[1.8k words, im so sorry, bacanya santai aja]
•
"Pulang sekolah main yuk, sudah lama kita gak main bareng." Usul Gyuvin di tengah obrolan mereka sebelum masuk kelas terakhir.
"Ayo, tentuin tempat." Lanjut Hanbin.
"Biasaa, kafe internet. Gue ada janji mau match sama Gyuvin." Kata Taesan.
Hanbin menoleh pada Heeseung yang tumben tidak banyak bicara. "Lo ikut gak, Hee?"
"Gak bisa gue, ada janji sama Jay." Heeseung ternyata sibuk dengan ponselnya.
Mata Hanbin menyipit dan tersenyum jahil, "Cie ... date, ya?"
"Ah, gak usah dipikirin deh, gue gak heran kalau nanti kak Heeseung dalam waktu dekat bukan sama kak Jay lagi." Celetuk Taesan yang mana mendapat pukulan di bibirnya dari buku catatan yang dipegang Heeseung.
"Sembarangan nih bocah. Gue lebih tua dari lo, seenggaknya doain yang baik."
"Btw, kalau lo gak ikut, sepi dong. Masa gue sendiri yang jagain dua bocah kelebihan hormon ini." Kata Hanbin, sambil menunjuk kedua adik kelasnya yang bongsor.
"Ajak kak Yunjin." Pinta Taesan.
"Gak, lo modus nanti." Tolak Hanbin.
"Guys ... emm, gue ajak Ricky, gimana?" usulan Gyuvin direspon dengan keheningan sementara.
"Malas, mainnya bawa gebetan." Kata Taesan, walaupun semua yang di sana tahu bahwa itu hanya candaan.
"Ricky bareng lo?" tanya Hanbin.
"Iya lah, bareng siapa lagi memangnya?" balas Gyuvin.
"Ya udah, ajak aja," lanjut Hanbin.
"Kak? lo serius? yang ada kita jadi nyamuk." Protes Taesan.
"Biarin aja, San, kan pas berempat, seenggaknya nyamuknya ada dua." Jawab Hanbin.
"Ricky pengen kenal kalian, dan dia juga jarang-jarang pergi tanpa diawasi supirnya." Jelas Gyuvin yang mana mendapat ledekan dari Taesan.
"Kelihatan banget perbedaannya." Komentar Taesan. "Perbedaan kasta."
"Kurang ajar!" Sebuah pukulan Gyuvin berikan pada belakang kepala Taesan.
***
Hanbin bukannya tidak berpikir dulu sebelum setuju akan ide mengenai Ricky ikut dalam agenda nongkrong mereka. Dia menelaah dan yakin bahwa hanya Ricky seorang diri yang nantinya akan dibonceng Gyuvin. Tetapi kenyataan memang agak mengejutkan ketika Ricky menghampiri mereka bersama seseorang yang sebenarnya tidak heran selalu ada di dekat Ricky.
Zhang Hao berdiri di samping sang selebriti seolah penjaga walaupun masih lebih tinggi Ricky.
"Main sama mereka? Sama siapa kamu perginya?" tanya Zhang Hao.
Sementara Hanbin, Gyuvin dan Taesan berusaha seolah tidak begitu memperhatikan percakapan antara dua kerabat itu.
"Aku sama Gyuvin, dibonceng."
"Ada helm?"
"Ada," Ricky melirik Gyuvin yang mana berhasil karena Gyuvin peka.
"Ada kok, kak, jangan khawatir, Ricky aman sama gue." Sahut Gyuvin tanpa memedulikan Taesan di sampingnya yang membuat gestur muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Him | HaoBin ✔
FanfictionTidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Hanbin untuk menjalin hubungan non-platonik di masa remajanya. Apalagi jika berteman dengan Gyuvin yang tebar pesona sana sini, Hanbin hanya selalu menjadi penonton kisah asmara sahabatnya yang tidak serius. ...