44

3K 191 0
                                    

Kebahagiaan keduanya tak luput dari pandangan seseorang di meja seberang sana yang sedang duduk sambil makan beberapa jenis makanan dan minuman yang telah tersaji di depan mata mereka

"Perasaan baru beberapa jam kami pergi dari rumah mereka, tapi kok orang nya dah ada di sini bah" gumam Brayen pelan tapi masih bisa di dengar oleh xandra

"What are you looking at?" (Apa yang kamu lihat?) Tanya xandra sambil mengangkat sebelah alisnya

"You ask" ( kamu nanya)

"Brayen, I'm serious" (Brayen aku serius)

"Hahhhhh yes yes I was watching someone at a random table there, it felt like we had only been away from their house for a few hours but now the person is already in this cafe" (Hahhhhh iya iya aku sedang memperhatikan seseorang di meja sembarang disana, serasa baru beberapa jam kita pergi dari rumahnya tapi sekarang orang tersebut sudah ada di kafe ini) jawab Brayen sambil menunjuk meja seberang sana dengan mulut nya

Xandra langsung melihat ke arah yang di maksud oleh kekasihnya dan benar' saja ternyata di cafe juga ada kehadiran adiknya dan Reon

Tapi xandra sedikit heran karena baru kali ini dia melihat Steven tertawa dan tersenyum hanya dengan sesuatu hal yang sederhana "Since when did Steven say he laughed out loud like that?" (Sejak kapan Steven bisa tertawa lepas seperti itu?) jeletuk xandra tiba tiba lalu menatap kembali kekasihnya tapi Brayen sudah tidak ada di tempat

Melainkan ia sedang memesan sebuah minuman di meja kasir sambil tersenyum lembar, setelah memesan barulah ia kembali ke tempat duduknya seperti semula

"What did you do just now?" (Apa yang kamu lakukan tadi?) Tanya xandra

"I only ordered chocolate again, because mine had run out" (aku memesan coklat hanya lagi, karena punya ku sudah habis) jawab Brayen

"Ohh....."

"So Steven has never laughed all this time?" (Jadi selama ini Steven tidak pernah tertawa?) tangan Brayen yang kembali ke topik awal

"No"

"Why can?" (Kenapa bisa?)

"Since his mother died, Steven has never laughed or smiled, because according to him true happiness is when a mother is still alive and sees her child happy with the people she loves" (Sejak ibunya meninggal, Steven tidak pernah tertawa dan tersenyum, karena menurutnya kebahagiaan sejati adalah ketika seorang ibu masih hidup dan melihat anaknya bahagia bersama orang yang dicintainya) jelas xandra yang langsung membuat Brayen paham jika orang yang di maksud itu adalah kehadiran Reon, meskipun terlihat obsesi Brayen yakin kalo mereka pasti bisa melaluinya bersama sama.

"Excuse me, the chocolate is just ready, sir" (Permisi, coklat hangat anda sudah siap tuan) ucap sang pelayan sambil menyuguhkan coklat hangat pesanan Brayen

"Thank you Miss" (terima kasih nona) ucap Brayen lalu meminum coklat hangat nya lalu melanjutkan ucapannya

"I hope Steven doesn't make the same mistakes as in the past" (Saya harap Steven tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di masa lalu)

"Death is not something that everyone can blame" (Kematian bukanlah sesuatu yang bisa disalahkan semua orang) ucap xandra yang lalu menyeruput kopi hangat nya....

"I think you're right" (aku rasa kau benar) jawab Brayen sambil memandang cangkir coklatnya yang kosong

"Are you sad?" (Apa kamu sedih?) Tanya xandra ketika melihat wajah sang kekasih sedikit cemberut

"No"

"Then what are you thinking?" (Lalu apa yang sedang kau pikirkan?)

"I haven't been home for 2 months and I'm sure my mother is sad, especially since my father is dead" (Sudah 2 bulan aku tidak pulang ke rumah dan aku yakin pasti mama sedang sedih, apa lagi ayah sudah mati) jawab Brayen dengan tatapan berkaca-kaca

"Sttt, I beg you don't be sad, when we return to Indonesia I promise to take you home and propose to you" (Sttt, aku mohon kamu jangan bersedih, kalau kita kembali ke Indonesia aku berjanji akan mengantarmu pulang dan melamarmu)

"What? You're crazy, of all people, why are you following in the footsteps of your younger brother who likes the same sex?" (Apa?..... Kamu gila, dari semua orang, kenapa kamu mengikuti jejak adikmu yang menyukai sesama jenis?) heran Brayen

"Yes..., because you are beautiful in my eyes" (ya.... Karena kau cantik di mataku) ucap xandra tanpa dosa

"Gila lu, makan Bodrex Sono biar otak lu balik waras" bentak Brayen lalu keluar dari cafe

Kepergian keduanya membuat Reon dan Steven sadar kalo apa yang mereka lakukan sedari tadi sudah di lihat oleh dua pasangan kekasih yang tak pernah akur layaknya kucing dan anjing, beserta para pelayan cafe yang setia menjadi nyamuk mereka berempat

Akibat terlalu fokus dengan pasangan sendiri, jadinya dunia terasa milik berdua yaa, btw yang jomblo gimana kabarnya nih? Masih Aman kan? 🗿

"Lha..... Sejak kapan mereka disini?" Bingung Reon

"Tidak tau, jadi bagaimana dengan yang tadi?" Tanya Steven yang kembali pada pembicaraan mereka

"Ya gitu ajarin aku main es Skating" jawab Reon

"Kalau jatuh?"

"Coba saja pelan pelan kan ada kamu" 

"Kalo aku lepaskan, apa yang akan kau lakukan"

"Jangan harap aku mau tidur dengan mu selama satu tahun" jawab Reon dengan tatapan horor

"Aku pegang ucapan mu" jawab Steven dengan senyum jahilnya


𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐩𝐮𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠.....

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang