15. 1 APRIL

144 31 14
                                    

April please be happy, be nice.
-Freya
-----------------------------------------------------------

   06.23
Freya sedang duduk di sebuah meja tatarias miliknya. Ia sibuk merapikan rambutnya yang indah itu. Setelah ia rasa semua tampilannya rapi dari ujung rambut hingga ujung kaki, Ia mengambil tas sekolah yang berada di sampingnya. Lalu bergegas turun ke bawah untuk sarapan.

Di dapur, Terlihat Bi Ina sedang memasak makanan untuk sarapan pagi keluarga itu.

" Selamat pagi yah ! bi ! " seperti biasa, Freya selalu mengucapkan selamat pagi untuk semua orang yang ada di rumahnya. Serta senyuman manis yang ikut menyertakan.

" Selamat pagi Non Freya, "

" Selamat pagi juga putri kecil ayah, " jawab Agral, seorang lelaki paruh baya yang mengenakan seragam polisi. Ia tersenyum kepada anak gadisnya.

Freya menyayangi ayahnya, Begitu juga dengan Agral. Ia tidak segan segan mengorbankan nyawanya untuk keselamatan putri kecilnya.

Freya kemudian duduk di samping ayahnya. Mereka berdua membicarakan banyak hal pagi itu.

Sambil memakan masakan buatan Bi Ina, Agral mengajak Freya untuk membicarakan tentang sekolah barunya.

" Gimana sekolah barunya ? " tanya Agral pada Freya.

Freya menelan makanan yang ia kunyah, " Baik yah, Ayaa juga banyak temen di sekolah, " katanya sambil memasukkan satu sendok berisi makanan ke dalam mulutnya kembali.

" Good anak ayah, Yang rajin ya belajarnya, " respon Agral sambil mengelus lembut puncak kepala Freya. Freya tersenyum, Ia sangat beruntung masih memiliki seorang Ayah yang baik disampingnya.

Setelah Freya rasa perutnya sudah kenyang, Ia berpamittan pada ayahnya. Ia bangkit dari tempat duduk lalu berjalan ke luar rumahnya.

***

   Di depan pintu, Freya sayup-sayup melihat seorang lelaki yang berdiri di depan pagar rumahnya. Entah apa yang lelaki itu tunggu. Freya tidak mengenali lelaki itu. Ia kemudian mendekati lelaki tersebut, Memastikan siapa dia. Freya melihat lelaki itu mengenakan jaket yang bertuliskan Xavosga di punggungnya. Apakah itu Cakra ?

Freya menepuk pundak kokoh lelaki yang ada di depannya, " Cakra ? " panggilnya memastikan.

Lelaki itu menoleh ke belakang. Dugaan Freya benar, Dia Cakra.

" Lo ngapain di sini ? " tanya Freya kebingungan.

Cakra menghembuskan nafasnya kasar, " Lo gak baca chat gua ? "

Freya terkejut karena ucapan Cakra barusan, toh ia juga belum membuka ponselnya sama sekali dari semalam karena ketiduran setelah rapat ekskul musiknya kemarin.

Freya mengambil ponsel miliknya di tas yang ia gendong. Ia menggerakkan jari tangannya dengan cepat, Berusaha mencari sesuatu. Ia melihat salah satu nomor yang tidak ia kenali di ponselnya. Ia membuka room chat dari nomor tersebut.

---

+62 08**********

+62 08**********
Besok berangkat sekolah bareng gua.

---

Freya menunjukkan layar ponselnya ke pada Cakra, " Ini nomor lo ? "

Cakra DewanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang