Cincin emas melingkar indah di jari manis kiri sepasang tunangan itu. Semua orang berbahagia karena kedua orang yang selama ini diam-diam saja ketika orang di sekitar mereka menikah, kini resmi bertunangan. Sebelumnya ada yang bilang jika masing-masing dari mereka sudah memiliki kekasih, tetapi ketika ditanyai langsung, mereka berdua kompak menjawab kalau mereka sudah tidak lagi memiliki kekasih. Singkat cerita karena merasa sedih dengan nasib percintaan keduanya, keluarga besar mereka pun menjodohkan dua orang itu. Padahal selama ini mereka berdua suka menghina satu sama lain. Di mata orang awam, pertengkaran mereka terlihat manis, tetapi lain lagi dengan pandangan orang-orang terdekat mereka. Mereka mirip dengan anjing dan kucing.
"Kenapa kau menerima pertunangan ini, Uncle Justin? Kau benar-benar sudah merelakan Aunty Rachel?"
Pria yang dipanggil sebagai Uncle Justin itu lantas menoleh ke arah suara. Dia mendengkus pelan, lalu kembali fokus kepada para tamu undangan yang berseliweran di depannya. "Jika aku bisa merelakan Lithamy, maka aku bisa juga merelakan Rachel. Mereka berdua sudah bertemu dengan orang yang tepat dan itu bukan diriku." Justin lantas tiba-tiba tersenyum masam. Tanpa menatap gadis di sampingnya, dia pun berkata, "satu lagi, aku masih terlalu muda untuk kau panggil sebagai uncle. Bisakah kau panggil aku dengan sebutan lain? Begini-begini aku adalah tunanganmu."
Gadis pendek berambut hitam kecokelatan panjang itu terkekeh pelan, lantas merangkul Justin dari samping. "Umur kita terpaut sepuluh tahun. Kau sudah berumur dua puluh sembilan tahun dan aku baru berumur sembilan belas tahun. Lagipula Mama Jilly adalah kakak ipar dari Mommy Aera yang kebetulan umurnya terpaut lumayan jauh. Saat Mommy Aera melahirkanku, kau bahkan sudah berumur sepuluh tahun. Akan lebih sopan jika aku memanggilmu dengan sebutan uncle atau mau kupanggil dengan sebutan monsieur?"
Justin akhirnya menoleh ke arah gadis muda itu. Ekspresi kesalnya mendadak berubah menjadi seringai. "Jika itu yang terbaik, aku setuju, Made-moi-selle Vyache." Suara pria itu memberat saat mengeja kata 'Mademoiselle'. Terdengar menggoda dan sukses membuat Vyache tersipu malu.
Sebutan manis itu membuat kedua pipi Vyache langsung memanas. Dengan kaku, dia pun memalingkan wajah dari Justin. "A-apa-apaan kau! B-berhenti memanggilku dengan sebutan itu!" Sambil menggembungkan kedua pipinya, gadis itu lantas beranjak dari kursi. Vyache berjalan cepat dan meninggalkan Justin sendiri di kursi 'singgasana' mereka.
Justin terkekeh pelan melihat ekspresi Vyache, terlihat begitu lucu dan cantik.
"Godalah Aunty Vya di rumah saja, Uncle. Jika dia kabur, dia masih bisa kembali. Jangan di kuil ini. Kalian bisa pindah ke tempat yang tidak berujung kalau Uncle terlibat pertengkaran dengannya di sini." Sebelum mendapatkan respon dari Justin, Jack pun pergi begitu saja sambil membawa strawberry cheesecake untuk dirinya sendiri. Pemuda cilik berambut pirang terang itu berencana untuk duduk di luar kuil sambil memakan kue, tetapi sepasang tunangan itu sepertinya jauh lebih butuh udara segar daripada dirinya.
Justin mengerutkan dahi bingung mendengar ucapan Jack. Namun, beberapa saat kemudian, dia tiba-tiba teringat dengan dongeng yang pernah diceritakan ibunya dulu sebelum tidur. Dongeng dengan judul 'Mystery of Golden Wall', yang menceritakan tentang kisah sebuah tembok raksasa ajaib yang akan muncul saat percekcokan terjadi di tempat-tempat suci yang sudah berumur lebih dari seratus tahun. Semakin besar masalah yang timbul, maka semakin besar pula kemungkinan bagi tembok itu untuk mengeluarkan energi hitam yang akan mampu menarik masuk penyebab dari percekcokan itu ke dalam ruangnya. Konon tembok raksasa itu hanya akan muncul ketika bulan bersinar terang di tanggal sembilan belas.
"Kalau dipikir lebih jauh, mustahil bagi tembok itu untuk memindahkan orang ke tempat lain. Namun, jika cara kerja tembok itu seperti black hole di angkasa, mungkin hal itu bisa saja terjadi. Ah, sudahlah, kenapa aku malah jadi memikirkan ucapan Jack?Aissh... lebih baik aku cari saja Vyache sekarang. Hari sudah semakin larut dan sebentar lagi kembang api juga akan segera dinyalakan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen Area (THE END) ✔️
Fantasía🥉Juara 3 First MWC Navi Publisher ........ Nineteen Area adalah sebuah wilayah terkutuk di Pulau Elluna. Semua hal tentang tempat itu aneh dan tidak masuk akal. Namun, ketika tanggal sembilan belas tiba, keadaan Nineteen Area kembali normal sepert...