Di Ambang Kematian

73 10 0
                                    

"Apa yang kau lakukan, Carlos?!" Teriak Hegger ketika Carlos menggunting kaos hitam yang melekat di tubuh Blaire.

"Ya aku akan mengobatinya. Apa lagi?"

"Tapi kenapa harus kau gunting bajunya? Apa kau ingin melihat tubuh istriku? Dasar mesum!"

"Istrimu? Apa aku tidak salah dengar?" Carlos berdecak sebal. "Si brengsek ini, bagaimana bisa aku mengobati lukanya jika dia masih mengenakan pakaian, sialan!" Carlos ikut ngegas karena Hegger benar-benar membuang waktunya.

Tidakkah dia sadar tindakannya bisa saja mengancam nyawa Blaire yang sedang membutuhkan pertolongan sesegera mungkin? Wanita itu sudah sekarat! Tapi Hegger malah mengajaknya berdebat.

"Kalau begitu biar aku yang membuka pakaiannya. Kau! Balik badan dan tutup matamu!"

Carlos mendengkus tapi tetap menurut, berbalik badan dan menutup matanya. Hegger menggunting pakaian Blaire hingga wanita itu kini bertelanjang dada dengan posisi tengkurap, sehingga memperlihatkan luka yang cukup parah.

Tak lupa, Hegger mengambil kain lain dan membuat lubang seukuran luka yang ada di punggung Blaire, lalu menggunakan kain tersebut untuk menutupi punggung polos Blaire---hanya memperlihatkan lukanya melalui lubang yang Hegger buat tadi. Tak ingin membiarkan Carlos melihat punggung polos wanita itu.

"Sudah. Cepat tangani dia, Carlos!"

Carlos mendengkus, namun dengan sigap bertindak. Mengarahkan telapak tangannya ke arah luka di punggung Blaire.

Salah satu kelebihan Carlos, pria tua itu memiliki kemampuan teknik penyembuhan.

"Harusnya kau tak langsung mencabut pedangnya, Hegger!"

"Apa?"

"Harusnya biarkan pedang itu tetap menancap di punggung Blaire. Jangan lepaskan sampai kau membawanya kemari. Karena hal tersebut menyebabkan banyak pendarahan. Lihat! Dia jadi kehilangan banyak darah, bodoh!"

"Ya aku tidak tahu. Aku panik. Jadi aku cabut saja. Lagi pula jika aku membiarkan pedang itu di sana, itu mempersulitku untuk membawanya kemari" Hegger membela diri membuat Carlos berdecak di sela mengobati Blaire.

"Aku tidak menyangka kau sebodoh itu, Hegger. Ekspektasiku mengenaimu terlalu tinggi. Tch!"

"Wah, apa kau sedang mengejekku? Hanya karena mencabut pedang yang bahkan aku sendiri tidak sengaja melakukannya?" Hegger tidak terima terus disalahkan.

Diam-diam Carlos tersenyum tipis, sudah lama ia tidak mendapati Hegger yang begitu bersemangat berdebat dengannya. Apalagi itu karena seorang wanita.

Merasa tidak mendapati balasan dari Carlos, kini Hegger mendekat. Mengamati Carlos yang begitu serius mengobati Blaire.

"Apa lukanya sangat parah?"

Carlos tak menjawab, hanya melirik sekilas dan terbitlah seringaian di bibir Carlos saat mendapati raut khawatir di wajah Hegger.

"Sangat parah. Luka tusukannya cukup dalam sampai mengenai paru-parunya. Dan hal itu yang menyebabkan dia sampai terbatuk sampai mengeluarkan darah dari mulutnya" jelas Carlos membuat wajah Hegger seketika panik.

"Tapi kau pasti bisa menyelamatkannya kan, Carlos? Bukankah kau selalu handal dalam hal itu?"

"Aku hanya memiliki teknik penyembuhan, bukan membangkitkan orang mati"

"Maksudmu, dia akan mati? Tidak! Aku tidak akan membiarkannya. Berusaha lah lebih keras, Carlos! Atau aku akan memenggal kepalamu!"

Carlos mendengkus. "Memangnya kenapa kalau wanita ini mati, Hegger? Bukankah kau yang sangat menginginkan hal itu? Kau membencinya, kan? Atau jangan-jangan... kau sudah jatuh hati padanya?" Pria tua itu tersenyum jahil membuat Hegger melotot.

RUNAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang