prolog

71 20 9
                                    

Hallooo......
Siapa nih ya yang suka dengan cerita tentang pesantren?

Religi?

Kalau suka, coba baca cerita ini.
Selamat membaca 😊😊😊

   Kini Orlina sudah sampai di rumah nya dari sekian lama ia tidak menginjakkan kaki di lingkungan seperti ini, lingkungan yang bersih terjaga, dengan suasana yang menenangkan, lingkungan kelahiran Orlina.

   Setelah menyalami seluruh keluarga besar nya, Orlina memutuskan segera pergi ke kamar nya, lelah sekali seharian perjalanan Jakarta-Bandung.

   Ya! Sebelumnya Orlina di jakarta setelah mendengar kabar bahwa sahabat-sahabat jauhnya -anak dari teman orang tuanya- yang tinggal di luar memutuskan melanjutkan sekolah menengah atas nya di jakarta yaitu Alexander school, Orlina bahagia bisa kembali bersama dengan teman-teman masa kecilnya, hanya saja Orlina tinggal di ndalem milik mertua kak Farhan -kakak pertamanya- dan juga memang kak Farhan berada di sana dengan istrinya, ia mengambil alih tugas untuk mengajar santri-santri di sana yang kian menambah mengingat bahwa mertuanya Sudah sepuh.

   Tetapi Orlina sudah sangat bersyukur kedua orang tuanya mengizinkannya yang sebenarnya menolak keras Orlina pergi ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan di sana jika tidak mendapat bantuan dari kak farhan.

   Kak Farhan juga memberinya janji bahwa Orlina harus bisa menjaga diri, pandangan, dan image dengan baik saat di sekolah, karena sekolah tersebut bukan sekolah khusus islami, tetapi sekolah itu umum bagi seluruh agama apapun, termasuk nonis.

   Dan setelah tiga tahun berlalu itu, kedua orang tuanya menyuruhnya untuk kembali ke bandung, meneruskan menuntut ilmu agamanya, sebelum itu Orlina sudah menjelaskan dan meminta izin kembali kepada orang tuanya untuk melanjutkan kuliah di luar, tetapi nyatanya orang tuanya menolak keras, mereka tidak memperbolehkannya dan menyuruh Orlina kembali saja, sedih? Sangat! Karena impiannya bisa bersama lagi dengan sahabatnya hancur.

   Ya! Pertemuan tiga tahun itu ternyata menumbuhkan rasa pada diri Orlina dan salah satu sahabat laki-laki nya, ia lah yang berhasil  merenggut hati Orlina dan menjebaknya dengan rasa rindu yang kini menyiksa diri Orlina.

   Seharusnya Orlina tau jika dekat dengan laki-laki yang bukan mahramnya itu dosa, seharusnya ia tidak mengingkari janjinya, seharusnya Orlina menuruti dan menepati janji dari kak farhan untuk selalu menjaga pandangan, agar tidak menumbuhkan rasa seperti saat ini, tetapi hatinya sulit untuk menolak, karena sebuah kenyamanan yang di berikan oleh laki-laki itu sendiri.

   Sebenarnya Orlina memang sudah menepati janji itu, menjaga pandangan, menjaga diri, dan menjaga kehormatan, semua sudah ia lakukan, tetapi syetan selalu saja membisikkan manusia dengan kesesatan, ya! ia lalai dengan seorang sahabat laki-laki nya sendiri yang membuat ketakutan terbesar itu terjadi. 

   Karena itu juga kak Farhan sudah tidak bisa membantunya lagi, ia kehilangan kepercayaan, ia juga sudah merasa bersalah karena kurang bisa menjaga adiknya sendiri walupun yang sebenarnya bahaya terbesar nya adalah sahabat laki-laki Orlina sendiri, dia sudah terlanjur memberi kenyamanan bagi seorang Orlina yang sebenarnya sulit bergaul dengan orang asing walupun awalnya niat nya hanya untuk menjaga Orlina.

   Orlina takut, takut jika kedua orang tuanya memisah kannya sejauh mungkin, karena yang diinginkan orang tuanya adalah laki-laki yang satu warna dengan keluarganya, mengerti dan faham tentang agama dan sudah dewasa, Orlina tau itu wajar bagi kedua orang tua yang memang menginginkan anaknya bahagia dan tetap dalam ajaran agama.

   Tetapi laki-laki itu, jauh dari kata-kata itu semua, jika tentang agama, dia memang juga sudah sangat faham, tetapi itu tidak menonjol pada dirinya, karena kesibukannya dengan urusan pendidikan formalnya dan kesibukan yang lain.

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang