Chapter 14# kebenaran

1 0 0
                                    

Pagi hari, Nandy mengantarkan makanan untuk Dyas di kosannya, kebetulan kosan Dyas tak jauh dari apartment Nandy, hanya berjarak sekitaran 2km dari apartemennya.

"udah sarapan?", Tanya Nandy.

"Belum Nan", jawab Dyas.

Terlihat Dyas duduk dengan tatapan kosong memikirkan kejadian di acara kemarin malam, Ketika di berikan makanan oleh Nandy pun Dyas menolak dengan alasan tak berselera makan.

"Kamu jangan gini Yas, ayo makan", ucap Nandy.

"Makasih ya Nan, simpan aja di meja nanti aku makan", jawab Dyas sembari terlihat bengong.

Nandy Pun pamit karena dia harus mengantarkan Orion pergi ke sekolah.

Sementara itu Desta sangat sangat terpukul dan masih syok dengan apa yang dia lihat, sampai-sampai diapun tidak mau keluar kamarnya sedikitpun.

Tuk...tuk...tuk...

"Sayang udah siang......ayo makan", ucap Ibunya.

"Desta gak laper mah.......", jawab Desta.

Karena khawatir dengan anaknya itu, ibunya mengantarkan makanan menuju kamarnya.

Melihat anaknya yang terlihat kebingungan ibunya Desta menanyakan apa yang terjadi kepadanya.

"Lagi berantem?....", tanya ibunya.

Desta hanya tersenyum ke arah ibunya dengan tatapan kosong.

"Kok bengong, ayo ceritain ke mama, siapa tau mama bisa berikan solusinya", ucap mamanya.

Lalu Destapun menangis di pangkuan ibunya, dia hanya menangis tak berkata apapun kepada ibunya.

Tuk...tuk...tuk....

"Tante....Roby mau pamit pulang...", ucap Roby.

"Loh kok tiba-tiba....bukannya mau 1 minggu ya disini", ucap ibunya Desta.

Melihat keponakannya akan pulang, Ibunya Desta membantu Roby untuk mengemasi barangnya di kamar tamu dan menyuruh Desta supaya bisa mengantarkannya.

"Des....Nanti anterin Roby ke stasiun ya...", ucap ibunya Desta.

"Ga..gak usah tante, aku bisa pulang sendiri kok!", jawab Roby.

Selesai mengemasi barangnya, Roby bersalaman dengan ibunya Desta dan Desta, namun terlihat Desta yang masih sangat kesal ke Roby tidak merespon sedikitpun kepergian Roby sepupunya.

"Des, Tan, Roby pamit dulu ya....kapan-kapan Roby ke sini lagi", ucap Roby.

"Gak usah, lu cuman pembuat masalah aja disini", ucap Sinis Desta.

"Eh.... Ada apa sih kalian kok gak akur", tanya ibunya Desta.

Desta yang emosi itu langsung menutup pintu dengan keras ketika Roby sudah berada di luar.

"Mama gak suka ya sikap kamu yang kaya gitu ke Roby....", ujar ibunya.

"Mama cuman gak tau aja dia kaya gimana...", bentak Desta.

"Ya kalo kalian ada masalah selesaikan, jangan kaya gini, gak baik bertengkar sesama saudara", ucap ibunya Desta.

Ibunya Desta memaksa Desta membawa kembali Roby, dia tak ingin hubungannya dengan adiknya retak cuman gara-gara masalah anak mereka yang tidak akur.

Mau tak mau, Desta harus menjemput kembali Roby yang sudah berjalan menuju arah pulang.

"Udah semua barangnya?", Tanya Ervan.

"Udah...gua cuman bawa baju aja ke sini...", jawab Roby.

Rupanya di parkiran bawah apartemen, Roby sudah ditunggu oleh Ervan yang menjemputnya, Desta yang ingin menghampiri Roby tak jadi karena dia ingin tahu ada hubungan apa Roby dan Ervan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Who is He?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang