Kencan Pertama?

63 9 0
                                    

"Tunggu apa lagi? Cepat mulai!"

Carlos menatap Hegger bingung. "Apa?"

"Ritual"

"Ritual apa?"

"Pernikahan. Aku dan Blaire akan menikah sekarang"

"A-APA?!"

Bukan hanya Blaire, bahkan Carlos dan Albert juga kaget. Sejak awal mereka bertiga sudah curiga saat Hegger mengajak pergi ke kuil.

"Apa maksudmu?"

"Aku hanya ingin membuatmu ingat bahwa aku adalah suamimu. Jadi, mari kita adakan ritual pernikahan sekali lagi" jelas Hegger dengan nada antusias.

Carlos sudah mengangkat tangannya hendak memukul kepala Hegger, namun Albert lebih dulu angkat bicara.

"Yang dikatakan Yang Mulia benar. Mungkin dengan melaksanakan ritual pernikahan akan mengembalikan ingatan Nona"

"Kau memang selalu cepat tanggap Albert" puji Hegger dengan nada senang membuat Carlos mendengkus. Tahu betul jika Hegger sedang menyindirnya.

Sedangkan Blaire sudah dilanda kebingungan saat ini.

"Tapi Hegger---

"Tidak apa, sayang... aku tidak merasa direpotkan sama sekali. Jika ini membuatmu bisa mengingatku, ritual sampai ratusan kali pun akan aku lakukan" Hegger mengusap puncak kepala Blaire seraya tersenyum hangat.

Jujur saja, melihat itu Albert dan Carlos merasa malu sendiri. Baru pertama kali mendapati Hegger versi pujangga.

"Karena ini mendadak, aku tidak sempat membawa perlengkapan ritual" kata Carlos.

"Aku sudah menyiapkannya" Hegger menunjuk buntalan kain putih yang berisi perlengkapan ritual.

"Tapi pakaianku---

"Aku juga sudah menyiapkannya" kata Hegger lalu memberikan sebuah gaun putih kepada Blaire.

Astaga! Kalau begini bagaimana caranya aku bisa menolak?!

.

Begitu selesai melangsungkan pernikahan---yang terbilang sederhana dan sangat mendadak itu, Hegger membawa Blaire pergi jalan-jalan menunggangi kuda. Tentu saja hanya berdua. Hegger sudah mengusir Carlos dan Albert supaya tidak mengganggu acara kencan pertamanya itu.

"Kita mau kemana?"

"Ke suatu tempat di mana kita bertemu untuk pertama kali"

Sial! Padahal itu hanya kalimat biasa yang diucapkan seorang pria. Tapi mengapa berhasil membuat jantung Blaire berdegup kencang?

"Di sini?" Tanya Blaire ketika Hegger menghentikan kuda yang mereka tunggangi di sebuah tempat yang menyerupai padang rumput dengan satu pohon oak besar yang di sekitar pohon itu terdapat bunga azalea yang tumbuh lebat dan memiliki beragam warna yang cantik.

Hegger mengangguk, turun dari kuda lebih dulu lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Blaire.

"Aku bisa sendiri" kata Blaire lalu berusaha untuk turun, namun saat menginjak pijakan, ujung gaun yang Blaire kenakan malah ikut terinjak sehingga wanita itu hampir saja jatuh tersungkur jika Hegger tak sigap menangkap tubuhnya.

"Kau baik-baik saja?"

Sial! Kenapa jantung Blaire berdebar lagi? Dan yang lebih parah, kali ini semburat merah muncul di kedua pipi Blaire ketika menyadari wajah Hegger begitu dekat dengannya.

Kenapa dia tampan sekali? Apa benar dia suamiku?

"Apa aku setampan itu sampai kau lupa cara berkedip?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUNAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang