Awalnya Yedam dan Sohyun berencana untuk masuk ke kelas, namun setelah tiba dan melihat kelas dalam keadaan kosong mereka berdua memutuskan untuk pergi ke kantin.
Setibanya di kantin, Yedam melihat teman-temannya sedang berkumpul di sebuah meja. "Mereka di sana." katanya kepada Sohyun sembari menunjuk ke arah teman-temannya.
"Ya udah lo ke sana duluan aja, gue mau beli minum dulu."
Kantin yang cukup luas itu sangat ramai seperti pasar, jadi Yedam tidak khawatir untuk membiarkan Sohyun pergi membeli minuman sendiri.
Yedam masih belum menceritakan apa yang dilihatnya ketika di perpustakaan kepada Sohyun, dia berencana untuk menceritakannya setelah berkumpul dengan yang lain.
"Sumpah, serem banget mukanya!" kata Junghwan setelah dia selesai menjelaskan tentang apa yang dilihatnya di gimnasium.
"Apaan?" tanya Yedam yang baru saja tiba, dia mengambil kursi kosong dari dekat meja lain dan menempatkannya di dekat meja yang ditempati oleh teman-temannya.
Junghwan kembali menjelaskan apa yang dilihatnya.
"Gue juga lihat anjir! Di perpustakaan, di atas rak buku komik." Yedam merinding setelah kembali mengingat hantu yang dilihatnya. Kemudian dia menceritakan awal mula sebelum melihat hantu itu, tentang rambut panjang yang ia temukan dan untaian rambut yang jatuh ke kepalanya. Teman-temannya menyimak dengan raut wajah serius.
"Kalau gue sih lihat kaki melayang di kelas, tepat di depan mata gue. Pucet banget lagi kakinya kayak ceker ayam di dalem sup." ujar Jaehyuk.
"Kenapa perumpamaannya harus ceker ayam sih? Kan gue jadi ngebayangin ceker ayam yang melayang di depan mata lo, bukan kaki." sahut Jihoon, Junkyu yang duduk di sampingnya jadi tertawa dan ikut membayangkan ceker ayam melayang di depan mata Jaehyuk.
"Soalnya di otak gue nggak ada perumpamaan yang lebih pas dari itu."
Doyoung melirik ke arah Asahi yang sedang diam menyimak, dia penasaran dengan alasan Asahi tidak memperbolehkannya melihat ke area bawah lemari saat di kelas tadi.
Belum sempat Doyoung bertanya, Jaehyuk sudah lebih dulu berbicara pada Asahi.
"Asahi, gue tahu lo baru aja lihat sesuatu."
"Baru aja?" tanya Asahi tidak mengerti.
"Eh, maksud gue tadi, tadi waktu di kelas lo habis lihat seuatu kan? Sebelum ngajak ke sini. Lo lihat hantu itu juga?"
Asahi mengangguk. "Lihat, hantu itu lagi jongkok di dalam lemari, ngeliatin Doyoung tapi Doyoung nggak sadar lagi diliatin sama hantu itu."
"Serius?" tanya Doyoung.
"Serius, muka gue nggak keliatan lagi bercanda kan? Awalnya gue nyamperin lo karena mau ngambil kertas origami juga, eh tahunya malah ngeliat si Cetu."
"Cetu apaan?"
"Cewek hantu."
"Malah dikasih panggilan sayang dong." celetuk Jihoon, Junkyu tertawa lagi karenanya.
...
Sohyun pergi ke arah drink counter untuk membeli jus stroberi kesukaannya, saat sampai dia langsung disambut dengan ramah oleh penjaga counter itu.
"Neng Sohyun pasti mau beli jus stroberi kan?" tanya penjaga counter tersebut yang merupakan seorang wanita berusia tiga puluh tahunan. Dia sudah akrab dengan Sohyun yang selalu memesan minuman yang sama hampir setiap hari, yaitu jus stroberi.
"Iya Mbak, kayak biasa hehe...."
"Siap, tunggu sebentar ya Neng."
Sohyun mengangguk, sembari menunggu jus stroberinya selesai dibuat Sohyun memainkan ponselnya. Membuka aplikasi sosial medianya, tapi tidak ada yang menarik. Setelah mematikan ponsel dan kembali memasukkannya ke saku rok, Sohyun memperhatikan penjaga counter yang kali ini sedang menuangkan jus stroberi yang selesai dibuatnya dari blender ke dalam gelas plastik berukuran sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystery Of a Girl's Dream || TREASURE
Fiksi PenggemarSetelah Sohyun menceritakan tentang mimpinya yang terus berulang kepada kakak perempuannya, sang kakak berpendapat bahwa Sohyun mengalami lucid dream. Tapi di satu sisi Sohyun yakin mimpinya itu bukan hanya sekadar lucid dream. Junkyu mendapatkan pe...