Sore itu Desta dan Dyas sedang menikmati susnset di balkon apartmennya.
"Sesayang apa kamu sama aku?", tanya Dyas.
"Apakah aku perlu membedah jantungku untuk kamu?", canda Desta.
Mereka berdua sudah menjalani hubungan mereka hampir menginjak 1 tahun, bahkan Desta rela kabur dari rumahnya demi bisa hidup bersama dengan Dyas.
Brrrrrr......
"Dron?.......", ucap Dyas, tangannya menunjuk ke arah sebuah Dron.
Ketika mereka berbincang-bincang mereka dihampiri sebuah dron yang terbang ke arah mereka, terlihat dron tersebut membawa sesuatu di bawahnya, Dyas yang melihatnyapun berusaha menangkap dron tersebut.
Set.....
Aw......,ketika Dyas berusaha menangkap dron tersebut dada dyas tersayat baling-baling dron tersbut hingga membuatnya berdarah, dengan kesal Dyas langsung menarik benda yang dibawa dron tersbut secara paksa hingga membuat dron tersebut jatuh ke bawah apartmen.
Desta panik melihat dada Dyas berdarah, dia berlari menuju dapur untuk membawa kotak P3K.
"Mas mah dron lagi terbang di tangkap", ucap Desta.
"Aku gak tau yank, dron itu kaya sengaja deketin mas buat lukain mas", jawab Dyas.
karena plaster tak cukup menutupi luka di dada Dyas, Desta melilitkan perban dengan kapas di dadanya Dyas supaya bisa mengurangi darah yang keluar dari lukanya.
"Untung mas punya perawat pribadi heheh", ucap Dyas.
Tatapan Desta teralihkan ketika melihat sebuah bungkusan yang barusan dibawa oleh dron tersebut.
"Tunggu..kotak hitam?"
Desta sedikit terkejut ketika melihat isi bungkusan tersebut adalah sebuah kotak hitam, percis seperti kotak hitam yang di dapatkan pada sebelum kejadian tabrak lari waktu itu, dengan rasa kecurigaan dan penasaran Desta langsung membuka isi kotak tersebut.
"Apa isi kotak nya yank?", tanya Dyas.
"I......ini.......", ucap Desta dengan terbata-bata.
Brak.....
Dyas melemparkan isi kotak tersebut kelantai dengan emosi, yang ternyata isi kotak tersebut adalah foto Desta dan Ervan sedang ciuman, Dyas berfikir bahwa dron tersebut dikirim oleh Ervan untuk bisa mengancurkan hubungannya dengan Desta.
Dengan rasa amarah yang besar, Dyas langsung datang menghampiri rumah Ervan.
Tuk....tuk...tuk....
Dyas yang sudah dipenuhi emosi langsung menghajar Ervan didapan rumahnya, hingga mereka berdua bertengkar sembari beradu fisik.
"Cukup.......", teriak Desta.
"Apa-apaan lo ngirim foto lo cipokan sama doi gua?", bentak Dyas, tangannya mencekik leher Ervan.
Karena tak ingin ada orang yang terluka, Desta mendorong Dyas memaksanya untuk melepaskan cengkraman tangannya dari Ervan.
Namun Dyas yang terlanjur emosi besar beranggapan bahwa Desta lebih membela Ervan dibandingkan dia, hingga Dyas yang terlihat kecewa langsung meninggalkan Desta dan Ervan.
"Tunggu mas...bukan kaya gitu, aku cuman gak mau kamu lukain orang lain aja, udah kaya gitu gak lebih", teriak Desta sembari mengejar Dyas.
"Halah......kamu masih cinta kan sama si bajingan itu! Sampe sampe kamu berani dorong mas, dia udah buat mas luka, tapi kenapa kamu masih belain si anjing Ervan itu? Masih cinta? Ya udah sana hidup aja kamu sama si bajingan itu", bentak Dyas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is He?
Bí ẩn / Giật gânCerita ini mengandung unsur LGBT, bagi yang tidak suka silahkan skip, jika tertarik silahkan mampir. "Kisah persahabatan dan percintaan yang penuh misteri........."