41

3.2K 201 0
                                    

"tunggu kalo emang lu tulus dengan reon, lalu kenapa kau menyakitinya hingga Reon berjalan pingcang kek gitu?"

" itu semua gara gara kamu, karena akhir akhir ini reon jadi nakal dan sering berusaha kabur"

"ha...., aku gak salah dengar kan? reon nakal gara gara aku? HEH JAMET ASAL LU TAU YA  Reon nakal emang dari sononya, cuman kenakalan reon ketutup sama tampan bego nya doang" kesal Brayen

ehh....... tapi tunggu dulu, kok gw baru sadar ya kalo Steven ngomong bahasa Indonesia nya lebih lancar dari sebelumnya bahkan dia kayak menggunakan gaya bicara tiap daerah...

"why are you looking at me like that" (kenapa kamu menatapku seperti itu) tanya Steven

"Since when are you fluent in Indonesian?" (Sejak kapan kamu fasih berbahasa Indonesia?)

"since a long time ago" (sejak lama) jawab Steven dengan nada malas

"what.....If it's been a long time, then why do you often use English?" (apa.....Kalau sudah lama kenapa sering pakai bahasa inggris?)

"because I'm used to it and sometimes I use it if I can't convey some words, like asking something?" (karena saya sudah terbiasa dan terkadang saya menggunakannya jika saya tidak bisa menyampaikan beberapa kata, seperti menanyakan sesuatu?) jelas Steven

"ohhh~..... kembali ke topik awal, apa yang membuat kau tergila sama reon?"

"everything related to him" (segala sesuatu yang berhubungan dengannya)

"jadi kau, sering menguntit kehidupan Reon secara diam diam?"

"Yes and I'm very happy to do it" (Ya dan saya sangat senang melakukannya)

"kalau seandainya Reon mati apa yang terjadi pada diri mu?"

"What kind of stupid question is that? Reon will never die as long as he is still with me" (Pertanyaan bodoh macam apa itu? Reon tidak akan pernah mati selama dia masih bersamaku) tegas Steven kepada Brayen

"apa kau akan membunuh orang lagi, jika ada yang berani dekat dengan Reon?"

"if it is necessary then I will do it" (jika perlu maka saya akan melakukannya)

"......"

"is there anything else you want to ask? if not I want to go out and accompany my lover" ("apakah ada hal lain yang ingin kamu tanyakan? jika tidak aku ingin keluar dan menemani kekasihku")

"tidak kau boleh pergi, tapi sebelum itu tolong panggilkan xandra ke sini" pinta Brayen

"hmm? How dare you order me, remember this is my house and I can kick you out whenever I want, but... since I'm happy then I'll obey." (Hmm? Beraninya kau menyuruhku, ingat ini rumahku dan aku bisa mengusirmu kapan pun aku mau, tapi... karena aku bahagia maka aku akan menurutinya.) ucap steven yang setelah itu keluar dari ruangan

'alah mak palak ku berdenyut' batin Brayen lelah
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"what are they talking about for this long?" (apa yang mereka bicarakan selama ini?) tanya Reon yang di temani xandra

"Don't know" (Tidak tahu) jawab xandra seadanya

tab tab tab

terdengar suara gerak langkah kaki Steven mendekati mereka "Brayen wartet dort auf Sie" (Brayen menunggumu di sana) ucap Steven sambil mendekati sang kekasih

"Warum?" (Mengapa) tanya xandra

"Ich weiß nicht" (Saya tidak tahu)jawab Steven

"What are you talking about?" (Apa yang kamu bicarakan?) sela Reon yang tah paham dengan bahasa yang mereka gunakan

"It is nothing" (Bukan apa-apa) jawab Steven lalu memeluk tubuh sang pujaan hati

"ch grundlegender Psychopath" (ch dasar psikopat bermuka dua) gumam xandra yang setelah itu pergi menemui Brayen

tak menghiraukan ucapan xandra, Steven malah lebih fokus ke Reon "ingin makan sesuatu?" tawar Steven

"aku gak lapar' jawab Reon

lalu mereka pun mengobrol ringan tentang beberapa hal, seperti apa yang dia bicarakan dengan Brayen tadi sampai, tentang hal lainnya karena Steven tidak ingin ada rahasia di antara mereka berdua, lagian Steven juga sudah aku dengan Reon karena suatu hal pastinya (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)
.
.
.
.
.
.
.
"Steven, warum hast du es mir nicht gesagt, als du nach Hause kamst?" (Steven, kenapa kamu tidak memberitahuku ketika kamu sampai di rumah?) tanya seorang pria manis saat sudah sampai di lantai 4 berbarengan dengan keluarnya Brayen dan xandra di ruangan

"who's he? and what did he say just now?" (siapa dia? dan apa yang dia katakan tadi?) tanya Brayen dengan berbisik

"His name is Ichigo, he is a person who is crazy about Steven" (Namanya Ichigo, dia adalah orang yang tergila-gila pada Steven) bisik xandra balik

"What?? she's crazy about Steven but Steven is crazy about Reon...... hah, what a very complicated love triangle story" (Apa?? dia tergila-gila pada Steven tapi Steven tergila-gila pada Reon...... hah, rumit sekali kisah cinta segitiga ini) gumam brayen yang masih bisa di dengar xandra

"that's the cycle of life" (itulah siklus kehidupan) jawab xandra

"it's not the cycle of life but the cycle of love obsession" (ini bukan siklus kehidupan tapi siklus obsesi cinta) saut brayen

"maybe you're right" (mungkin kau benar)

"apa sih gak nyambung" kesal brayen

"sorry" (maaf) jawab xandra dengan santai

𝐜𝐮𝐤𝐮𝐩 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐚𝐮𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐩𝐮𝐧 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐬𝐮𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠.....

𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 (𝐄𝐧𝐝?) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang