Chapter 16

6 4 0
                                    

"Habis ini jamnya siapa?" tanya Junkyu, tangannya mengambil satu risol milik Yoshi yang ada di meja lalu melahapnya tanpa beban. Membuat Yoshi melongo melihatnya.

"Main comot aja lu, by the way itu ada udangnya."

Junkyu berhenti mengunyah, lalu menatap Yoshi dengan satu alisnya terangkat. "Ya terus?"

"Ngasih tahu aja, kan katanya lo alergi udang?"

Jihoon menepuk bahu Yoshi, "si Junkyu dipercaya, tadi pagi dia bilang gitu karena mau makan mie sama Sohyun," ujarnya, kebetulan Hyunsuk sedang pergi membeli minuman, jadi dia bisa memberitahu Yoshi tanpa harus dengan berbisik.

Mulut Yoshi membentuk huruf 'O' setelah dia mencerna baik-baik ucapan Jihoon. Sementara Junkyu hanya cengengesan sembari mengunyah risolnya— atau lebih tepatnya risol milik Yoshi.

"Jamnya pak Namjoon bukan sih?" tanya Junghwan memastikan, sekaligus menjawab pertanyaan Junkyu tadi.

Haruto mencoba mengingat karena siapa tahu ada tugas."Ada tugas nggak?"

"Nggak ada, kalaupun ada biasanya pak Namjoon nggak inget."

"Makanya kalau ada jangan diingetin," ujar Jeongwoo.

"Gue cepuin ke pak Namjoon loh nanti." Haruto mengancam dengan maksud bercanda.

"Ya jangan lah anjir, kayak lo sering aja ngerjain tugas yang dikasih sama pak Namjoon."

Sohyun baru saja tiba di kantin ketika ponsel di saku roknya bergetar, dia merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih itu, ada satu chat dari Minji.

Minji
[Gue sama Wonyoung lagi nganterin Haerin ke ruang BK. Lo ke kelas duluan aja]

Jarinya mengetikkan balasan.

[Ngapain ke ruang BK?]

Tidak lama kemudia Minji membalas.

[Biasa lah, si Haerin bertingkah]

Muncul kerutan halus di kening Sohyun. "Bertingkah?"

Memilih untuk tidak menanyakan secara detail apa yang sudah dilakukan oleh Haerin sampai dipanggil ke BK, Sohyun kembali memasukkan ponselnya ke saku rok. Toh nanti dia bisa bertanya langsung kepada ketiga temannya setelah mereka kembali ke kelas.

Tatapannya tertuju ke arah sebelas teman laki-lakinya yang masih berada di kantin, ketika melihat Jihoon yang sedang tertawa, Sohyun jadi teringat kepada Giselle. Maka tanpa ragu dia melangkahkan kakinya mendekati mereka.

"Sohyun! Duduk sini!" Jihoon menepuk kursi kosong di antara dia dengan Junkyu ketika melihat Sohyun menghampirinya, tadinya kursi itu ditempati oleh Hyunsuk. Jihoon sengaja meminta Sohyun duduk di sana supaya gadis itu berdekatan dengan Junkyu. Tapi Junkyu tampaknya biasa saja.

"Tadi Giselle minta nomor HP lo ke gue." ujar Sohyun setelah duduk, iris berwarna hitamnya melihat ke arah Jihoon.

"Nomor gue?" Jihoon menunjuk dirinya sendiri, Sohyun mengangguk. Dia tahu Giselle mana yang Sohyun maksud. "Buat apa katanya?"

"Nggak tahu, tapi nggak gue kasih soalnya takut lo nggak ngebolehin. Tapi kalau misalnya gue kasih boleh kan?"

Jihoon terdiam sebentar, semua orang di meja itu menatapnya seolah ikut menunggu jawabannya seperti Sohyun.

"Boleh." jawab Jihoon pada akhirnya.

"Oke, nanti gue kasih."

The Mystery Of a Girl's Dream || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang