12

1.4K 65 2
                                    


Dua hari sudah berlalu, sejak Raja kerajaan besar itu pergi entah kemana.

Hal itu membuat Taeyong khawatir, bahkan ia sudah bersikeras untuk pergi menyusul sang suami.

Namun sang ibu dan kedua sahabatnya tak membiarkannya pergi begitu saja.

Karena Taeyong ingin pergi seorang diri.

Semuanya takut, takut nanti sesuatu yang akan terjadi padanya.

Bisa saja membuat raja murka karena tak mendapati sang istri di kerajaan saat ia pulang.

Saat ini Taeyong sedang termenung di balkon kamar nya serta suaminya.

Menatap daerah kerajaan itu, yang dipenuhi dengan beberapa rumah serta hijau pohon yang menghiasinya.

Menopang dagunya, menatap sendu ke arah hutan yang ada di dekat sana.

Taeyong berpikir, apakah Jaehyun pergi ke sana?.

Jika memang iya, lantas untuk apa sang suami pergi ke sana?.

Hutan itu adalah hutan terlarang bukan?.

Hutan yang dulu tidak dilarang untuk didatangi, belum mempunyai pohon pohon yang sangat tinggi, dan masih mempunyai rerumputan hijau yang menghiasi tanah, dan sungai yang begitu bersih serta sejuk.

Kini hutan itu sudah terlarang, pohon pohon tinggi menjulang diberbagai hutan, sungai yang sudah tercemar serta kotor, rerumputan yang sudah tercabut.

Hutan yang menjadi saksi bisu saat peperangan antara kerajaan Vaspra dan kerajaan Leeopart.

Saat itu kerajaan Vaspra masih dipimpin oleh raja ke empat, Raja Yunh-ayah Jeffrey.

"Huekk! Huekk!"

Tiba tiba Taeyong merasa mual, ia berlari ke arah kamar mandi dan membuang semua isi perut nya di wastafel emas.

"Huek"

Taeyong mencuci mulutnya dan pergi keluar dari kamar mandi.

Diluar sudah ada Ten, Doyie, dan Winnie.

"Kau tak apa? Ratu Tiway?" tanya Doyie khawatir.

"Ya, kau tak apa? Tadi kami mendengar kau mual mual" tambah Ten.

"A-aku tidak apa" balas Taeyong.

"Ikut kami, Tiway" ucap Winie lalu menarik tangan Taeyong pergi dari sana.

"Tunggu, tapi mengapa kalian tiba tiba jadi begini?" tanya Taeyong bingung.

"Kami tidak apa apa, sudah ayo ikut kami" ucap Ten.

Ternyata ketiga sahabat Taeyong, mengajak nya pergi ke ruang kesehatan.

Para tabib kesehatan langsung memeriksa Taeyong.

Saat ini ketua tabib kesehatan itu sedang berbicara dengan Ten serta Doyie.

"Hum, jadi yang mulia Ratu harus perbanyak istirahat dan jangan biarkan ia melakukan sesuatu yang berbahaya" ujar sang tabib.

"Baiklah, akan kami sampaikan" ucap Ten dan Doyie lalu kembali pergi ke tempat Taeyong.

"Bagaimana? Apa yang terjadi denganku?" tanya Taeyong.

"Tiway, kau masih ingat dengan keistimewaan mu?" tanya Ten.

Taeyong terdiam sejenak lalu mengangguk.

"Kau... Kau hamil"

"A-apa? Aku hamil?" tanya Taeyong tak percaya.

"Ya, hal itu sulit untuk dijelaskan" jawab Ten.

"Ah, sebaiknya kau istirahat, mari biar kami antar kan kau ke kamar"















See you part 13!

Sorry for typo

Btw sudah mau dekat end nyaa!!!

Harus dipercepat end nya, soalnya author mau masuk pondok😭

Yaudah, byeeee


KING • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang