Chapter 15

4 4 0
                                    

Sohyun terbangun pada pagi hari yang sunyi, tidak ada suara dari dalam kamarnya kecuali suara burung yang bersahutan di luar sana. Dahinya berkerut karena merasa heran, bukan heran karena suasana sunyi itu, melainkan heran karena selama tidurnya dia tidak lagi memimpikan gadis yang meninggal karena tertabrak mobil.

Mimpi buruk itu seolah lenyap, Sohyun tidak tahu kenapa. Mungkinkah itu sebagai pertanda hantu gadis itu akan berhenti menakutinya dan juga teman-temannya?

Kemarin juga tidak ada kejadian mistis apapun, semuanya berjalan dengan normal seolah tidak pernah ada hantu gadis berpakaian seragam SMA itu.

Harusnya Sohyun senang hantu gadis itu tidak muncul dan dia tidak mengalami mimpi buruk lagi. Tapi justru itu membuatnya heran sekaligus penasaran, karena hantu gadis itu menghilang dengan meninggalkan misteri yang masih belum terpecahkan. Masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab seputar hantu gadis itu, tapi jika memang hantu gadis itu hilang karena sudah merasa tenang di alamnya maka sudah semestinya Sohyun merasa tenang juga. Mungkin masalah hantu gadis itu di dunia ini sudah selesai, maka tidak ada lagi alasannya untuk tetap bergentayangan dan menakuti banyak orang.

"Datang membawa teror, pergi ninggalin misteri. Hantu nggak jelas," gumam Sohyun sembari menatap langit-langit kamar kosnya.

...

Jihoon sedang memasak udang asam manis bersama Yoshi, awalnya tidak ada obrolan berarti di antara keduanya. Yoshi hanya akan sesekali bertanya tentang bagaimana caranya mengolah udang dengan baik, Jihoon menjawab seraya mempersiapkan bumbu-bumbu dapur. Suara-suara di dapur itu hanya berasal dari kegiatan memasak keduanya.

Lalu pada satu titik, ketika Yoshi tidak sengaja melihat ke arah jendela dengan gorden yang sudah terbuka, pemuda yang dicap memiliki wajah unreal itu teringat dengan cerita Jeongwoo.

"Hantu itu nggak muncul lagi?"

Pertanyaan Yoshi membuat Jihoon tertegun, dia melirik ke arah Yoshi lalu menggeleng. "Kemarin nggak."

"Kenapa ya? Apa dia udah cape nakutin kita? Padahal gue sendiri belum ngeliat hantu itu, cuma bisa ngebayangin dari cerita kalian."

"Terus lo berharap bisa lihat hantu itu juga gitu?"

Yoshi tidak bisa menahan tawa geli meluncur dari bibirnya. "Ya habisnya gue penasaran, seserem apa sih hantu itu?"

"Serem banget sih enggak, mirip lah sama hantu yang muncul di film horor." Jihoon mematikan kompor, sudah selesai mamasak udang asam manisnya. Yoshi mengambilkan piring saji dari rak piring.

"Misteri tentang hantu itu kan belum terungkap, masih ada kemungkinan dia bakal muncul lagi kan?"

Jihoon mengedikkan bahunya. "Mungkin."

Seorang gadis memasuki dapur, mengalihkan atensi Jihoon dan Yoshi. Sohyun masih mengenakan piyama berwarna merah mudanya yang sedikit kebesaran di badannya yang kecil, dia menarik kursi lalu duduk sembari melipat kedua tangannya di dada, ekspresinya tampak seperti sedang berpikir.

"Lo kenapa?" tanya Jihoon.

"Gue nggak mimpiin itu lagi."

"Mimpi apa?"

"Cewek yang ketabrak itu!"

"Bukannya bagus ya?" Jihoon meletakkan piring berisi udang asam manisnya di meja.

Satu alis Sohyun terangkat. "Kok bagus sih? Justru kalau gue nggak mimpiin itu lagi tandanya kita nggak dapet jawaban tentang misteri si hantu cewek itu dong. Gue kira bakal ada kelanjutan dari mimpi itu setelah gue ketemu sama hantunya di dalam mimpi yang sama."

The Mystery Of a Girl's Dream || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang