05 - After nineteen ago

22 2 0
                                    

Elzha sudah berubah wujud menjadi dirinya saat masih berumur sembilan belas tahun. Dirinya yang itu tidak lembut dan anggun seperti sekarang. Jika saat ini dia dikagumi banyak orang karena sopan santunnya, maka dulu dia ditakuti banyak orang karena dikenal sebagai pribadi yang kasar. Ekhem, kita bisa menyebutnya kembali sebagai seorang gadis ketika dirinya belum menikah.

"Terima kasih... Arion? Ah, kau Arion, kan?" Ujar Elzha sambil memiringkan kepala yang dibalas dengan senyum miring Arion yang saat ini sedang dikuasai Gazelle.

"Lihatlah kedua mata ini. Jika memiliki dua warna seperti ini, panggil aku dengan nama Gazelle. Jika hanya berwarna silver, panggil aku dengan nama Arion. Terakhir, jika hanya berwarna hitam kebiruan, panggil aku dengan nama Victor. Kami berbeda walau punya tubuh yang sama."

Elzha mengangguk paham. "Terima kasih, Gazelle." Gadis itu lantas menyimpan kembali tombak yang dia pakai dengan di dalam sihir penyimpanan. Setelahnya, kedua tangannya digunakan untuk menggeret tubuh Gerald dan Alba masuk ke dalam istana. Lupakan saja sejenak gelar besar di depan nama mereka. Gelar-gelar itu tidak cocok dengan tingkah konyol mereka sekarang.

"Wah! Sihirmu luar biasa! Mereka langsung pingsan!" Kedua iris mata itu kini sudah kembali berwarna silver yang itu berarti Arion sudah kembali mengambil alih tubuhnya.

"Hmm, ngomong-ngomong tubuhmu sama sekali tidak berubah, ya?"

"Tentu saja. Aku juga punya sihir keseimbangan dan seperti kata Victor, sihir itu adalah sihir perisai. Kebetulan saja baru aku dan Guren yang memilikinya di antara orang-orang Nineteen Area. Banyak orang yang punya sihir hebat, tetapi jarang ada yang punya sihir keseimbangan."

"Jika Justin dan Vyache benar-benar masuk ke dunia ini, mereka juga punya, bahkan energinya jauh lebih kuat dariku."

*******

"Wah! Luke jadi mengecil! Lihat, sekarang dia terlihat tampan!"

"Nath jadi imut sekali, tapi sepertinya dia memendek sedikit."

"Uh, Jane terlihat sangar saat ini."

"Aih? Guren tidak berubah sama sekali?"

"Dan kau... kenapa kau jadi berubah total begini?!"

Sedari tadi Justin menatap lelah Vyache yang sedari tadi mengoceh dan mengomentari apapun yang melintas di depan matanya. Pemuda itu pun menghela napas pasrah. "Aku tidak tahu. Kau tanya aku, lalu aku tanya siapa?"

"Ah, aku baru sadar, ngomong-ngomong, kenapa kau jadi seksi sekali sekarang?" Kedua pipi Justin pun merona dengan cepat dan Vyache yang melihat reaksi tunangannya lantas mengerut bingung.

Vyache segera mencari cermin di dalam Stormhigh Guild. Begitu menjumpai cermin besar di dekat kursi yang sering Jane duduki, gadis itu langsung menganga lebar saat melihat wujudnya melalui cermin.

Rambut pirang pucat sebahu, kedua iris mata berwarna cokelat, wajahnya pun cantik sekali. Untuk tubuhnya, err... dia jadi terlihat jauh lebih berisi daripada sebelumnya.

"Aku benar-benar mirip seperti boneka! Uncle Justin, aku jadi terlihat cantik sekali!" Vyache menatap Justin dengan binar matanya yang indah, tapi setelahnya gadis itu tiba-tiba menutup mulutnya karena kaget. "Wah, iya! Kau juga sekarang jadi terlihat begitu tampan! Rambutmu jadi pirang dan wajahmu jadi mirip seperti seorang pangeran! Uh, Uncle, aku merasa beruntung sekali karena kau adalah tunanganku."

Justin tersenyum lembut, kemudian mengacak rambut Vyache, dan menundukkan tubuh hingga sejajar dengan Vyache. Pemuda itu lantas mengecup singkat bibir gadisnya. "Terima kasih, My Fiance. Tapi tolong, wajahku sudah tampak lebih muda dan tampan, jadi jangan panggil aku dengan sebutan uncle lagi, ya? Oke?" Wajah Vyache memerah sempurna, sontak gadis itu menutupi wajah dengan kedua tangannya. "I-iya.... "

Nineteen Area (THE END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang