Bab 12 - Perjuangan Mendapatkan Restu

35 19 4
                                    

Cinta Sejati di Bangku SMA

Setelah diusir oleh ayah Zara, Firgan merasa sangat sedih dan bingung. Ia tidak menyangka akan menghadapi rintangan seberat ini dalam mempertahankan cintanya pada Zara.

Firgan mencoba untuk memikirkan langkah apa yang harus ia ambil. Ia tidak ingin menyerah begitu saja, karena ia benar-benar mencintai Zara.

Akhirnya, Firgan memutuskan untuk menemui ayah Zara dan berbicara baik-baik dengannya. Ia ingin menjelaskan perasaannya dan meminta restu untuk berhubungan dengan Zara.

Keesokan harinya, Firgan memberanikan diri untuk datang ke rumah Zara. Ia mengetuk pintu dengan perasaan was-was, berharap ayah Zara mau mendengarkannya.

Saat pintu terbuka, Firgan melihat ayah Zara berdiri dengan wajah yang masih terlihat marah.

"Apa yang kau lakukan di sini lagi, Firgan? Bukankah sudah kubilang untuk menjauhi putriku?" bentak ayah Zara.

"Paman, saya datang ke sini untuk berbicara dengan Paman. Saya ingin menjelaskan semuanya," ucap Firgan dengan nada memohon.

Ayah Zara terdiam sejenak, lalu akhirnya mempersilakan Firgan masuk.

Di dalam, Firgan duduk berhadapan dengan ayah Zara. Ia mencoba untuk menenangkan diri sebelum mulai berbicara.

"Paman, saya tahu Paman mungkin tidak menyukai saya. Tapi saya benar-benar mencintai Zara. Saya ingin membuktikan bahwa saya bisa menjaga dan membahagiakan Zara," kata Firgan dengan sungguh-sungguh.

Ayah Zara terdiam, lalu berkata, "Aku tidak bisa mempercayai anak muda sepertimu. Kau pasti hanya akan menyakiti putriku."

"Saya berjanji akan selalu jujur dan setia pada Zara. Saya tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang pernah saya lakukan," balas Firgan.

Perdebatan pun terjadi antara Firgan dan ayah Zara. Keduanya saling bersikukuh dengan pendapat masing-masing.

Hingga akhirnya, setelah perdebatan yang panjang, ayah Zara akhirnya luluh juga. Ia melihat kesungguhan di dalam diri Firgan.

"Baiklah, aku akan memberikanmu kesempatan. Tapi jika kau sampai menyakiti putriku, aku tidak akan segan-segan menghancurkanmu," ucap ayah Zara dengan nada tegas.

Firgan tersenyum lega. Ia merasa sangat bersyukur karena akhirnya bisa mendapatkan restu dari ayah Zara.

"Terima kasih, Paman. Saya berjanji akan menjaga Zara dengan sepenuh hati," kata Firgan dengan penuh rasa syukur.

Kini, Firgan dan Zara bisa kembali menjalani hubungan mereka dengan tenang. Mereka berjanji akan saling setia dan menjaga cinta yang telah mereka bangun bersama.

Akankah Firgan dan Zara bisa mempertahankan cinta mereka hingga akhir? Atau masih ada rintangan lain yang

FirgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang