Chapter 1: Hari Baru

24 5 0
                                    

Matahari pagi yang cerah menyinari desa Klan Kirin, memberikan kehangatan pada setiap sudut dan celah. Yuto Fujinaga, sudah empat tahun setelah Kelahiran nya di dunia ini,Di tangannya, ia membawa buku cerita yang akan dibacanya di atas perbukitan yang tenang.yuto meminta izin kepada ibunya dan pergi Ke bukit Dekat Rumah nya

Saat berjalan, Yuto melihat Pak Sato yang sedang bersiap untuk pergi dengan kudanya. Yuto menghentikan langkahnya, merasa canggung untuk menyapa.

Yuto: (dengan suara pelan) Selamat pagi, Pak Sato.

Pak Sato: (dengan senyum hangat) Oh, Yuto! Selamat pagi!

Yuto hanya tersenyum tipis, mengangguk, dan melanjutkan perjalanannya. Meskipun dia merasa canggung, ada rasa bangga dalam dirinya karena telah berhasil mengatasi rasa takutnya.

Di atas perbukitan, Yuto membuka bukunya dan mulai membaca dengan suara pelan. Namun, tidak lama kemudian, ia mendengar suara tawa dari bawah bukit. Itu adalah Ruisu Yabane dan Elara Suite yang sedang asyik bermain.

Yuto: (dalam hati) Teman... Apakah aku bisa memiliki itu?

Dengan ragu, Yuto menutup bukunya dan memperhatikan kedua anak itu dari kejauhan. Ruisu dan Elara tampak begitu bebas dan bahagia, sesuatu yang belum pernah Yuto rasakan sebelumnya.

Elara: (menoleh dan melihat Yuto) Hei, lihat! Ada anak laki-laki di atas bukit itu. Ayo kita ajak dia bermain!

Ruisu: (dengan antusias) Ya, ayo!

Mereka berdua berlari menaiki bukit, dan Yuto merasa jantungnya berdebar. Ini adalah pertama kalinya ia akan berinteraksi dengan teman sebaya.

Yuto: (dengan suara gemetar) H-halo... Aku Yuto.

Elara: (dengan senyum ramah) Aku Elara, dan ini Ruisu. Kami belum pernah melihatmu di sini sebelumnya. Mau bergabung bermain dengan kami?

Ruisu: (dengan tangan terulur) Senang bertemu denganmu, Yuto!

Yuto merasa canggung dan tidak yakin bagaimana harus bereaksi, tetapi keinginan untuk memiliki teman mengalahkan rasa takutnya.

Yuto: (dengan senyum malu-malu) Aku... aku mau bergabung.

Mereka bertiga lalu bermain bersama, dan meskipun Yuto merasa canggung pada awalnya, perlahan-lahan ia mulai merasa nyaman
Matahari mulai condong ke barat, memberikan sinyal bahwa hari sudah sore. Yuto, Ruisu, dan Elara masih asyik dengan permainan mereka, tertawa dan berlari di sekitar perbukitan. Namun, tawa mereka terhenti ketika suara lembut memanggil dari kejauhan.

Akari: (dengan suara lembut) Yuto, waktunya pulang!

Yuto: (terkejut) Oh, ibu memanggilku. Aku harus pulang sekarang.

Elara: (dengan senyum) Kami juga harus pulang, Yuto. Ayah pasti sudah menunggu.

Ruisu: (mengangguk) Ya, sudah waktunya makan malam.

Yuto: (dengan sedikit kecewa) Baiklah, sampai jumpa besok ya!

Mereka bertiga berpisah di jalan yang sama yang telah membawa mereka bersama. Yuto berjalan pulang dengan hati yang berat namun penuh harapan, sementara Ruisu dan Elara melambaikan tangan, berjanji akan bertemu lagi esok hari.

"Tensei no Monogatari"  -  転生の物語Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang