Hello.......
Welcome to....
Siapa nih yang udah nunggu...
Sorry lama, terlalu sibuk😁😁
Ada yang udah bisa nebak cerita nya nih?
Ada yang masih kepo sama laki-laki misterius itu?
Kalo Gus Azzam udah pada ngerti kan, gimana perasaan nya?
Kalian dari tim siapa?
Gus Azzam?
Laki-laki misterius?
Tokoh lain lagi?
***
"Kak, ini apa?"
Kak Alin yang sedang sibuk memasak hanya melirik sekilas. "Ya dibaca, masa itu aja nggak ngerti"
Orlina berdecak kesal, ia sudah berdiri di samping kakak nya agak lama dan hanya mendapatkan jawaban sesepele itu.
Di malam ini, setelah dua hari kepulangan nya, tadinya ia ingin pergi ke taman belakang memuaskan rindunya di sana karena memang sudah menjadi kebiasaanya dari kecil, karena taman itu membuat seseorang yang pergi ke sana selalu merasa sangat nyaman dan tenang dengan di kelilingi beberapa gedung-gedung pesantren yang terlihat indah dan bersih, cukup luas dengan adanya pohon, tanaman bunga yang banyak jenisnya, beberapa tempat duduk yang berada tepat di samping kolam ikan pun bebatuan indah menyertainya.
Tetapi saat Orlina melewati ruang keluarga, ia tak sengaja menemukan satu undangan pernikahan, biasanya Orlina terlihat tak peduli tentang undangan-undangan yang selalu datang kepada Abah dan ummanya, tapi kali ini ada yang berbeda, yang membuat Orlina heran dan penasaran dengan undangan itu adalah nama seseorang yang tertera pada lembaran cantik tersebut.
"Kak Alin beneran mau nikah!?, sumpah deh aku nggak percaya, pasti ini bohong nih, ini bohong!" Orlina terlihat masih mondar-mandir mengikuti gerakan kak Alin yang tengah sibuk sendiri dengan masakan nya, tak menghiraukan sang adik yang sudah berbicara tak terarah.
"Beneran deh aku nggak percaya, please jangan bercanda kak!"
"Kak... Aku nggak yakin, pasti ini orang lain kan!?, ini cuma kebetulan doang kan?"
"Ini nama orang lain kan? Bukan kak Alin kan?"
'tapi, kalo kebetulan kok nama alamatnya sama, nama orangnya pun juga sama, nama orang tuanya juga sama!, kok jadi gini sih, katanya kak Alin mau nunggu aku dulu!'
"Lin, kalo bukan aku siapa lagi?, ingat ya, jodoh dan takdir seseorang itu nggak ada yang tau, kita cuma bisa berharap dan membuat planning-planning sendiri untuk kedepannya, tetapi yang lebih berhak lagi juga Allah, se menghindar pun kita kalau itu memang sudah di takdir kan buat kita, kita bisa apa!?"
Dan akhirnya kak Alin angkat bicara setelah selesai menyiapkan masakannya di meja makan, ia tengah duduk di sana bersama Orlina di hadapannya yang entah sudah berbicara kesekian kali nya.
Mendengar ucapan kak Alin, Orlina seketika diam, kakak nya benar, ia tidak bisa mengelak lagi, mau bagaimana pun kita tetap tidak bisa menghindari takdir tersebut, di saat itu juga hati Orlina terasa berdenyut kencang, air matanya serasa ingin jatuh, rasa ketidak rela an menyelimutinya, ia harus bersiap kehilangan kakaknya untuk kedua kalinya setelah kak Farhan yang ikut pergi dan tinggal di jakarta bersama keluarga nya, ini sungguh sangat sulit bagi Orlina, seseorang yang selalu siap mendengarkan segala keluhannya dan selalu yang menyemangati nya akan pergi, kini Orlina harus lebih kuat lagi dan terbiasa tanpa seorang kak Alin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu
أدب المراهقين#Orlina seorang gadis cantik Sholehah, cerdas, yang lahir di lingkungan pesantren, dari kecil ia sudah mendapat didikan agama yang ketat oleh keluarga nya, dengan kelebihan yang dimilikinya, ia juga harus berperang dengan rasa yang sangat menyiksany...