Cinta Sejati di Bangku SMA
Zara berlari dengan air mata yang terus mengalir. Hatinya terasa begitu sakit dan kecewa mengetahui bahwa Firgan telah berkhianat dengan memiliki pacar lain.
"Bagaimana mungkin Firgan tega melakukan ini padaku? Aku benar-benar tidak menyangka," gumam Zara di sela-sela isakannya.
Sesampainya di rumah, Zara langsung mengurung diri di kamar. Ia tidak ingin bertemu siapa pun dan hanya ingin menyendiri untuk menenangkan diri.
Sementara itu, Firgan merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi. Ia tidak menyangka Rina akan muncul di saat yang tidak tepat dan mengaku sebagai pacarnya di hadapan Zara.
"Rina, kenapa kau harus melakukan ini? Kau menghancurkan segalanya," ucap Firgan dengan nada frustasi.
"Maafkan aku, Firgan. Aku hanya ingin kau menjadi milikku seorang," kata Rina dengan nada menyesal.
Firgan menggelengkan kepalanya. "Tapi aku mencintai Zara, bukan kau. Aku harus segera menjelaskan semuanya pada Zara."
Firgan pun bergegas menuju rumah Zara, berharap dapat menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Namun, saat ia tiba di sana, Zara menolak untuk menemuinya.
"Pergi! Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, Firgan. Kau pembohong!" teriak Zara dari dalam kamar.
Firgan berusaha memanggil dan membujuk Zara, tapi gadis itu tetap tidak mau keluar. Akhirnya, Firgan hanya bisa pulang dengan perasaan bersalah dan sedih.
Zara menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya. Ia merasa sangat kecewa dan tidak bisa mempercayai Firgan lagi. Hatinya benar-benar terluka.
"Aku tidak menyangka Firgan tega melakukan ini padaku. Aku... aku tidak bisa memaafkannya," gumam Zara di sela-sela tangisannya.
Akankah Firgan dapat memperbaiki kesalahannya dan membuktikan cintanya pada Zara? Atau justru hubungan mereka akan berakhir karena pengkhianatan yang terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Firgantara
RomanceFirgan, siswa baru di SMA, dikenal sebagai sosok dingin dan cuek. Namun, semua berubah saat ia bertemu Zara, siswa baru ceria dan periang di sekolah yang sama. Pertemuan mereka di hari orientasi menjadi awal kisah cinta tak terduga. Zara perlahan m...