14

1.6K 58 0
                                    


"Aku punya rencana baru!"

"Rencana? Bagaimana? Tuan putri?"

"Ahahaha!! Kau tidak perlu menculik nya lagi, kau bisa langsung membunuh nya"

"Ah! Lebih baik suami nya saja yang akan membunuh nya, aku suka itu!"

● K I N G ●

"Ibu? Kau tidak apa apa?" tanya Taeyong pada sangi ibu.

"Taeyong? Ah, ibu tidak apa apa nak" balas Yoona sambil tersenyum.

"Tapi kau menangis, ibu" ujar Taeyong sambil berjalan duduk di sisi ibu nya.

"Sudah nak, ibu tidak apa apa" balas nya.

"Benarkah? Tapi nanti jangan menangis lagi seperti tadi ibu, aku tidak suka!" seru Taeyong dengan memasang wajah cemberut lucu sambil melipat tangan nya di depan dada.

"Haha, lucu nya anak ibu" ucap Yoona gemas sambil mencubit pipi sang anak.

"Ahaha, jangan mencubit aku ibu, itu gelii" ujar Taeyong.

"Tapi kau sangat menggemas kan!!" seru Yoona.

Mata Yoona terhenti di leher putih anak nya.

"Sejak kapan kau punya kalung itu  Tae?" tanya sang ibu.

Taeyong tersadar lalu memegang kalung di leher nya.

"Ah ini Raja yang memberikan nya pada ku"

"Cukup cantik untuk mu, Raja pintar juga memilih nya"

"Ekhem"

Seseorang berdehem dan membuat interaksi antara ibu dan anak itu terhenti.

"Eoh, Jae?" panggil Taeyong.

Taeyong berdiri dan merapikan pakaiannya lalu berjalan ke arah sang suami.

"Ada apa?" tanya Taeyong.

"Ikut saya" ucap Jaehyun lalu berbalik dan berjalan.

Taeyong menatap ibu nya lalu pergi menyusul Jaehyun.

"Kemana, Jae?" tanya Taeyong.

"Ikuti saja" ucap Jaehyun dingin.

Taeyong mengangkat alis nya bingung, kenapa sifat sang suami jauh berbeda? Seperti awal dari pertemuan pertama mereka.

Taeyong hanya diam dan mengikuti suami nya dari belakang.

Perasaan Taeyong mulai tidak enak, apa sesuatu akan terjadi?.

Mereka terus berjalan hingga mereka sampai di sebuah ruangan yang tak lain adalah ruangan di mana Taeyong melihat sang suami menyiksa beberapa orang.

"Ada apa kita ke sini, Jae?" tanya Taeyong memastikan.

"Duduk" ucap Jaehyun menatap Taeyong datar.

Taeyong menurut, ia pun duduk di sebuah kursi yang ada di sana dengan diam sambil memainkan jari jemari nya gugup.

"J-jadi ada a-apa?"

Jaehyun tiba tiba melempar beberapa kertas ke atas meja yang ada di sana.

"Apa maksud nya itu?" tanya Jaehyun.

Taeyong sedikit terkejut saat Jaehyun melempar beberapa kertas yang tak lain adalah foto foto.

Dengan cepat Taeyong mengambil foto foto itu dan melihat nya.

Di foto itu, ada dirinya yang tengah tertidur dengan telanjang dada dan senyum terukir di wajah nya, di sebelah nya ada seorang lelaki yang tengah memeluk nya.

"A-apa? T-tidak, ini tidak mungkin!" seru Taeyong.

"Tidak mungkin bagaimana? Sudah jelas kau tidur di sebelah lelaki itu!" bentak Jaehyun.

"T-tunggu Jae, aku kenal lelaki ini" lirih Taeyong.

"Saya tidak peduli jika kau kenal lelaki itu, sekarang jelas kan apa maksud dengan foto ini" ujar Jaehyun tegas.

"Jae.. Tolong dengar kan aku, aku kenal lelaki ini..." ujar Taeyong lembut.

"Jelas kan, CEPATT!" bentak Jaehyun.

Taeyong terdiam sambil menunduk menatap foto itu.

"A-aku tidak tahu bagaimana ini terjadi..." lirih Taeyong.

"Cepat jelas kan! Jangan mengelak perkataan saya" ucap Jaehyun lalu ia meraih leher Taeyong dan meremas nya.

"Arghh! J-jad, jangan lakukan i-ini aku mohon, percaya pada ku..." lirih Taeyong.

"Saya akan percaya jika kau menjelaskan nya langsung, Tiway"

Brughhh!

Jaehyun melempar tubuh Taeyong ke arah dinding dan pergi meninggal kan sang istri yang tengah kesakitan sambil memegang perutnya.





"S-siapa?"

















"Siapa sebenar nya yang sudah melakukan ini?.."








Hyww all

See you part 15!

Sorry for typo


KING • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang