02. 🔞

5.3K 176 1
                                    


Terlihat kedua insan yang kini tengah beradu bibir di atas ranjang dengan penuh gairah mengililingi sang dominan.

Yaa, Jeffrey dan Taeyong.

Jeffrey terus mencium Taeyong dengan penuh gairah, kini turun pada leher Taeyong dan memberi banyak tanda disana.

Srekk!

Sudah cukup! Jeffrey tidak bisa menahannya lagi.

Ia merobek paksa kain sutra tembus pandang yang melilit di tubuh Taeyong, memperlihatkan tubuh ramping dengan kulit seputih salju semakin membuat hasrat Jeffrey naik.

Ia menatap dua tonjolan pink yang ada pada Taeyong.

Dengan secepat kilat Jeffrey segera mengulum salah satu puting pink tersebut dengan sedikit kasar, mengakibatkan puting itu lecet sedikit.

Sementara tangan Jeffrey yang kini tidak ada yang harus dibuat, Jeffrey mulai meraba raba bagian bawah tubuh Taeyong hingga ia sampai pada tujuannya, yaitu kejantanan mungil Taeyong.

Ia mencengkram selangkangan mungil itu, membuat Taeyong mulai menangis.

"Hiks, y-yang mulia tolong j-jangan lakukan ini, hiks" ujar Taeyong selembut mungkin hanya untuk membuat pria dihadapannya ini berhenti dengan kegiatannya.

"S-saya seorang p-pria, yang mulia.. tolong hiks" lirih Taeyong.

Namun, Jeffrey hanya tersenyum miring, ia mengelus pipi Taeyong dengan lembut.

"Tidak sayang, saya ingin dirimu menjadi milik saya sepenuhnya tanpa ada seseorang pun mengambilmu" tolak Jeffrey yang masih setia mengelus pipi Taeyong.

"Satu lagi, saya tidak peduli kau adalah seorang pria, yang saya ingin hanya kau, sayang" lanjut Jeffrey sambil mengecup kedua mata Taeyong yang kini sudah sangat basah.

Setelah ucapan Jeffrey tadi, tiba tiba...

Jleb! Jleb! Jleb! Jleb!

"ARGHHHHH!!" Teriak Taeyong.

Tiba tiba sesuatu masuk ke dalam lubang milik Taeyong dan membuat si manis terkejut langsung berteriak.

"Akh, y-yang muliah... a-apa itu?" Tanya Taeyong.

Jeffrey yang sedang sibuk dengan kedua puting Taeyong kin menatap wajah cantik itu dengan senyum miring yang tak pernah ia lepaskan.

"Tenanglah, ini hanya permulaan.. sayang" bisik Jeffrey.

"T-tapi katakan pada saya itu apa yang mulia, akh!" Ucap Taeyong.

"Diamlah dan nikmati saja malam ini dengan saya, Tiway!" Bentak Jeffrey dan langsung membuat Taeyong diam.

"M-maaf.." cicit Taeyong.

Jeffrey menghela nafas.

Sebenarnya ia memasukkan jari jemarinya di dalam lubang anal milik Taeyong, yang awalnya satu jari tapi ia menambah tiga jari lainnya.

Sangat kasar bukan?, itulah yang dirasakan Taeyong saat ini.

"Y-yang muliah.. s-sakit, tolong le-mphhh" ucapan Taeyong terpotong, kala Jeffrey mencium nya.

"Tenang saja, ini tidak akan sakit.. saya janji" ujar Jeffrey lembut.

Lembut namun seram, menurut Taeyong.

Taeyong hanya mengangguk lemah, tapi setelah beberapa saat ia merasakan ada yang akan keluar dari lubangnya.

Crott! Crott!

Cairan kental itu berhasil keluar dari lubang Taeyong dan terkena pada jari jemari Jeffrey, membuat si manis sedikit lega.

Dengan cepat Jeffrey menarik Taeyong untuk bangun dan menuntun Taeyong untuk membersihkan bekas cairannya.

KING • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang