Jayden begitu mencintai Vyache, tetapi dia sulit mengekspresikan perasaan hingga membuat gadisnya seringkali kesal dan beberapa kali meminta putus hubungan. Walau sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama kurang lebih tiga tahun, hubungan mereka masih sangat kaku dan berjarak.
"Golden Wall di kuil keluarga Kurt mulai retak karena energi sihir putih yang berlebihan dan disaat yang sama, seseorang sedang berusaha untuk menghancurkan tembok raksasa dari wilayah Nineteen Area. Bisa dibilang tembok itu mendapatkan 'serangan' dari dua sisi. Kita harus pergi mencari tahu siapa yang melakukannya."
Jayden mengangguk sambil memakan roti yang dibelinya dari toko milik Aunty Jilly. Perasaannya di mana, otaknya ke mana. Pencarian Golden Wall membuat Lyvia dan Jayden yang awalnya bertugas secara terpisah kembali dekat. Sayang sekali karena tidak ada yang tahu hubungan persaudaraan mereka, kesalahpahaman mulai muncul ke permukaan.
"Lyv, Vyache meminta putus lagi. Kali ini dia mempermasalahkan kedekatanmu denganku. Aku sudah menjelaskan padanya kalau semua anggapannya salah, tetapi dia bersikeras. Kami pun putus dan dia tidak ingin aku mendekatinya lagi. Vyache bahkan berkata kalau dirinya lebih baik menerima perjodohan yang ditunjukkan padanya."
Sambil menapaki jalanan sempit menuju kuil keluarga Kurt, kakak beradik itu mengobrol untuk memecah kesunyian.
"Apa Kak Jayden sudah bilang pada Vyache jika aku adalah adiknya Kak Jayden? Siapa pula yang berani mengambil Vyache darimu, Kak?" tanya Lyvia datar.
"Dia tidak membiarkanku berbicara sedikitpun, Lyv. Setelah bilang kalau Vyache akan dijodohkan dengan Justin, dia pun langsung pergi. Saat aku mencoba mengejarnya, aku tidak tahu mengapa tiba-tiba sekelilingku menjadi gelap. Ketika aku bangun, aku sudah ada di jalan raya dekat danau yang berada tidak jauh dari rumah Lithamy yang dulu."
Perempatan imajiner di kepala Lyvia mendadak muncul. Gadis itu langsung mengayunkan kepalan tangan kanannya. Tanpa sempat menghindar, pipi kiri dan hidung mancung Jayden pun jadi korbannya. Jayden jatuh terduduk sambil merintih lirih.
"Aku memutuskan Justin karena keluarga Kurt berusaha mengorek-orek tentang kita melalui dia. Mereka keluarga penyihir yang sedikit lebih gelap dari anggota serikat kita. Jika sampai tugas kita bocor, kita akan dalam bahaya. Bagaimana bisa kau diam saja ketika melihat gadis yang kau cintai berencana menjalin hubungan dengan pemuda yang dicintai adikmu sendiri? Kak, kau menyebalkan."
"A-aku tidak diam saja. A-ku mencoba mengejarnya, t-tapi aku...."
Lyvia menatap tajam lantas melengos dan pergi meninggalkan Jayden yang menunduk saat dirinya berbicara. Tiba-tiba pingsan katanya, eh?
"Mengapa tiba-tiba hari itu aku pingsan?"
*******
"Semakin hari energi retakan semakin besar dan itu membuat kuil yang seharusnya bebas dari energi hitam pun tercemar. Jika sampai ada seseorang yang memaksa untuk masuk Golden Wall menggunakan energi sihir dalam skala besar, tembok itu akan rusak parah."
Lyvia menghela napas sejenak, kemudian berucap lagi, "sebenarnya kehancuran tembok itu adalah tujuan utama serikat kita. Namun, terus terang aku tidak tahu hal apa yang akan terjadi pada orang-orang dari dunia itu setelah masuk ke dalam Golden Wall yang sudah dihancurkan. Jika masuk ke Nineteen Area, bisakah mereka bisa bertahan hidup di dunia kita? Sekalipun benar-benar bisa bertahan hidup, apakah tidak ada efek samping yang berbahaya bagi mereka di masa mendatang?"
Jayden mendengarkan ucapan Lyvia, tetapi matanya menatap nanar pertunangan Justin dan Vyache. Tidak ada kebahagiaan di wajah keduanya, tetapi dia melihat kerelaan akan nasib di mata kedua orang itu. Sepertinya mereka berdua sedang mencoba untuk saling membuka diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen Area (THE END) ✔️
Fantasy🥉Juara 3 First MWC Navi Publisher ........ Nineteen Area adalah sebuah wilayah terkutuk di Pulau Elluna. Semua hal tentang tempat itu aneh dan tidak masuk akal. Namun, ketika tanggal sembilan belas tiba, keadaan Nineteen Area kembali normal sepert...