Wiuw.....wiuw....wiuw....
Suara ambulan melaju dengan cepat menghampiri warga yang sedang berkerumun dipinggir jalan, terlihat disana ada seseorang yang tergeletak tak sadarkan diri dengan luka dan darah yang mengalir dari tubuhnya.
Dengan sigap, para tim medis segera mengangkat korban masuk ke dalam ambulan dengan dibantu oleh warga sekitar yang melihat dan berkerumun.
Kejadian itu terjadi pada tengah malam tepatnya di jln Kamboja no 3 di depan sebuah halte bis, dengan suasana malam yang dipenuhi dengan rintikan hujan sangat deras diiringi gemuruh kilat petir. Korbannya adalah seorang pria dengan profesi perawat yang bernama Desta.
"Untuk menjadi saksi silahkan bapak ikut kami ke Rumah sakit untuk menjadi perwakilan si korban....", ucap tim medis.
"Dikira saya harus ke kantor polisi...untuk jadi saksi?...", Tanya seorang warga yang bernama Jarot.
"Hehe....iya sih, tapi bapak ikut saja dengan kami , kasian si korban kan belum ketahuan identitasnya..", jawab salah seorang Tim medis.
Dengan tak sengaja, ketika pak Jarot berada di dalam mobil ambulan bersama Desta, dia menemukan identitas Desta dengan sebuah robekan kertas yang berisikan nomor telpon seseorang dalam dompet di sakunya Desta, lalu pak Jarot pun mengeluarkan handphone nokia jadulnya untuk menelpon nomor tersebut.
"Assalamualaikum....ini dengan saudara atau temannya nak Desta?", ucap pak Jarot.
"Iya....saya pacarnya....anda siapa ya?..", tanya seseorang dalam telfon.
Tanpa basa basi lagi, pak Jarot memberitahukan bahwa Desta mengalami kecelakaan tabrak lari dan meminta orang tersebut segera datang ke rumah sakit menemuinya di sana.
Ambulan membawa Desta ke Rumah sakit Mitra Idaman, dimana Rumah sakit itu adalah Rumah sakit terbesar yang ada di kota itu, Desta terpaksa dilarikan kesana karena hanya Rumah sakit itu yang jaraknya lumayan dekat dengan menempuh waktu hanya 15 menit dari tempat kejadian.
Setelah sampai di sana, Desta langsung dibawa ke ruangan gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
"Silahkan bapak tunggu diluar, biar kami yang menangani pasien", ucap seorang Dokter.
Pak Jarot yang ikut sebagai orang yang mewakili Desta di persilahkan untuk menunggunya di depan ruangan gawat darurat agar jika terjadi apa-apa Dokter bisa cepat menghubunginya.
Ketika pak Jarot sedang duduk, dia dihampiri seorang pria yang terlihat gelisah seperti orang yang sedang kehilangan sesuatu, dia menanyakan apakah pak Jarot orang yang menghubunginya tadi di telepon, pak Jarot Pun menjawab iya kepada pria itu, dia menyuruhnya duduk untuk mendengarkan kejadian yang menimpa Desta, namun baru saja menyuruhnya duduk ,pria tersebut berlari masuk menuju ruangan gawat darurat.
Brak....
Suara pintu dibuka dengan keras, pria itu masuk dan langsung memeluk Desta dan menangisi Desta yang sedang di tangani oleh Dokter.
"Maaf mas, pasien sedang kami tangani, mohon mas ini untuk menunggu pasien di luar saja, supaya kami bisa fokus menanganinya!", ucap Dokter yang terlihat kaget dengan kedatangan pria itu.
Ketika keluar dari ruangan, pria itu bertanya tanya kepada pak Jarot soal kecelakaan yang menimpa Desta, dia duduk sambil berkenalan dengan pak Jarot.
"Salam kenal pak....saya Dyas pacaranya Desta yang bapak telpon tadi", ucap Pria itu.
"Walah...ko pacaranya wes Lanang lagi ya!", ucap pak Jarot dalam hatinya.
"Kok bapak bengong?", tanya Dyas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who is He?
Mystery / ThrillerCerita ini mengandung unsur LGBT, bagi yang tidak suka silahkan skip, jika tertarik silahkan mampir. "Kisah persahabatan dan percintaan yang penuh misteri........."