Apa yang belum usai harus diselesaikan secepatnya. Jika menunda terlalu lama, urusan itu akan terlupakan dan mengendap di pikiran.
Hades dan Persephone sudah berdiri di kuil keluarga Justin. Mereka menatap serius percik cahaya merah yang lama-kelamaan membesar hingga membentuk sebuah portal yang bentuknya mirip dengan black hole.
"Sebentar lagi mereka akan segera tiba. Lima... empat... tiga... dua... satu."
"KAMI PULANG!!" Apollo berteriak kencang sambil merentangkan kedua tangannya. Pria itu lantas menutup kedua matanya sambil tersenyum lembut. Ada rindu yang terpendam di dalam perasaannya. Sungguh, hari ini dia ingin segera bertemu dengan ibu tercintanya, setelah itu dia bisa pergi menemui para oracle di kuilnya, sekaligus membereskan sisa-sisa kekacauan putra Ares dan yang lain, itupun jika masalah mereka belum diselesaikan.
Euforia terlihat begitu memenuhi perasaan Apollo hingga Florios yang sadar di mana mereka sekarang, kini menatap kekasihnya dengan perasaan yang kurang nyaman. Melihat kecanggungan itu, mau tidak mau Artemis harus memutuskan kebahagiaan saudaranya begitu saja.
Dewi pemburu itu kemudian menepuk bahu saudaranya dengan kencang hingga membuat Apollo tersentak kaget dan langsung membuka mata. Kini dirinya pun sadar dari kenangan yang tiba-tiba menyusup ke dalam ingatannya. Tidak menunggu waktu lama, energi yang dipancarkan oleh kuil keluarga Justin membuat pria itu sadar kalau mereka tidak pulang ke Delos, tetapi justru pindah tempat ke kuil Keluarga Justin. Apa itu berarti mereka semua gagal pulang?!
"Selamat datang di masalah lama. Lekaslah selesaikan semuanya jika kalian benar-benar ingin kembali. Tolong kembalikan juga kunci-kunci yang telah kalian curi."
Aura Hades sedari awal sudah terlihat suram, tetapi kali ini aura suramnya terasa begitu pekat dan membuat orang-orang di sekitarnya terintimidasi secara otomatis.
"Apa yang harus kami selesaikan di dimensi ini? Bukankah semuanya sudah selesai?" tanya Florios dengan hati-hati. Gadis itu bahkan sampai bersembunyi di belakang Artemis karena merasa tidak aman dengan energi kematian yang menguar bersamaan dengan energi suram penuh intimidasi dari Hades. Jadi, inikah rasanya bertemu secara langsung dengan kematian itu sendiri?
Hades yang sedari tadi menatap putra-putri Leto langsung menoleh ke arah seseorang yang menyuarakan ketidaksetujuan terhadap perintahnya. Pria tampan berkulit pucat itu tersenyum miring, kemudian melangkah mendekati Florios.
Begitu sampai di depan kekasih Apollo, Hades lantas merundukkan badan. Tangan pria itu kemudian menepuk kepala Florios berulangkali tanpa dirinya sadari.
"Bagaimana dengan nyawa Raymond yang sudah telanjur dilepaskan di tempat ini lagi dengan menempel dan merebut tubuh orang hidup? Jika bukan karena Victor yang punya penguasaan sihir yang tinggi, mungkin sekarang dia tidak akan punya kekuatan untuk menciptakan tubuh baru untuk dirinya sendiri sesaat sebelum datang kembali kemari."
Artemis menghempaskan tangan Hades dari kepala Florios, kemudian merapatkan gadis itu di belakang tubuhnya.
"Aku hanya melepaskan para monster yang memiliki tingkat rendah dan medium. Lagipula Raymond bukanlah seorang yang monster. Dia hanyalah sesosok arwah penasaran yang punya obsesi besar terhadap seorang gadis. Jika dia tidak menyukai Lithamy, Raymond tidak akan mati-matian menyerang orang-orang hari itu."
Hades terkekeh sambil memundurkan badan. Ketika sudah kembali berada di sisi Persephone, dia pun langsung mengubah ekspresinya. Pria itu menatap Artemis dengan tajam.
"Jiwa seorang manusia biasa yang membunuh banyak orang karena obsesi gilanya bisa berubah menjadi seonggok monster kapan saja. Bukan hanya obsesi, dia juga punya kecemburuan yang besar. Dilihat dengan mata kalian, dia adalah sesosok arwah penasaran, tetapi di mataku dia adalah monster."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nineteen Area (THE END) ✔️
Fantasy🥉Juara 3 First MWC Navi Publisher ........ Nineteen Area adalah sebuah wilayah terkutuk di Pulau Elluna. Semua hal tentang tempat itu aneh dan tidak masuk akal. Namun, ketika tanggal sembilan belas tiba, keadaan Nineteen Area kembali normal sepert...