Tiway Lee, atau lebih dipanggil dengan sebutan Taeyong, pria cantik yang harus menyerahkan dirinya kepada raja kerajaan besar, karena menyelamatkan sang ibu serta ketiga sahabatnya dari ancaman besar.
Jeffrey Jung, atau lebih disebut dengan Raja bes...
Jika boleh jujur, ia belum bisa menerima janin yang ada di dalam perut nya.
Tapi bagaimana pun janin itu adalah anak nya, darah daging nya sendiri jadi ia harus berani menerima janin itu.
"Tiway? Apakah kau masih merasa mual?" tanya Ten yang baru datang sendiri.
"Ah, itu sudah membaik" jawab Taeyong.
"Syukurlah"
Putt... Puuputt.. Pupuuut!
Suara terompet menggema di telinga Taeyong, ia tersenyum lebar mendengar suara tersebut.
"Raja! Jaehyun sudah datang!" seru Taeyong lalu berdiri dan berlari ke arah luar.
Taeyong berlari dengan semangat sambil memegang perut nya.
Saat sampai di luar, ia hanya melihat kuda milik Raja sudah dibawa oleh seseorang.
Taeyong pun mendekat ke arah nya.
"H-hey" panggil Taeyong.
"Eoh, yang mulia ratu? Ada apa?" jawab nya sambil membungkuk hormat.
"A-ah, apa kau mengetahui dimana Raja sekarang?" tanya Taeyong.
"Yang mulia Raja? Raja sekarang sudah berada di taman, yang mulia"
"Terima kasih, saya ke sana sekarang" ucap Taeyong lalu berbalik.
Taeyong berlari dengan sangat kuat ke arah taman.
Dan benar saja, di sana sudah ada seorang lelaki dengan pakaian khas kerajaan yang masih tertata rapi namun tidak dengan rambut nya, yang, membelakangi Taeyong.
"J-jaehyun?" panggil Taeyong.
Pria itu berbalik dan tersenyum.
"Ya? Tiway?" jawab Jaehyun.
Air mata yang sedari tadi Taeyong tahan kini jatuh tanpa izin.
"Hey, ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Jaehyun sambil mendekat ke arah Taeyong lalu memeluk sang istri.
"J-jae hiks, k-kemana saja k-kau?" tanya Taeyong.
"Ah, aku hanya pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikan masalah, tak perlu khawatir" ujar Jaehyun lembut sambil mengusap rambut Taeyong.
"Huh? Sampai dia hari, apa kau tidak apa?" tanya Taeyong lagi.
Jaehyun terkekeh lalu melepas pelukannya dan memegang pundak Taeyong.
"Aku baik baik saja sayang, sudah ku katakan tidak perlu khawatir" ucap Jaehyun.
"Di sini" ucap Taeyong sambil mengambil satu tangan Jaehyun yang ada di pipi nya dan menaruh nya di perut milik nya.
Jaehyun mengangkat alis kening nya bingung.
"Ada apa di sini?" tanya Jaehyun bingung.
"Di sini, ada Janin! Yang berarti anakmu!" seru Taeyong.
Jaehyun yang masih bingung tetap menatap Taeyong.
"Janin? Anak ku? Maksudnya?" tanya Jaehyun lagi.
Taeyong menatap Jaehyun kesal lalu menghempas kan tangan sang suami dan menghentak kan kaki nya.
"Ya di sini, ada anak mu Jaehyun! Anak muuu" ucap Taeyong kesal.
Jaehyun terkejut, matanya melebar.
"Apa? Kau hamil?? Benarkah???" tanya Jaehyun.
"Yaa, aku hamill!" jawab Taeyong.
Jaehyun tersenyum lebar dan memeluk Taeyong erat.
"Terima kasih sayang, aku senang, sangattt!!" seru Jaehyun.
"Haha, sama sama"
Jaehyun melepas pelukan nya dan menatap Taeyong lekat.
"Ah, aku juga membawakan kau sesuatu" ujar Jaehyun.
"Apa ituu?"
Jaehyun berbalik dan memanggil salah satu penjaga yang kebetulan lewat.
Ia berbicara sebentar dengan penjaga itu lalu setelah nya penjaga itu pergi.
Setelah beberapa menit penjaga tadi kembali dengan sebuah kotak kecil.
Setelah memberikan kotak itu kepada Jaehyun, penjaga itu pergi.
Jaehyun berbalik dan menatap Taeyong yang bingung, ia terkekeh pelan.
Jaehyun membuka kotak itu, dan di dalam nya ada sebuah kalung indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mulut Taeyong membesar.
"I-ini untukku?" tanya Taeyong.
"Yaa, ini untukmu, kalung ini sebagai pengganti mahkota untuk sementara waktu.. Nanti soal mahkota itu, akan ku cari dan kau bisa kembali memakai nya" jelas Jaehyun
Taeyong tersenyum hangat, lalu Jaehyun menuntun nya untuk berbalik dan memasang kalung tersebut dengan lembut.
Taeyong berbalik dan menatap Jaehyun, Jaehyun juga tersenyum.