32

5.3K 232 1
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐤𝐞𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢..... 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡? 𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚

sampai di kamar hotel, dengan kasar Reon langsung mencampakkan semua barang bawaannya ke atas sofa

"dah di bilang gak mau pulang juga, malah di paksa kalo lu mau pulang ya pulang aja biarin gw nikmat waktu di sana dulu, padahal gak lama lagi akan ada kuis berhadiah dari miHoYo, tapi gara gara lu ngajak gw pulang mau gak mau gw harus rela kehilangan hadiah yang berharga" kesal Reon yang terus-terusan ngomel seperti anak gadis yang gak di kasih tas modelan terbaru

"kalau kau tidak mencoba untuk kabur, mungkin kita masih ada di sana" jawab Steven dengan dengan nada berat nya sambil menatap arah Reon

"apa sih, kan aku sudah bilang kalau aku mau beli eskrim, bukan kabur"

"kau alergi es krim sayang"

"....."

oh sit sepertinya Reon dalam bahaya, ternyata dia sudah di jebak oleh Steven dengan cara percaya dengan omongan nya tadi

"a-aku bisa j-j-jelasin" ucap Reon terbata bata

"tell me, what do you have to explain to me"

"emm itu anu aku t-tadi.... emmm"

"just say it" ucap Steven sambil mengaktifkan kedap suara dan mengunci pintu kamarnya

"a-aku...."

dengan susah payah Reon mencari cari seribu alasan agar Steven tidak menghukum nya di atas kasur dengan penuh kekerasan

"m-maaf aku gak bermaksud ingin kabur, a-aku cuman ......" ucap Reon susah payah sambil menundukkan kepalanya

"aku memberi mu kesempatan bebas untuk bersenang-senang tapi apa yang kau lakukan tadi? hmm"

"m-maaf...." lirih Reon

"kau tau kan apa yang akan terjadi jika melanggar perintah ku" tanya Steven dengan sensual yang langsung di angguk cepat oleh Reon

'maaaa tolong Reon, Reon gak mau di hukum sakit pantat Reon masih perih, tolong Reon maaa' batin Reon menangis

dengan sigab Steven langsung mengangkat tubuh Reon sehingga membuat sang korban tidak bisa berkutik lagi, sesampainya di kasur dengan kasar Steven langsung membanting tubuh Reon dia atas kasur

"au, belakang ku" aduh Reon meskipun di atas kasur tetap saja itu menyakitkan

"stt watch your voice for later darling, because we're just getting started"

"t-tapi... mphhh" belum sempat Reon mengucapkan sebuah kata tapi Steven sudah lebih dulu melumat bibir Reon dengan sangat rakus dan kasar

Reon ingin mendorong tubuh Steven agar panutan mereka bisa terlepas, tapi belum juga sempat dia mendorong kedua tangan Reon langsung di kunci eh Steven menggunakan borgol tadi, tanpa melepaskan panutannya

cukup lama mereka melakukannya hingga membuat Reon Hampir pingsan ke habisan oksigen "Hmhhh Emhhh.... Emphhh"

karena gak mau sang kekasih pingsan duluan, Steven langsung menyudahi lumatannya sehingga Reon bisa langsung menghirup udara dengan rakus

tanpa aba aba Steven langsung merobek baju serta dengan sekali tarikan celana Reon juga langsung terlepas semua sehingga membuat sang empuh gak sempat berkutik

sehingga nampak lah tubuh Reon yang tak mulus lagi karena bekas kegiatan beberapa hari yang lalu, masih tercetak jelas warna merah ke unguan serta beberapa gigitan yang di berikan oleh Steven

Steven tidak mengincar kulit Reon, tapi dia mengincar puting Reon yang sudah keras dan tanpa aba aba langsung melahap nya dengan rakus seperti bayi yang gak di kasih asi selama beberapa hari oleh ibunya

"Enghhh Hmhhh~..."

selagi mulut nya sibuk dengan puting sebelah kiri, tangan kiri Steven yang nganggur langsung memelintir puting Reon sebelahnya lagi memainkannya cukup kasur, membuat Reon sesekali memekik kesakitan tapi sesekali terasa nikmat

Steven menyudahi nyusunya dan tatapan matanya beralih ke bagian bawah Reon, nampak lah jika penis Reon sudah menegang

meskipun nampak masih sedikit bengkak karena terlalu lama menatap klimaks nya beberapa hari yang lalu, tanpa merasa bersalah Steven langsung memeras penis yang sudah tegang itu cukup kuat

(gak ada hati, gak ada otak emang di kira enak kali penis tegang langsung di remas remas kek meras santan kelapa)

"Akhh Stevenhh ahh janganhhh di... remas nyilu Enghhh"

bukan Steven namanya kalau gak tuli untuk yang ke sekian kalinya, sehingga Reon hanya bisa menggeliat ke sana kemari tiap kali penisnya di remas lalu mainan tangan Steven langsung turun ke bawah mengelus bibir lubang berkedut yang terasa masih kering

antara bimbang menggunakan pelumas atau tidak jadinya Steven memilih obsi yang ke dua yaitu tanpa pelumas

sebelum memasukkan rudal nya ke dalam, sempat sempat nya Steven mencubit paha Reon dengan kasar dan itu membuat sang empuh langsung mengaduh kesakitan

ingin protes tapi lubangnya sudah dulu di hantam masuk tanpa aba aba, mana masih kering lagi apa kagak nangis anak orang di buat nya

"Akhhh P-perihhh master hiks S-Sakit"

seakan tak mempunyai ginjal dan belas kasihan Steven malah tak memperdulikan nya dan memilih untuk langsung gerak dengan tempo yang sangat cepat

Steven senang ketika mendengar jeritan serta desahan tak berdayanya Reon yang sedang menahan rasa sakit sepanjang permainan

apa lagi tatapan mata Reon yang penuh ketidakberdayaan menatapnya dengan tatapan seperti memohon membuat Steven ingin melahap nya tanpa henti meskipun sampai hari esok

Plok

Plok

Plok

suara benturan kulit yang memenuhi ruangan serta beriringan dengan rintihan Reon, menjadi sebuah irama yang sangat bagus di telinga Steven

"Sttt Akhh S-Sakit.... Enghhh Hmphhh"

bukan nya kasihan Steven malah mempercepat hentakan nya, hingga membuat Reon juga ikutan tersentak


𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐬𝐮𝐛𝐫𝐞𝐤 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰....

ngerjain di jam 3 pagi gpp lah ya, author jadi horni gara gara mimpi di ewek sama 3 orang, jadi sebagai pelampiasan Reon aja lah yang di ewek sama Steven :v sampai beronde ronde

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang