk, dan dengan kesigapan nya akan pertanyaan yang pasti akan muncul dari teman temannya yang menanyakan apa yang barusan di bicarakan olehnya dan Bella, Nandy sudah menangani hal itu dengan berpura pura menjawab curhatan hati Bella tentang hidupnya.

Who is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang