"Ji, gue mau ngomong." ujar Junkyu sembari berjalan masuk ke kamar yang ditempati oleh Jihoon dan Hyunsuk.
"Itu lo ngomong." jawab Jihoon yang sedang mencatat sesuatu pada buku tulisnya.
Junkyu berdecak pelan seraya duduk di tempat tidur yang ditempati oleh Jihoon. "Gue serius Ji."
"Ya udah ngomong aja, gue dengerin." tanpa berbalik untuk menatap Junkyu, Jihoon tetap pada posisinya sembari terus menulis hingga membuat Junkyu penasaran.
"Itu lo lagi nulis apaan sih?"
"Catatan Matematika yang minggu lalu waktu gue nggak masuk, ini gue pinjem bukunya Hyunsuk. Gue salin catatan punya dia."
"Oh."
"Lo datang ke sini mau ngomong apa?"
"Itu... itu soal Sohyun."
"Kenapa sama Sohyun?"
Junkyu melirik sebentar ke arah pintu kamar sebelum mulai bercerita. "Tadi waktu masih di sekolah, gue sama dia ngobrol bentar tentang dia yang katanya bakal ngekos di sini juga. Terus pas dia mau balik ke bangkunya, gue lihat ada darah ngalir dari kepala ke lehernya. Itu bener-bener darah! Gue yakin nggak salah lihat."
Jihoon telah menyelesaikan catatannya, dia kembali merapikan alat tulisnya lalu berbalik menatap Junkyu, mendapati salah satu sahabatnya itu terlihat ketakutan.
"Lo yakin?"
"Gue yakin banget Ji. Tapi pas dicek sama Sohyun, darahnya perlahan-lahan hilang. Apa mungkin itu ada kaitannya sama hantu yang meneror gue?"
"Mungkin." jawab Jihoon.
Junkyu membuang napas lelah, seharian ini dia merasa khawatir hantu itu akan kembali mencelakai teman-teman dan juga dirinya lagi. Ada di manapun dia berada, Junkyu merasa selalu ada yang sedang mengawasi dirinya. Membuatnya tidak merasa nyaman dan aman.
Jihoon menepuk bahu Junkyu seraya tersenyum tipis, mencoba menenangkan sahabatnya itu meskipun dia sendiri sedikit merasa takut dan juga khawatir.
"Nggak usah takut, selama lo nggak sendirian lo bakal aman. Percaya sama gue."
Junkyu hanya mengangguk, mencoba mempercayai ucapan Jihoon.
"Ya udah gue mau balik ke kamar, Ji."
"Iya, kalau ada apa-apa langsung kabarin gue atau yang lain."
"Oke."
...
"Dingin-dingin gini enaknya makan mie, siapa yang mau mie juga?" Junghwan mengangkat tangannya, menunggu salah satu atau semua teman-temannya yang pada malam itu sedang berkumpul di ruang televisi ikut mengangkat tangan.
Jeongwoo, Haruto dan Jaehyuk mengangkat tangan.
"Siapa yang mau bikin mienya?" tanya Junghwan lagi.
Haruto dan Jaehyuk kompak menunjuk Jeongwoo.
"Lah, lah, kok gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery Of a Girl's Dream || TREASURE
Fiksi PenggemarSetelah Sohyun menceritakan tentang mimpinya yang terus berulang kepada kakak perempuannya, sang kakak berpendapat bahwa Sohyun mengalami lucid dream. Tapi di satu sisi Sohyun yakin mimpinya itu bukan hanya sekadar lucid dream. Junkyu mendapatkan pe...