Chapter 10# Hilang Ingatan

1 0 0
                                    

"anak lo itu homo", ucap seseorang di telfon.

Sore itu setelah kepeluangan mereka semua dari rumah duka, Randi diantarkan pulang oleh Iden kerumahnya menggunakan mobilnya,  ketika sampai di depan rumah, mereka disambut oleh ibunya Randi yang terlihat sedikit sinis kepada mereka berdua, dia mengajak Iden dan anaknya untuk berbicara secara tertutup.

"Mamah udah tau kok, cuman mama mau tau aja yang sejelas-jelasnya dari kalian", ucap mamanya Randi.

Randi tidak mengerti apa yang sebenarnya dikatakan oleh ibunya namun Iden yang cukup mengerti dan faham maksud tujuan ibunya Randi berkata seperti itu langsung berbicara .

"Aku faham mah, Iden benar benar minta maaf banget sudah mencintai anak mamah, Iden tau ini salah tapi perasaan Iden gak bisa berbohong bahwa Iden mencintai Randi", ucap Iden wajahnya terlihat sangat tegang.

Randi bersimpuh di kaki ibunya dan menangis meminta maaf atas perbuatannya yang sudah melawan kodratnya.

Ahhaahhahahah....

Terlihat ibunya Randi tertawa terbahak-bahak melihat tingkah anaknya yang menangis seperti anak kecil.

"Udah-udah mama cuman becanda, mama udah tau kamu itu seperti apa karena mama yang melahirkan dan membesarkanmu, mama cuman mau tes aja kejujuran anak mama, tapi ya sayangnya anak mama loadingnya kebangetan hehehe, untung punya menantu yang cekatan", ucap ibunya Randi sambil terbahak-bahak.

Merasa senang hubungannya di restui ibunya, Randi memeluk ibunya begitu juga dengan Iden dia mengucapkan terimakasih kepada mertuanya itu dan berjanji akan menjaga Randi dengan sepenuh hatinya.

Sementara itu di puskesmas, Desta yang sedang bekerja di beritahukan oleh pihak rumah sakit bahwa ibunya sudah mulai siuman dari masa kritisnya, Desta yang mendengar hal tersebut langsung memberitahukan kepada Nandy dan menyuruhnya untuk mendatangi ibunya sebelum ibunya di datangi lagi oleh si peneror.

"Gimana dok keadaannya?", tanya Nandy.

Setibanya Nandy di rumah sakit dia menjumpai dokter untuk mendapatkan informasi perkembangan ibunya Desta, Dokter menjelaskan bahwa ibunya Desta sudah pulih dan boleh dibawa pulang, namun disisi lain Dokter juga memberitahukan hal buruk bahwa ibunya Desta kehilangan separuh ingatannya.

Kemudian setelah menyelesaikan administrasi, Nandy mendatangi Ibunya Desta yang sedang terbaring.

"Nan...tante minta tolong pisahin Desta dari Dyas...tante gak mau ditinggal pergi oleh Desta", ucap ibunya Desta.

Dengan wajah kebingungan, Nandy terheran-heran dengan apa yang diucapkan ibunya Desta, Nandy berfikir bahwa ibunya Desta kehilangan ingatannya dari Desta yang mulai pacaran sama Dyas, kejadian itu hampir 1 tahun yang lalu dan dari situpun Nandy menyimpulkan bahwa ibunya Desta mungkin kehilangan ingatannya 1 tahun kebelakangnya.

"Kami sudah berusaha mungkin untuk menyembuhkan ibu Ratna, namun sayangnya karena kepala ibu Ratna ini mengalami benturan yang sangat keras dibagian belakangnya, kemungkinan besar ibu Ratna ini ", ucap Dokter.

"Apa kita tunggu Desta aja ya?", tanya Dimas ke Nandy.

"Gak usah kita bawa aja ke ayartemnnya Desta, kebetulan udah sore, kayanya si Dyas udah pulang", jawab Nandy.

Di satu sisi, Polisi kembali menangkap Rudi, namun kali ini Polisi juga menangkap Ryza atas tuduhan kecemburuan yang mengakubatkan pembunuhan.

"Saya gak bersalah pak, liat tangan saya juga masih cidera", bantah Ryza.

Terlihat Ryza kebingungan, dia tidak tahu ingin meminta bantuan ke siapa lagi ,karena dia tidak punya bukti untuk bisa mengkelabui tuduhan yang tertuju kepadanya, terlihat wajah Ryza sangat pasrah dia menangis meminta tolong kepada polisi untuk membebaskannya.

"Pak saya mohon saya tidak bersalah",  ucap Ryza terus menerus.

"Nanti saja menjelaskannya dikantor polisi", ucap petugas polisi.

"Kalo begitu saya minta waktu untuk saya menghubungi teman saya", pinta Ryza.

"Baik lah hanya sebentar ok....", jawab Petugas pokisi.

...

Ting....tong.....

"Dimas?", ucap seorang wanita.

Di apartemen Nandy kedatangan seorang tamu wanita bernama Fina. Fira ini adalah mantan Dinas sewaktu Dimas dikampungnya, dia datang ingin mengunjungi Dimas untuk menuntaskan masalah masa lalunya.

"Ada apa Fira datang ke sini?", tanya Dimas.

Fira yang tanpa basa basi itu langsung masuk kedalam tanpa minta izin kepada Dimas.

"Eh ada tamu...", ucap Nandy.

"Ini Fira temen AA dari kampung "

Fira yang mendengar ucapan Dimas langsung menyela pembicaraan dan mengatakan bahwa dia adalah masa lalunya Dimas yang belum selesai dengan hubungan mereka. Nandy cukup merasa cemburu ketika mendengar perkataan Fira dia langsung meninggalkan Fira dan Dimas dan menyuruh mereka untuk biacara saja berdua.

"Kita itu udah gak ada hubungan apa-apa Fir udah mendingan kamu pergi aja dari sini", ucap Dimas.

"Gini ya kelakuan lu Dim, setelah lu putus dari gua lu jadi homo!, najis banget, gua gak habis pikir kenapa lu jadi homo", ucap tegas Fira.

Firapun memaki-maki Dimas dengan hinaan homo fobianya itu, Fira berkata akan melaporkan sikapnya itu kepada keluarganya jika Dimas tidak kembali kepadanya, Namun Dimas yang tak peduli dengan omongan Fira langsung mengusir Fira.

"Terserah lu, mau lu sebarin gua homo di depan dunia juga gua gak masalah, keluarga gua udah tau kehidupan gua disini kaya gimana", ucap Dimas dengan kesal.

"Baiklah semoga lu sengsara dan lu masuk neraka karena perbuatan lu, asal lu tau laki ditakdirkan berpasangan dengan cewe dan sebaliknya, bukan homo kaya lu", jawab Fira sembari pergi membantingkan pintu.

Merasa keadaan sudah baik, Dimas menghampiri Nandy yang sedang berada dikamar, terlihat wajah Nandy cemberut ketika dihampiri oleh Dimas.

"Kamu marah?", tanya Dimas sembari memeluk Nandy.

"Engga...hehe...bener kata mantan kamu, kalo kita ini tidak ditakdirkan bersama", jawab Nandy dengan kepala menunduk.

"Engga, apapun takdirnya AA hanya mau sama kamu", ucap Dimas.

"Kalo kamu belum selesai dengan masalalumu, jangan buat hubungan baru", ucap Nandy sembari pergi meninggalkan Dimas.

"Mau kemana yank? AA itu udah usai sama dia dari dulu juga, percaya yank sama AA", bujuk Dimas.

Dimas Pun menjelaskan hubungannya di masa lalu dengan Fira, "dulu sewaktu AA masih nakal-nakalnya AA pernah pacaran sama si Fira, namun setelah hubungan AA dengannya beranjak 2 tahun, dia selingkuh dengan seorang pria, bahkan dia sedang tidur bersama ketika AA memergokinya, jadi dari situ AA udah memutuskan bahwa AA sudah tidak ada hubungan apapun dengan Si Fira".

Selain menjelaskan masalalunya, Dimas berkata bahwa dia sudah sangat-sangat bahagia dia bisa dipertemukan dengan Nandy. Dimas menangis dan memohon kepada Nandy untuk tidak meninggalkannya, karena Nandy sudah menjadi bagian dari hidupnya.

"Udah jangan nangis, aku gak akan pergi ke mana- mana sayank". Ucap Nandy sembari mengelus kepala Dimas.

Who is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang