19

4.7K 224 1
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐤𝐞𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢..... 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡? 𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚


Reon pov:

siang nya, anggota kepolisian pun datang untuk mengevakuasi mayat mayat yang ada di rumah tante jablay, bahkan para tetangga dan warga juga ikut hadir untuk meramaikan halaman rumah (lebih tepatnya kepo dengan kejadian)

beberapa ibu ibu ada yang mencoba untuk membujuk dan menenangkan makcik jablay di teras rumah karena beliau tak hentinya menangisi jasat sang suami yang sudah tak berbentuk kepala nya

lalu Brayen di minta keterangan oleh seorang detektif yang bertanggung jawab atas kasus ini, jujur aku salud dengan Brayen karena dalam kondisi perasaan hancur di tinggal seorang ayah dia masih mampu untuk menghubungi polisi dan melaporkan semua hal yang terjadi saat malam tadi

sehingga membuat tim forensik langsung bergegas ke sini dan mulai bekerja dengan cara mengamankan beberapa bukti serta memfoto jejak jejak TKP

aku tidak tau entah sejak kapan Indonesia mempunyai seorang detektif yang jelas orang itu selalu bertanya tanya tentang tragedi tadi malam dengan Brayen karena dia adalah orang pertama yang menemukan jasad perempuan tanpa identitas tersebut

sedangkan aku sendiri hanya bisa termenung menatap arah sekeliling rumah, hingga tatapan mata ku berhenti di salah satu keramaian di sana

ada kehadiran seseorang yang tidak asing bagiku, entah itu hanya khayalan atau bukan yang pasti aku bisa melihat nya dengan jelas dan yakin bahwa dia ada di sini

untuk sesaat tatapan kami bertemu hingga seseorang memanggil nama ku yang ternyata adalah polisi yang ingin meminta keterangan dari ku, hal itu membuat tatapan kami terputus untuk beberapa waktu

sesudah memberikan keterangan, aku kembali melihat ke arah kerumunan tadi, yang ternyata dia sudah pergi entah kemana

"Steven, what are you doing"

ucap ku dengan nada pelan tanpa sadar sambil terus menatap arah kerumunan tadi

singkat waktu polisi dan ambulance pun pergi, dan kami juga mulai bersih bersih rumah yang berantakan, pekerjaan kami juga di bantu sama beberapa tetangga sampai kiri kanan rumah

bahkan keluarga ku juga ikut membantu meskipun jarak rumah kami lumayan jauh karena beda desa, Brayen tinggal di desa A sedangkan aku dan sekeluarga tinggal di desa B.

.

𝗧𝗼𝗸𝗸.... 𝗧𝗼𝗸𝗸.... 𝗧𝗼𝗸𝗸....

"cari siapa ya bang" tanya haris selaku abangnya Reon yang kebetulan waktu itu dia beres beres bagian ruang tamu

"saya ingin bertemu dengan Brayen" jawab orang tersebut

"YEN ADA YANG CARI LO NIH" teriak haris

Brayen yang mendengar nya natap ke arah reon seolah olah sedang bertanya, Reon yang paham maksud dari tatapan Brayen hanya bisa mengedik kan bahu seolah olah tak tau

"iya bentar bang" jawab Brayen lalu beranjak pergi

ternyata yang ingin bertemu dengan Brayen adalah xandra, awalnya percakapan mereka berdua nomal normal saja, sampai obrolan itu beralih menjadi serius ketika Brayen menceritakan kesedihan nya ke xandra

entah dia sadar atau tidak yang jelas dia penceritaan semuanya dengan rinci bahkan dia juga mengutarakan pendapatnya tentang tersangka yang telah membunuh ayah nya

dengan hanya bermodalkan makna dari sebuah pesan singkat yang tertulis di tembok dapur, yang bahkan keterangan itu tidak dia kasih tau ke polisi

hingga percakapan mereka terputus tak kala, Reon datang secara tiba-tiba hanya untuk berpamitan pulang ke rumah nya bersama Haris dan ibunya

Brayen sempat mencegah nya, tapi karena Reon bilang ingin memberikan Brayen waktu untuk merenung sendiri, mau tak mau Brayen pun mengizinkan Reon pulang

sesampainya di rumah hal yang pertama Reon dapatkan adalah cemoohan dari sang ayah yang baru saja pulang bekerja

"pulang juga kamu, dari mana saja selama ini? kenapa pulang?" tanya sang ayah

Reon tidak menjawab dirinya lebih memutuskan untuk pergi ke kamar dan beristirahat mengurung diri di sana sampai esok hari datang

melihat perilaku sang anak yang kurang sopan baginya sang ayah pun berterima "REON MAU KEMANA KAMU, PAPA MASIH BICARA DENGAN MU" bentak sang ayah yang setelah itu di tenang in oleh sang istri

"pahh anak kita baru pulang, jangan kamu kasih pertanyaan pertanyaan kek gitu, masih baik Reon pulang dari pada enggak sama sekali nanti jadi penyesalan baru tau kamu" ucap sang istri menengahi mereka

karena gak mau ambil pusing dengan ucapan sang ayah, Reon pun memutuskan untuk mengaktifkan kembali hpnya yang tadi malam  sempat di sita oleh Brayen

𝗧𝗶𝗻𝗴....

satu notifikasi chat dari nomor asing masuk ke WhatsApp nya Reon, pesan itu berisi tentang sebuah video pembunuhan tadi malam yang di mana situasi saat itu sangat lah gelap sehingga wajah sang pelaku tidak kelihatan

lalu pesan pun kembali masuk yang mana orang itu meminta kepada Reon untuk tidak membocorkan video ini ke siapapun termasuk ke anggota keluarga dan pelaku juga menambahkan jika Reon harus mematuhi perintahnya kalau tidak dia akan membunuh semua orang terdekat Reon

jelas Reon panik sehingga dengan cepat dia membalas pesan asing itu yang ternyata nomor nya telah tidak aktif lagi.

"Aaaaaa sial" kesal Reon



𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐬𝐮𝐛𝐫𝐞𝐤 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰....

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang