Chapter 5

8 3 0
                                    

Seorang gadis sedang menatap keluar jendela mobil berwarna putih yang baru saja berhenti di dekat pagar sekolahnya, itu adalah mobil milik ayahnya yang selalu mengantarnya ke sekolah hampir setiap hari. Selama perjalanan menuju sekolahnya Sohyun dan ayahnya membicarakan tentang rencana pindahnya ke kosan. Sepulang sekolah nanti Sohyun berencana untuk pulang lebih dulu ke rumahnya, untuk mengambil barang-barang yang sudah dikemasnya sejak beberapa hari yang lalu.

"Barang-barang kamu udah semuanya dikemas kan?"

Sohyun mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan ayahnya. "Nggak semua sih, cuma yang bakal aku butuhin aja. Nanti siapa yang bakal nganterin aku ke kosan?"

"Pak Afif, nanti papa suruh dia untuk mengantarkan kamu."

"Oke deh, kalau gitu aku masuk ke sekolah dulu ya Pa." Sohyun melambaikan tangannya sebelum membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke area sekolahnya.

Pagi itu sekolah masih terbilang sepi, karena sebagian siswa belum datang. Sohyun menyebut ini sebagai rekor terpaginya datang ke sekolah, karena pagi ini ayahnya harus menghadiri rapat di kantor, mau tidak mau Sohyun ikut berangkat lebih pagi dari biasanya karena gadis itu tidak suka naik kendaraan umum. Dia pernah mengalami kejadian yang membuatnya trauma ketika sedang menaiki kendaraan umum yaitu bus, kejadiannya sekitar dua tahun yang lalu.

"Oh? Junkyu!" Sohyun berlari kecil ke arah Junkyu yang baru saja tiba bersama Haruto.

Junkyu berbalik, senyumnya mengembang ketika mendapati Sohyun sedang berlari ke arahnya.

"Mulai hari ini gue mau tinggal di kosan, apa bisa?" tanya Sohyun setibanya dia di depan Junkyu dan Haruto.

"Hari ini?"

"Iya."

"Bisa sih... Tapi kamarnya belum gue bersihin."

"Ya udah biar nanti gue aja yang bersihin."

Junkyu menggeleng sekali. "Nggak usah, biar gue aja. Kamarnya nggak terlalu kotor kok, cuma perlu disapu sama dipel aja."

"Gue bantuin kalau gitu."

"Gue bisa sendiri."

"Tapi gue pengen bantu."

Haruto hanya menatap bosan kedua temannya yang sedang mengobrol itu, dia tidak ada niat untuk menyela. Mereka mengobrol seolah tidak ada dirinya di sana, bahkan saat mereka berjalan bersama ke kelas. Hanya Sohyun dan Junkyu yang mengobrol, sementara Haruto menyimak.

"Dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak." gumam Haruto yang tidak didengar oleh Sohyun dan Junkyu.

...

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, hampir semua murid sudah pergi ke kantin, hanya saja di kelas Junkyu hanya tersisa dirinya sendiri. Karena dia masih menyalin catatan dari buku milik Haruto ke bukunya, rabun mata yang diderita Junkyu membuatnya kesulitan melihat dari jarak jauh, karena itu lah saat disuruh mencatat oleh guru bahasanya tadi dia kesulitan melihat deretan kalimat yang ada di papan tulis. Junkyu duduk di barisan paling belakang bersama Haruto, teman sebangkunya itu sudah pergi ke kantin bersama teman-temannya yang lain. Awalnya Jihoon memaksa untuk menemani Junkyu, tapi Junkyu berhasil meyakinkannya bahwa dia akan baik-baik saja meskipun ditinggalkan sendirian di kelas. Junkyu berjanji akan memberitahu jika hantu yang menerornya muncul lagi.

The Mystery Of a Girl's Dream || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang