Rindu 2

36 16 2
                                    

Welcome to....

Masih pada penasaran nggak nih, siapa yang selalu melihat Gus Azzam terang-terangan mengagumi seorang Orlina?
Siapa yang selalu tersakiti di cerita ini?
Kalau penasaran lanjut part selanjutnya ini🥰

Selamat membaca😊😊😊😊😊😊😊😊

"Na, kenapa mata mu sembab?" Orlina baru saja kembali dari ndalem, kebiasaan nya yang selalu ikut membantu apapun yang ia bisa lakukan, termasuk ikut berdiskusi dengan Ning Syera yang biasanya meminta bantuan santri putri siapapun, karena tugas kuliahnya yang membutuhkan banyak pendapat seseorang.

"Nggak papa Lin, aku cuma butuh waktu aja" jawab Nasywa santai, ia sedang bersiap ingin pergi kitab an waktu pagi, jam sembilan, ada jadwal kitab an Ning Royya.

"Kamu benar-benar tidak apa-apa? Aku khawatir apa yang terjadi dengan mu"

Nasywa tersenyum "jika sudah waktunya, akan aku ceritakan semuanya Lin" ucapnya tenang sembari menatap lekat wajah Orlina tepatnya mata indah itu, mereka saling tatap, dengan penuh kepercayaan masing-masing.

"Oke, aku percaya dengan mu, akan kutunggu, jangan pernah merasa sendiri, aku berusaha akan selalu ada untuk mu Na, kita di sini hidup bersama, jika ada beban berat yang kamu hadapi, bagikan lah dengan teman-teman yang selalu ada untuk mu"

Nasywa mengangguk, ia akui Orlina adalah teman yang baik dan tulus, sulit jika ingin menemukan teman yang seperti itu.

"Ya udah, kita berangkat sekarang, ayo"

Mereka pun segera berjalan menuju aula di gedung santri putri, ya! Kitab an di pagi hari dan sore berada di dalam gedung santri putri, berbeda dengan santri putra, hanya pada waktu malam saja santri putri dan putra di gabungkan bersama.

Orlina dan Nasywa keluar ndalem, menuju ke gedung santri putri yang tak jauh dari mereka, melewati taman  kecil dan beberapa mbak-mbak ndalem yang tengah sibuk.

Sampai di pintu masuk tengah santri putri,perbatasan antara ndalem, pintu masuk di sana di bagi menjadi 2 bagian saja, yaitu bagian depan, pintu masuk utama dan bagian perbatasan ndalem.

Sampai di pintu masuk tengah santri putri,perbatasan antara ndalem, pintu masuk di sana di bagi menjadi 2 bagian saja, yaitu bagian depan, pintu masuk utama dan bagian perbatasan ndalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh iya, aku nggak liat Meira, dimana dia?" Tanya Orlina teringat Meira yang biasanya sudah rajin berangkat awal saat kitab an.

"Terakhir aku liat dia di gedung santri putri saat keliling bersama mbak keamanan lainnya malam-malam"
Jawab Nasywa, dia di kenal sebagai ketua keamanan santri putri, yang selalu bertugas setiap malam untuk mengontrol para santri.

"Dia punya kenalan?"

"Aku kurang tau Lin, tugas ku hanya memastikan aja"

RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang