𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎

7

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐤𝐞𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢..... 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡? 𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚

siang ini Reon terlihat sangat betek karena sudah seminggu penuh dia terkurung dengan kaki di rantai sehingga membuat jarak langkah kakinya sangat terbatas, apa lagi setiap kali dia berusaha melepaskan rantai di kakinya pasti kalung anjing di leher akan mengeluarkan kejut listrik yang menyakitkan

jadi yang hanya bisa dia lakukan adalah menunggu kedatangan Steven, dan memohon agar ponselnya di kembalikan sampai mereka adu bacot meskipun pada akhirnya Reon yang ngalah

"hay baby" sapa Steven ketika membuka pintu dan melihat sang idola sedang duduk di tepian kasur

mendengar itu Reon langsung menatap arah sumber suara dengan tatapan datar ke Steven "ngapain lu ke sini" sinisnya

"want to see future wife"

"aku bukan Istri lu"

"tapi kamu sudah jadi milik saya"

"kata siapa?"

"diriku sendiri "

"ngaco, jadi kapan lu mau lepaskan gw Steven"

"nanti "

"perasaan jawabnya nanti mulu" kesal reon

"If I let go, what do you want to do?"

"enggak melakukan apa apa tapi aku ingin pulang"

"why are you going home?"

"because my family is waiting there"

"Don't lie, dear, you no longer have family in Indonesia."

"dari mana kamu tau semuanya?"

"How many times have I told you that I know everything about you, darling?"

"...."

Steven tersenyum tipis ketika melihat raut wajah Reon yang berubah saking tipis nya Reon pun tidak menyadari hal itu, lalu dirinya mendekati sang idola, ingin mengusap kepalanya tiba tiba Reon mengeluarkan kata kata yang tidak pernah Steven pikir kan

"kamu kan bisa jadi keluarga ku" ucap Reon yang membuat Steven diam seribu bahasa

"......"
mendengar itu entah kenapa perasaan nya menjadi bimbang antara, senang atau tidak, meskipun perasaan nya sedang Bercampur ekspresi muka Steven tetap datar

"kau tidak mau?"

"I want, anything as long as it's for you I want" jawab Steven sambil memeluk tubuh Reon

"jadi.... apa kau bisa melepaskan ku?"

"no'

"oh ayo lah"

"no baby no"

"Aaaaaaaa~ Steven ayo lah aku mohon" rengek Reon

Steven nampak berpikir sejenak sebelum dia tersenyum licik karena memikirkan hal gila

"ok but on one condition"

"What" tanya reon dengan antusias

"wait here darling"

Steven pun melangkahkan kakinya menuju ke salah satu laci meja, membuka salah satu lagi dan mengambil sebuah kotak hitam di dalamnya

"untuk apa?" bingung Reon

"bermain"

"oh ayo lah, baru tadi malam kau mengajakku untuk melakukan hal itu, tapi siang ini kau ingin melakukannya lagi?" rengek Reon

"bukan itu"

"lalu?"

"menungginglah" printah Steven yang langsung di turuti Reon, sehingga lubang miliknya terpampang jelas di hadapan Steven

Steven yang melihatnya nampak berusaha menahan nafsu nya, karena goda an yang ada di depan matanya ini

mengusap lubang berkedut itu dengan lembut malah membuat.... "egkhhhh..." desah reon yang malah membangun kan sesuatu di bawah sana.

"playing a little is no problem, isn't it?" ucap nya sambil melepaskan pakaiannya

"ha"

bingung Reon, yang setelah itu.......

𝗝𝗹𝗲𝗯𝗯

"AAKHHH....." desah nya tiba tiba saat semua kejantanan Steven masuk sepenuhnya, hingga menumbuk sesuatu yang nikmat di dalam sana

membuat sperma reon keluar secara tiba-tiba tanpa persiapan, bahkan kaki Reon juga sudah gemetaran hebat karena pelepasannya barusan

Steven yang melihatnya langsung sedikit membungkuk kan badannya "why are you so delicious darling?"

tak menjawab Reon masih sibuk mengatur nafasnya "hah haah hhaah haah" nafas reon terengah-engah

lalu Steven kembali menegaskan kembali tubuhnya, kedua tangan nya memegang pinggang Reon hingga tanpa aba aba Steven langsung bergerak maju mundur secara cepat

"AKHHHH... STEVEN PELANHh....."

"call me master baby..... sttt.." ujar Steven mereka nikmat

"egkhhh... ma... master slowhh ahh..."

bukannya mendengarkan permintaan sang idola dirinya malah mempercepat tempo gerakan.

sehingga mereka melakukan senam kasur di siang bolong seperti ini, niat nya ingin memasangkan alat tapi eh gak jadi....

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐬𝐮𝐛𝐫𝐞𝐤 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰....