**********
**********
Dan ketika ciuman itu terasa semakin dalam, Sadam sadar ia harus berhenti.
Laki-laki itu menyudahinya dengan satu kecupan kecil selama beberapa saat sebelum akhirnya ia menjauhkan wajahnya.
Senyum itu kembali hadir tatkala mendapati sang istri menundukkan kepalanya, tersipu.
"Hei." Telapak tangan kanan Sadam bergerak kebawah dagu Sherina. Secara lembut memaksa perempuan itu untuk menatapnya. "Liat apa sih di bawah? Kan masnya disini." Katanya lembut mendayu membuat istrinya itu semakin salah tingkah. Dan itu membuat Sherina semakin terlihat menggemaskan di mata Sadam.
"Jangan diliatin gitu ah akunya." Sherina membuang muka. Berusaha menghindari tatapan yang membuatnya semakin jatuh cinta.
Sadam mengulum senyum ketika jemarinya kini beralih ke pipi merona istrinya."Kenapa sih, Sayaang?" Katanya berusaha menahan diri untuk tidak mengikis jarak diantara mereka yang memang hampir tak ada.
"Akunya malu, Maas." Sherina menenggelamkan diri ke dalam dada bidang suaminya. Berusaha menyembunyikan wajahnya yang semakin bersemu merah.
Gawat. Perempuan di hadapannya ini kini sudah berani berinisiatif melakuan sentuhan padanya.
Mencoba mengabaikan naluri lelakinya yang tiba-tiba terasa membuncah, Sadam tertawa pelan membalas pelukan itu. "Eh, udah berani peluk-peluk duluan." Godanya semakin hangat mendekap.
"Maaass." Rengekan manja itu terdengar polos keluar dari bibir manis Sherina. Membuat Sadam kembali tertawa lalu mengecup pelan puncak kepala istrinya sebelum kembali mengeratkan pelukan hangat itu.
**********
**********
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Happens
FanfictionSADAM ARDIWILAGA Tekanan demi tekanan yang selalu menyudutkannya membuat si sulung dari keluarga Ardiwilaga ini semakin kesulitan mencari jati diri sesungguhnya. Kekasihnya yang terus mempertanyakan kepastian hubungan mereka, papinya yang terus mem...