07

2.8K 111 1
                                    


Taeyong kini tengah berjalan di lorong lorong kerajaan yang begitu panjang.

Keheningan menemaninya, ia berjalan dengan tenang.

Tak jarang juga ia bertemu dengan patung yang terbuat dari besi di tepi jalan lorong kerajaan.

Sungguh, patung patung itu sangat menyeramkan, bagi Taeyong.

Beberapa menit lalu ia harus berpisah dengan kakak perempuan Jaehyun-Rose dan juga sahabatnya, mengingat sesuatu yang harus ia tanyakan pada Jaehyun.

"Yang mulia ratu?" Panggil seseorang yang memiliki tubuh tegap.

Taeyong berhenti lalu menatap ke arah suara yang memanggilnya tadi.

"Y-ya, ada apa?" Jawab Taeyong.

Jujur saja, dia tidak terlalu suka jika dipanggil dengan sebutan 'Yang mulia ratu' tapi biar bagaimana pun ia sudah menjadi ratu disini, jadi tidak perlu mengelak.

"Apa yang sedang anda lakukan yang mulia? Tidak baik jika berkeliaran disekitar kerajaan ini tanpa pengawal untuk menjaga anda, yang mulia" ujar nya.

"A-ah, saya tidak apa.." balas Taeyong sambil tersenyum.

"Izinkan saya untuk menjaga anda yang mulia, sampai anda tiba di tampat tujuan anda.. ini sudah tujuan saya sebagai penjaga disini" ucapnya.

"Tidak perlu, saya akan baik baik saja.. saya pamit, ingin menemui raja.." ujar Taeyong lalu menunduk hormat dan pergi dari sana.

Penjaga itu tersenyum hangat melihat tingkah Taeyong yang sangat sopan, ah. Rajanya itu sangat beruntung bisa memiliki Taeyong sebagai pendamping hidupnya.

Taeyong berputar diseluruh kerajaan, ia belum terlalu hafal dengan jalan jalan yang ada di kerajaan besar ini.

Sekarang tujuannya mencari suaminya, Jaehyun.

Taeyong sudah mencari sang suami di aula singgasana, bahkan ia pergi ke kolam yang sempat ia tujui bersama kakak Jaehyun dan kedua sahabatnya.

Namun, ia tak menemukan Jaehyun sama sekali.

Oh pikirannya sudah frustasi sekarang, ia sudah tersesat.

Karena terus mencari Jaehyun dan lupa dengan segalanya, membuat pria cantik bermarga Lee itu melupakan jalan serta lorong kerajaan.

Seperti labirin yang tak mau mengeluarkannya.

Taeyong berhenti sejenak, ia menarik nafas lalu menatap ke arah dua dua orang yang kini tengah berbincang sedikit, ia yakin pasti itu adalah penjaga.

Ia berjalan mendekat ke arah mereka sambil tersenyum hangat.

"H-hey? S-saya ingin bertanya.. apakah bisa?" Tanya Taeyong gugup.

Mereka menatap Taeyong sambil tersenyum.

"Tanyakanlah, yang mulia ratu Jung"  sahut salah satu dari mereka dengan suara lembut.

"Apakah, kalian mengetahui dimana yang mulia raja Jung sekarang?" Tanya Taeyong lagi.

Keduanya saling tatap dan tersenyum hangat sambil menatap Taeyong kembali.

"Ya, kami mengetahuinya yang mulia ratu" jawab mereka bersamaan.

"Bisa tunjukkan kepada saya dimana raja berada sekarang?" Ucap Taeyong lembut.

"Dengan senang hati yang mulia, silahkan ikuti saya yang mulia.." ujar salah satu dari mereka sambil mempersilahkan Taeyong berjalan duluan.

Taeyong tersenyum lalu menggeleng.

"Kita bisa berjalan dengan berpasan, tidak apa.. saya tidak keberatan" ujar Taeyong.

Mau tak mau ia mengangguk dan melemparkan senyum kepada temannya sebelum pergi.

Selama berjalan, keduanya hanya diam tak berani membuka suara.

"Ah, bolehkah saya mengetahui namamu?" Tanya Taeyong yang berhasil memecahkan keheningan.

"Tentu, perkenalkan saya Wonwoo Jeon" jawabnya sambil tersenyum.

"Wonwoo ya, namamu manis sepertimu" ujar Taeyong dengan senyum yang tak pernah luntur.

"Ah, tidak seperti itu yang mulia, anda juga manis dan cantik" ucap nya sambil tersipu.

"Semua orang selalu mengatakan jika aku cantik dan manis, tapi saya seorang pria!" Gerutu Taeyong.

"Tidak yang mulia, hal itu memang ada pada diri anda.. sungguh anda sangat menawan, ditambah juga anda mengenakan mahkota cantik itu" ujar Wonwoo sambil tersenyum hangat.

"Ah benar begitu? Uh, saya jadi malu" cicit Taeyong malu sambil menyentuh mahkota ratu yang tertera di kepalanya.

Wonwoo terkekeh.

"Oh yaa, Wonwoonie? Siapa nama pria yang berada disisi mu tadi?" Tanya Taeyong.

"Dia suami saya, Kim Mingyu" jawab Wonwoo.

Taeyong terkejut.

"Benarkah?! Kalian terlihat sangat serasi!" Puji Taeyong.

"Haha, saya dan Mingyu sebenarnya ingin keluar untuk pulang karena baru saja menyelesaikan masalah yang yang mulia raja serahkan, tapi tiba tiba bertemu dengan anda yang mulia" jelas Wonwoo jujur.

"Ah, saya kira kalian berdua tinggal dikerajaan ini" cicit Taeyong.

"Tidak apa yang mulia, anda bisa menghubungi saya jika ingin bertemu" ujar Wonwoo tulus lalu berhenti.

Berhenti di sebuah tempat yang sangat sepi.

"Baiklah, tapi kenapa berhenti Wonwoo-yaa?" Tanya Taeyong penasaran.

Wonwoo tersenyum lalu menatap ke arah bawah.

Taeyong yang bingung ikut menatap ke arah bawah, ia tak melihat apa apa disana, hanya lantai putih dan sedikit manik emas.

"Ada apa?" Tanya Taeyong sekali lagi.

Wonwoo menatap Taeyong lalu tersenyum dan berjongkok, dan diikuti oleh Taeyong.

"Yang mulia.. sebaiknya jangan berjongkok, berdirilah saya mohon" monolong Wonwoo.

Taeyong tak jadi berjongkok dan kembali berdiri.

Perlahan ia melihat tangan Wonwoo terulur menyentuh lantaitersebut, Taeyong yang bingung hanya diam dan memperhatikan.

Namun suatu hal yang mengejutkan, setelah tangan Wonwoo terulur, tiba tiba lantai tersebut terbelah dan menggeser layaknya membuka sebuah pintu masuk.

Setelah lantai itu terbuka lebar dan menampakkan anak tangga turun ke bawah dengan lampu gantung yang sedikit terang untuk menerangi tangga tersebut, Taeyong semakin bingung ini jalan arah kemana.

Wonwoo tersenyum lalu berdiri dan menatap Taeyong yanh kebingungan.

"Yang mulia ratu... turunlah melalui anak tangga ini, setelahnya anda akan bertemu dengan yang mulia raja" ujar Wonwoo lembut.

Mau tak mau Taeyong mengangguk dan mulai berjalan turun ke bawah tapi sebelumnya ia menatap Wonwoo yang tersenyum sambil mengangguk yakin.

Dengan begitu ia kembali berjalan turun ke bawah dengan perasaan takut, bingung, serta senang menyelimuti dirinya.

Wonwoo tersenyum hangat, ia menatap punggung sempit Taeyong yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya.

Ia kembali berjongkok dan menyentuh kembali lantai itu sehingga lubang besar itu kembali di tutupi oleh lantai.









See you part 8!

Makin ga jelas ya?

Sorry for typo gess!

KING • Jaeyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang