34

3.9K 221 13
                                    

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐤𝐞𝐤 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢..... 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡? 𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐥𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐚

siangnya Reon terbangun dalam keadaan yang masih kacau balau "good afternoon darling how did you sleep?" (selamat siang sayang, bagaimana tidurmu?)sapa Steven yang sedang duduk santai di sofa kamar hotel

"a-au stt... perih" keluh Reon saat merasakan sakit pada lubang nya

Steven mendengar nya tapi dia gak peduli, malahan tangan nya terulur untuk mengambil sebuah kotak kecil beserta kalung anjing yang sudah dia sediakan samping meja, tempat dia sedang duduk manis

setelah meletakkan cangkir teh nya, dengan santai dia mendekati Reon yang masih berbaring karena gak bisa bangun

"Engghh Stevenhh plishhh Ahh matikan a-aku mohon Akhhah" mohon Reon katika merasa ada sesuatu yang bergerak di dalam hole nya dengan ritme yang cukup cepat sehingga membuatnya bangun setengah badan

seperti nya, selama Reon tidur Steven sempat memasukkan sesuatu ke dalam sana, makanya ketika Reon bangun dia merasa ada sesuatu yang bergerak

"that's a punishment for you" (itu hukuman untukmu) jawab Steven, lalu memasang kembali kalung anjing yang sempat dia lepas waktu ingin jalan jalan keluar kemarin

"t-tapi aku g-gak mau lubang ku masih lecet"

"So you want me to stop?" (Jadi kamu ingin aku berhenti?)

"h-hmm" jawab Reon sambil tertunduk

"follow my orders and use this" (ikuti perintahku dan gunakan ini) ucap Steven sambil melemparkan kotak kecil tersebut

Reon nurut dan mulai membuka isi kotak tersebut yang ternyata hanya sebuah bando dan sebuah ekor " you want me to wear this?" (kamu ingin aku memakai ini) tanya Reon untuk memastikan

Reon nurut dan mulai membuka isi kotak tersebut yang ternyata hanya sebuah bando dan sebuah ekor " you want me to wear this?" (kamu ingin aku memakai ini) tanya Reon untuk memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"yes" jawab Steven tanpa beban, dan mau gak mau Reon pun memakai nya, hanya saja Reon tidak tau cara memakai ekor rubah nya gimana karena ada terdapat sebuah besi di ujung nya

melihat ekspresi Reon yang kebingungan, Steven pyn langsung mengambil alih untuk memasang bagian ekornya

dan dengan kasar langsung menarik tangan Reon sehingga membuatnya jadi menungging, bahwa Steven juga memasang ekor nya cukup kasar tanpa mengeluarkan benda di dalam sana

Reon hanya bisa tertunduk diam dengan pipi yang merah seperti tomat, lubang nya terasa penuh dan lecet tapi Steven tetap saja menyiksa nya "stand up" (berdiri) titah Steven

"I can't, my legs are still weak." (Aku tidak bisa, kakiku masih lemah.)

"stand up" (berdiri) titah Steven lagi, dan untuk kesekian kalinya Reon pun terpaksa menurut

dengan tertatih tatih Reon berusaha untuk bangun, hingga saat berdiri otomatis benda di bawah sana jadi terjepit oleh dinding dinding anal nya

hal itu membuat Reon jadi tidak sanggup berdiri lebih lama lagi, kakinya jadi sedikit gemetar dan benda di dalam sana juga terus bermain cukup kencang

ingin duduk tapi Steven melarang nya, sehingga yang hanya bisa dia lakukan hanyalah menangis "hiks.... s-sakit" lirih nya pelan

"did you say something?” (apakah kamu mengatakan sesuatu?) tanya Steven yang langsung di jawab dengan gelengan kepala dari Reon

"come here and hug me" (datang ke sini dan peluk aku) pinta Steven yang langsung di jawab dengan gelengan oleh Reon, karena jika dia bergerak sudah pasti benda di dalamnya juga ikutan bergerak

"I said come here baby" (Aku bilang kemarilah sayang) tekan Steven yang masih saja di jawab dengan gelengan ribut dari Reon

melihat Reon yang terus terusan menolak, membuat Steven jadi kesal dan dengan spontan langsung mendekati Reon

Plak

satu tamparan keras telah di layang kan tepat di wajah Reon sehingga wajah mulus nya berubah menjadi merah

"hiks sob I'm sorry, I'm sorry, I know I was wrong, but I beg you not to be like this, I promise I won't do it again, I beg you to forgive me" (hiks hiks aku minta maaf, maafkan aku, aku tahu aku salah, tapi aku mohon padamu jangan seperti ini, aku janji aku tidak akan mengulanginya lagi, aku mohon maafkan aku) dengan air mata yang terus mengalir Reon terus menerus meminta maaf atas perbuatannya kemarin

jujur dia sangat menyesal karena telah mencoba untuk kabur dari Steven, apa lagi dengan sifat Steven yang sangat tempramen saat marah membuat Reon sangat ketakutan

"I told you to follow my orders" (Aku sudah bilang padamu untuk mengikuti perintahku)

"Hiks i will obey your orders but don't be like this, it's like you are torturing me and I can't stand it" (Hiks aku akan menuruti perintahmu tapi jangan seperti ini, kamu seperti menyiksaku dan aku tidak tahan) ucap nya yang sudah tak tahan

bergulat dengan rasa sakit serta nikmat di bawah sana, Reon sudah tidak peduli lagi dengan kondisinya sekarang, hingga terjadilah adu bacot di antara keduanya

"I won't torture you if you obey me from the start." (Aku tidak akan menyiksamu jika kamu menurutiku sejak awal.)

"I obeyed you but you hurt me" (aku akan menuruti mu, jika kau tidak menyakiti ku)

"You don't obey me but you disobey my orders" (kamu tidak mematuhi perintah saya bagaimana saya mematuhi perintah mu) tekan Steven sambil menjambak rambut Reon dengan kasar

"I'm sorry, I beg your pardon, hikss" (Maafkan aku, aku mohon maaf kan aku, hikss) mohon Reon lagi sambil memegang tangan Steven yang menjambak rambutnya

"OK, I will forgive you but you have to come with me to move to America now" (Baiklah, aku akan memaafkanmu tapi kamu harus ikut denganku untuk pindah ke Amerika sekarang)

"I don't want to move, what will happen to my family?"

"You don't have a family and you only have me."

"I don't want to, I don't want to, I don't want to, I don't want to, I don't want to be with you, I beg Steven, please let me go" tolak Reon yang masih bercucuran air mata

"why hm, why don't you want to be with me hmm?"

"because you always forbid me from doing things, while at night you will play with my body until you are satisfied" tegas Reon "even though in the end you won't be satisfied until I really suffer like now" sambung Reon

"you will know everything someday" tegas Steven lalu mendorong tubuh Reon hingga terduduk di kasur

"Akghh Ahh Emphh" desah Reon karena benda di dalam sana ikutan terhentak hingga masuk semakin dalam

Steven seperti kehilangan akal sehatnya dan dengan spontan langsung menyekik leher Reon dengan sangat kuat sehingga membuatnya hampir mati..... "You are right, I will never be satisfied with sex games, until you really suffer under my arms, and I really enjoy moments like that, listening to your moans and sighs at the same time sounds very melodious and beautiful to my ears, you should be grateful because I don't use sharp weapons when playing sex with your beautiful body" bisik Steven dengan penuh penekanan tepat di samping telinga Reon

dengan sisa tenaga yang ada Reon berusaha melepaskan cengkraman di lehernya sebelum akhirnya pandangan mata Reon pun memudar "I-I'm s-sor-ry" ucap Reon susah payah, dan mulai menghembuskan nafas terakhirnya........

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐬𝐮𝐛𝐫𝐞𝐤 𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰....

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang