Langkah kaki Vyache, Guren, dan Jayden menuju istana Kerajaan Lavenrose terasa begitu sulit setelah mereka keluar dari area Stormhigh Guild. Mereka berpikir jika 'sesuatu' sedang mencoba untuk menghentikan langkah mereka. Bahkan Guren dan Jayden pun merasa tidak nyaman dengan energi alam yang sekarang terpancar sedikit lain dari biasanya. Energi negatif yang hitam ini muncul ketika seseorang memendam terlalu banyak beban pikiran. Energi sihir hitam yang murni mungkin terasa pekat dan kadang-kadang menyesakkan bagi pemilik energi sihir putih yang mendekati mereka, tetapi bila tercampur dengan energi 'sampah' yang membawa energi negatif, ini akan menghancurkan pemilik bahkan orang-orang di sekitar energi itu.
Menoleh ke arah Vyache, kedua pria itu lalu menganga lebar saat melihat apa yang sedang gadis itu lakukan.
"V-Vyache? H-hey, kau sedang apa?" Dengan ragu Guren menepuk bahu sempit gadis pirang itu.
Sedari keluar dari gedung Serikat, Vyache memang berubah jadi lebih pendiam dari yang selama ini mereka kenal. Awalnya mereka kira gadis itu sedang kelelahan, tetapi semakin jauh mereka melangkah, aura Vyache terlihat semakin tidak karuan.
Warna aura Vyache dari awal memang sudah gelap pekat, tetapi entah bagaimana bisa sekarang energinya bercampur dengan sihir putih yang bermuatan negatif. Setahu mereka, hanya Gerald dan Alba yang mendapatkan paparan langsung dari Golden Wall rusak di pantai, tetapi mengapa sekarang Vyache juga mendapatkan efek yang sama?
Vyache yang sedari tadi berjalan sambil menunduk, lantas mendongak dan menatap Guren dengan wajah yang sedikit err... menantang.
Vyache mengambil tangan Guren dari bahunya. Gadis itu tersenyum kecil, kemudian mengecup telapak dan punggung tangan pria itu secara berulang-ulang dengan gerakan yang lambat.
"Terima kasih kuucapkan padamu, Kak. Berkat kalungmu, aku merasa diriku jadi lebih 'bahagia' ketika sedang menatap ekspresi yang baru dimunculkan dari wajah orang lain."
Guren yang tidak biasa dan belum pernah dekat dengan Vyache seperti ini tentu saja tingkahnya membuat wajah pria itu langsung bersemu. Kalung itu Guren buat dari sihir yang Alba ajarkan padanya.
"Ekpresi seperti ini yang muncul dari wajah pria tampan sepertimu terlihat begitu menarik di mataku." Tangan Vyache yang lain perlahan menelusuri setiap lekuk wajah Guren. Dari dahi yang mengerut tegang, kedua mata tajam yang menggoda, hidung yang menjulang tinggi, lalu bibir semerah raw strawberry. Vyache mengangkat dagu Guren dan perlahan mendekatkan wajahnya pada pria itu.
Sebelum bertindak lebih jauh, Jayden pun langsung mendekat untuk merenggangkan perilaku mereka. Dia menghempaskan tangan Vyache dari tangan dan wajah Guren. Pria tampan berkulit bersih itu kemudian memeluk Vyache dengan erat dari belakang.
"Melema, tolong jangan lupakan aku...."
Sihir hitam Vyache yang seharusnya akan bercampur dengan sihir putih dan energi negatif yang datang mungkin karena pengaruh sihir ajaran Alba, sontak menghilang begitu saja. Gadis itu pun berbalik, lantas mendelik ke arah Jayden. "Kau tidak berhak lagi menyebutku dengan panggilan itu. Sudah, ayo kita berangkat. Kita harus segera sampai di istana secepat mungkin."
Pelukan Jayden pun dilepaskan begitu saja, meninggalkan Jayden yang ekspresinya berubah masam. "A-apa katanya?!"
Guren terkekeh lantas menepuk bahu Jayden. "Seorang gadis memang sering bertingkah begitu. Sudahlah, terima saja...."
"Tapi dia bukan seorang gadis. Hera adalah Istriku, dia seorang wanita."
Guren pun menatap pria berwujud pemuda itu dengan datar sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kiri-kanan saku celana. "Saat ini dia Vyache bukan Hera. Kau sendiri tidak mau disebut sebagai Zeus. Sepertinya aku harus mengingatkanmu tentang beberapa hal. Pertama, Hera memang milik Zeus, tetapi Vyache milik dirinya sendiri. Kedua, entah kau mau menyebut namanya sebagai Hera atau Vyache, tapi mulai saat ini, dia ingin hidup 'bebas'. Mau seperti apa masa depannya nanti, kita semua tidak punya hak untuk mengatur hidupnya lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen Area (THE END) ✔️
Fantasy🥉Juara 3 First MWC Navi Publisher ........ Nineteen Area adalah sebuah wilayah terkutuk di Pulau Elluna. Semua hal tentang tempat itu aneh dan tidak masuk akal. Namun, ketika tanggal sembilan belas tiba, keadaan Nineteen Area kembali normal sepert...