chapter 18 - ......

6 3 0
                                    


Ketika api dan asap mulai mengepul ke langit, ketakutan menyebar di antara warga desa Kirin. Anak-anak, termasuk Yuto, berlari mencari tempat aman, teriakan dan tangisan mengisi udara yang sudah penuh dengan kepanikan.

Yuto, dengan napas terengah-engah, berlari menuju rumahnya, menemukan ibunya, Akari, yang sudah siap dengan tas penuh perlengkapan. "Kita harus pergi sekarang," katanya dengan suara yang gemetar namun tegas.

Ruisu juga berlari ke rumahnya, mendesak orang tuanya untuk segera meninggalkan desa. Mereka mengumpulkan barang-barang penting dengan cepat, siap untuk melarikan diri dari ancaman yang mendekat.

Elara, dengan langkah yang tergesa-gesa, tiba di rumahnya dan menarik tangan Fleiy, ibunya. "Kita harus mencari tempat aman," katanya sambil menarik ibunya keluar dari pintu.

Di tengah desa, Shiru dan Yuriko berhadapan dengan dua anggota klan Kruse dalam pertarungan yang sengit. Pedang bertemu tongkat dalam bentrokan yang keras, percikan api menyala setiap kali senjata mereka bertabrakan.

Namun, pertempuran itu tiba-tiba menjadi lebih sulit ketika empat anggota klan Kruse lainnya muncul secara tak terduga. Mereka bergabung dengan rekan-rekan mereka, meningkatkan tekanan pada Shiru dan Yuriko.

Dengan enam lawan di depan mereka, Shiru dan Yuriko saling pandang, menyadari bahwa mereka harus menggunakan segala kekuatan dan keterampilan mereka untuk melindungi desa Kirin dari serangan yang semakin intens ini.

Warga desa Kirin terus berlarian di belakang mereka, mencari perlindungan dari pertempuran yang semakin memanas. Mereka semua berharap bahwa Shiru dan Yuriko dapat menahan serangan klan Kruse cukup lama untuk memastikan keselamatan mereka semua
Dalam kekacauan yang semakin memburuk, Yuto merasakan dorongan egois untuk menyelamatkan ayahnya, Yuriko, yang masih berada di tengah pertempuran. Ibunya, Akari, dengan tegas menolak ide itu, takut akan keselamatan anaknya.

Namun, Yuto tidak bisa mengabaikan pikirannya yang terus menerus teringat pada Rita Kirin, temannya yang mungkin masih terjebak di sekolah. Dengan keputusan yang tegas dan tanpa mendengarkan perintah ibunya, Yuto berlari kembali ke sekolah.

Saat tiba di sana, pemandangan yang menyayat hati menanti. Ayahnya, Yuriko, terkapar tak berdaya di tanah, sementara Shiru masih berjuang dengan gigih melawan anggota klan Kruse.

Dengan langkah yang goyah namun penuh tekad, Yuto berlari mendekati ayahnya. Tiba-tiba, salah satu anggota klan Kruse melihatnya dan dengan cepat berlari ke arah Yuto, siap melemparkan sihirnya.

Yuto berteriak dalam ketakutan, tetapi dalam sekejap mata hijaunya menyala dan berubah menjadi kuning yang menyilaukan. Tangan Yuto tertarik ke belakang seolah-olah ada kekuatan tak terlihat yang mengendalikannya, dan dengan gerakan refleksif yang cepat, dia berhasil menghindari serangan anggota klan Kruse itu.

Semua orang di sekitarnya terkejut melihat perubahan mendadak pada Yuto. Ada kekuatan dalam dirinya yang belum pernah dia sadari sebelumnya, dan sekarang kekuatan itu telah terbangkitkan oleh situasi yang mendesak ini.

Shiru memperhatikan perubahan pada Yuto dari sudut matanya dan menyadari bahwa mungkin ada harapan baru bagi desa Kirin. Mungkin saja Yuto memiliki kunci untuk mengakhiri konflik ini dan menyelamatkan desa mereka dari kehancuran.

"Tensei no Monogatari"  -  転生の物語Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang